I'm Just Who Am I

180 32 39
                                    

..

Ruang Ujian Kelas 3 – Aula Saebom

Ya, dari sekian banyaknya malam yang sudah dilalui para peraih mimpi, akhirnya pagi yang menjadi akhir dari pertaruhan nilai itu terlaksana. Dimana mereka harus melihat bagaimana hasil akhir dari perjuangan mereka selama 3 tahun ada di Saebom.

Tidak dipungkiri bahwa waktu memang cepat berlalu. Tidak terasa pula jika tahun lalu mereka merayakan fesitival sekolah terakhir. Dan harapan yang mereka ucapkan dalam banyaknya letusan pijar-pijar api berwarna kala itu, sudah terkabulkan. 

Ya, kata-kata yang banyak murid kelas 3 harapkan. 

"Aaaaa, Ibu, anakmu ini lulus! Aku harus menelpon Ibuku." 

"Persetan dengan nilai jelek, yang terpenting aku lulus dari sini." 

"Mari daftar Akademi lukis bersama. Aku punya banyak daftar Akademi yang bagus." 

"Setelah ini jangan lupakan aku, ya. Hubungi saja nomorku pada buku kenangan." 

"Sepertinya kita harus benar-benar melakukan perayaan, apa boleh jika kita minum beer?" 

"Hei-hei, ayo foto pakai topi Toga!" 

Sedikit, tapi mungkin sangat bising bila di dengar. Hamburan siswa yang masih berkerumun di depan kelas tentu saja membuat beberapa tempat terlihat padat. Bahkan Beomgyu dan Ryujin pun sama, mereka mengambil beberapa foto dengan kamera Canon keluaran tahun lalu milik Seori. 

"Hei, ayo cepat lah, Na. Merapatlah sedikit ke sini," tutur Beomgyu sembari menarik lengan Jaemin untuk sedikit lebih dekat ke arahnya. Dan Si striker baseball itu pun hanya menurut, lagipula, bisa saja jika hari ini adalah hari terakhir mereka berfoto seperti ini. 

"Haish, okey." 

"Ah, kau… Naomi, tolong menunduk sedikit lagi, Jongseong tidak kelihatan wajahnya." Begitu Junho– tukang potret dadakan, mengarahkan gadis dari kelas Beomgyu itu untuk merunduk, barulah semua terlihat pas. 

"Nah, bersiaplah. 1… 2… 3… pose!" 

Potret yang ditangkap beberapa kali itu, kini sudah usai. Seori buru-buru menghampiri Junho dan melihat fotonya bersama. "Wah, cantik sekali fotonya. Terima kasih, ya, Junho." 

"Ah, sama-sama. Aku kembali dulu, ya, Soobin sudah menungguku di parkiran." Seori mengangguk sesaat setelah Junho memberikan senyum kecil dan berlalu dari sana. 

"Aaa, mana lihat. Pasti cantik, kan?" Suara Ryujin tiba begitu saja. Membuat Seori menoleh dan langsung menunjukan hasil potret Junho pada gadis itu. 

Ryujin tentu saja takjub, padahal tadi Beomgyu dan Haechan sempat melompat. Tapi hasilnya stabil dan punya kualitas bagus. "Wowwww, skillnya Junho tidak main-main. Dia cocok jadi fotografer." 

"Chan! Lihat, kita terlihat seperti melayang, hahaha… foto ini lucu sekali. Seori, jangan lupa kirim fotonya lewat ktalk." Dan Seori mengangguk sembari memberi sign 'ok' kepada Beomgyu dan juga yang lain. 

Masih dalam lingkup haru bahagia. Sepertinya Ryujin merasa sedikit janggal, sedari tadi ia ada di sekitar aula dan juga kelas-kelas, ia belum mendapati temannya yang irit bicara itu sampai sekarang. Kemana perginya Yeonjun?

"Bamtori." 

"Apa?" 

"Kau melihat Yeonjun?" Namun Beomgyu menggeleng kuat. Ia juga merasa janggal seperti Ryujin, hanya saja ia berpikir, mungkin Yeonjun sedang ingin sendirian sekarang. 

"Mau ke rooftop? Biasanya dia di sana, kan?" Ajak lelaki itu yang kemudian diangguki Ryujin. Mereka ke sana dengan sesekali menyapa teman dari kelas lain yang mereka kenal. Selebihnya, mereka berharap bahwa Yeonjun ada di sana.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now