Neverending

228 51 43
                                    


..

Seperti kebanyakan hal, 

Lagi-lagi masa remaja yang harus dikorbankan atas beberapa hal yang seharusnya menjadi kesan pertama dimana mereka hidup sebagai seseorang yang sedang bertransisi menjadi dewasa. Masalah percintaan, keluarga, hingga diri sendiri. 

Mereka yang jiwanya sedang lelah tak punya jalan untuk keluar dari sisi manapun. 

Tak punya tempat untuk bersandar. Tak punya tempat untuk mengadu. Apalagi, untuk mengucapkan kata 'lelah' sepertinya sulit untuk dilakukan. 

Alasan kenapa pada bab-bab sebelumnya masih dipenuhi dengan masa indah, adalah karena di bagian setelahnya, tak ada yang tahu kejadian seperti apa yang akan terjadi.

 | 

Page 138

Semua Tentang Kita ; Yuvenil

… kami, maksudnya aku dan seseorang yang akan selalu aku rindukan nanti. Mari habiskan waktu kita untuk bersenang-senang saat ini juga. Karena aku tidak tahu kapan aku akan pergi dari hidupnya.

Bukan sekedar long distance relationship, atau perbedaan yang mana masih bisa untuk digapai secara bersama. Tapi pergi untuk selamanya. Tertidur dengan senyum hangat, yang pastinya akan sangat menyakiti hatinya.

Mungkin ini terdengar mengerikan. Tapi bertemu di Surga, adalah harapanku yang paling besar ketika aku tidak dapat bangun lagi dari tidurku…

"Huh.."

"Kenapa bab ini membuatku takut?" 

Yeonjun menutup buku itu kemudian setelah memberi bookmark pada halaman tersebut. Tak ada alasan spesifik kenapa hatinya menjadi sensitif seperti ini.

Perasaan gundah yang datang entah dari mana. Tapi jelas, setelah mendengar penuturan aneh dari Ibunya hari lalu, Yeonjun mendadak punya pikiran macam-macam. 

Kenapa Ibu bilang seperti itu? Emangnya ada apa dengan Yeji?

Lagi-lagi Yeonjun menghela napas kasar. Ia merebahkan diri di atap sekolah itu sendirian. Menikmati teriknya matahari yang juga membuat matanya silau. Yeonjun menutup wajahnya dengan lengan untuk menghindari sinar matahari itu.

Hanya beberapa menit sebelum suatu suara membuatnya terusik dan terpaksa mengurungkan niatnya untuk tertidur di jam istirahat.

"CHOI YEONJUNNNNNN!!!"

Suara menggelegar Beomgyu begitu menyeruak di gendang telinganya. Tapi Yeonjun masih belum mengindahkan lelaki yang hiperaktif itu.

"Yak! Kenapa malah disini? Kau pasti mau tidur, kan?" Tuduh Beomgyu sembari berkacak pinggang. Memang benar, niat Yeonjun sama seperti yang ia katakan.

"Ck. Kau mengganggu, kenapa sih?"

Pertanyaan itu tentu membuat Beomgyu merotasikan bola matanya jengah. Haish, kenapa manusia ini menjengkelkan sekali, ya?

"Dasar pelupa. Hari ini ada final escape kelas menar.i" 

Tapi Yeonjun hanya mengangkat sebelah alisnya, tanda bahwa pemuda Choi satu itu belum juga paham atas apa yang Beomgyu sampaikan.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now