Beautiful Goodbye

169 20 19
                                    


..

Tidak ada hal yang lebih bahagia dari hari dimana putri pertama Beomgyu dan Ryujin dilahirkan. Bukan sekedar puncak dimana keluarga mereka menitih, tapi juga karena pemberian Tuhan yang tak pernah disangka-sangka. Gadis kecil yang tumbuh dengan hebat dan juga kuat.

Atas dasar tujuan hidup yang diharap dapat tercapai dengan usahanya sendiri, Beomgyu dan Ryujin selalu berharap bahwa hadirnya Jinhee di dunia bisa membuat perubahan baik besar maupun kecil. Baik itu untuk orang banyak atau untuk dirinya sendiri.

Karena Jinhee adalah segalanya bagi mereka, Beomgyu, Ryujin, bahkan Yeonjun sekalipun.

Juga, bentuk kasih sayang, agar kelak tidak ada sakit yang gadis kecil rasakan ketika ia menginjak dewasa. Atau bahkan saat ini.

Namun tetap saja, mereka selalu menerima keputusan yang Tuhan beri.

Happy turns 6th!

JINHEE

Ya, begitu yang tertera pada dinding ruang tamu rumah Beomgyu. Susunan kata dari balon helium berwarna biru muda itu memang sangat cantik. Dekor-dekor manis yang Ryujin tata sendiri bersama teman-temannya adalah yang terbaik. Semua ia kerjakan bersama orang terdekat.

Termasuk kejutan-kejutan kecil untuk Jinhee.

"Jinhee masih tidur, kita bersiap-siap dulu saja. Kau bawa gaun juga, kan?" Tanya Ryujin pada Seori.

Gadis itu mengangguk antusias. "Tentu saja aku bawa, aku kan sudah mempersiapkan diri untuk ulang tahun Jinhee," jawabnya sembari tersenyum lebar.

Ryujin agaknya mencebikkan bibir, ia tak yakin hanya itu yang Seori utarakan padanya. Mungkin, bisa jadi, "bilang saja ingin rapih kalau bertemu dengan Yeonjun. Iya, kan?"

Seori membulatkan matanya begitu saja. Sedikit terkejut karena mendengar Ryujin berkata demikian. Tapi kemudian ia tersenyum kecut, memukul pelan lengan Ryujin dan berujar dengan kalimat penuh pesimisnya. "Haha, memang kelihatan sekali, ya?"

Bukannya apa, tapi ternyata Ryujin juga sama terkejutnya dengan Seori. Bahkan niat awal yang hanya bercanda, justru dijawab dengan jujur oleh Seori.

Dan sekarang tebakan Ryujin mulai terbukti kebenarannya. Sejak dulu memang belum terlihat yang mana rasa suka dan rasa peduli. Tapi sekarang sangat kentara, apalagi akhir-akhir ini Seori akrab dengan Yeonjun dengan perantara Yeji. Sungguh, apakah Ryujin dianggap jahat jika beranggapan seperti itu pada Seori? Tapi Seori hanya diam selama ini, Seori juga tidak pernah mencoba dekat dengan Yeonjun. Apa itu karena perbedaan dulu dan sekarang dari diri Seori yang membuatnya memiliki kesan aneh di mata Ryujin?

Dia itu suka dalam diam?

"Seori..."

"Hmm?"

"Sejak kapan?"

"Apa jika mengatakannya, kau menganggapku egois? Aku semakin menyukainya sejak Yeji pergi. Aku sungguh jahat, Jin. Aku melukai hati Yeji secara tidak langsung, tapi walau begitu, yang ada di dalam hati Yeonjun hanyalah Yeji. Dan aku tidak bisa mengubah itu, karena Yeji adalah mutlak."

Ryujin tidak bisa percaya ini semua. Sungguh, kenapa Seori menyakiti dirinya sendiri sampai seperti itu? Tapi kemudian Ryujin kembali berpikir, ia mengingat perkataan Beomgyu tempo lalu. Bagaimana cara mengikhlaskan seseorang yang kita cintai walau bersama orang lain. Karena jika dia bahagia, kita juga bahagia. Begitu, kan?

YOUPHORIA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang