5:53

228 32 6
                                    

..

Beomgyu incoming call…

drtttt… drtttt… drtttt…

Beomgyu incoming call…

drtttt… drtttt… drtttt…

pip.

Yeonjun menghela napas setelah mendial panggilan dari Beomgyu. Ia pikir Beomgyu pasti hanya mengajaknya pergi ke depan kampus untuk sekedar membeli kopi atau makan buldak di sana. Ia tak begitu mengindahkannya, lelaki itu masih setia membaca buku milik Yeji yang masih ia bawa hingga saat ini. Yang bahkan sebentar lagi akan menginjak 20 halaman terakhir, persis seperti yang Yeji katakan padanya dulu.

Tapi mendapati ponselnya bergetar terus menerus, agaknya Yeonjun meliriknya sebelum pindah ke bangku penjaga perpus yang lain. Masih tak ingin menerima telepon itu.

Hingga ada satu teman kelasnya yang juga sedang ada di perpustakaan melihatnya. Namanya Wooyoung, lelaki yang suka membaca sembari mendengarkan musik klasik dengan headphone– ia menghampiri satu meja dimana Yeonjun meletakkan ponselnya di sana. 

Beomgyu incoming call…

drtttt… drtttt… drtttt…

Beomgyu incoming call…

drtttt… drtttt… drtttt…

Wooyoung yang juga mengenal Beomgyu pun, mengangkat telepon itu secara cuma-cuma untuk Yeonjun. Pikirnya, mungkin itu telepon penting. Dan untung saja ponsel itu tak punya password atau kode lainnya sebagai pengaman.

pip.

"Halo, Beom. Ini Wooyoung ada apa–" 

"Tolong berikan telponnya pada Yeonjun segera. Ini sangat penting."

"Ah baiklah, sebentar…"

Wooyoung dengan baik hatinya memberikan ponsel itu pada Yeonjun yang nampak diam membaca beberapa halaman buku miliknya. 

"Yeon, ada telpon dari Beomgyu. Katanya sangat penting." Tutur lelaki itu sembari menyerahkan ponsel Yeonjun pada Sang pemilik.

Dengan kernyitan di dahi, Yeonjun tetap menerima ponsel itu dari Wooyoung. Hal penting apa yang ingin Beomgyu sampaikan, sampai-sampai menelponnya berkali-kali? "Terima kasih, Won." 

"Ah, aku mau membantu Ibu Jang dulu merekap buku," sedangkan Yeonjun hanya mengangguk sebagai jawaban selagi Woyoung pergi dari hadapannya. 

"Halo, Beom. Ada apa, sih, sampi menelponku berulang kali? Ingin ke–" 

"Ke rumah sakit sekarang! Cepat! Yeji, Yeon… cepat!"

deg.

Jantung Yeonjun tiba-tiba berdetak dengan sangat cepat. Ia mematikan sambungan itu sepihak. Padahal ia belum tahu yang sebenarnya, tapi kenapa rasa cemas dan panik langsung menerjangnya? Kenapa dadanya kian sesak juga?

Tapi ia tak punya banyak waktu untuk itu, ia harus segera pergi ke rumah sakit. Kata-kata Beomgyu saat menyebut nama Yeji membuatnya sangat takut. Bahkan Yeonjun tak sempat mengemasi barangnya. Ia terus terang berlari ke luar perpustakaan, hingga membuat Woyoung dan Ibu Jang menoleh heran. 

"Yeonjun mau kemana?" 

"Aku tidak tahu, Ibu Jang. Mungkin ada hal mendesak sekarang." 

Sedangkan orang yang dibicarakan hanya sibuk berlari lencang agar segera sampai ke rumah sakit. Yeonjun tidak mau berlama-lama untuk menunggu bus datang, ia mengayunkan kaki panjangnya dengan cepat. Yeonjun juga sempat terjatuh saat ia melewati persimpangan jalan hingga membuat lengan bajunya sobek dan lututnya berdarah. Hal itu tak membuatnya berhenti, ia justru semakin mengencangkan larinya.

YOUPHORIA [✔]Where stories live. Discover now