02: Two

3.1K 356 21
                                    

Chapter Two.

Draco meletakkan beberapa buku di pinggir kasurnya sampai burung hantunya meletakkan sebuah surat. Draco mengusap bulu burung hantunya sampai Ia pergi. Alisnya terangkat agak heran karena Ia baru saja menyelundupkan cokelat beberapa hari lalu dan stok masih lumayan banyak.

Draco membuka sebuah surat, Narcissa.

Son, apa kau baik-baik saja? Aku harap kau akan selalu baik-baik saja dan sehat. Karena aku melahirkan putra yang tampan dan selalu berani.

Father terus menanyakan kondisimu di sekolah. Mother selalu meyakinkan kau baik-baik saja dan tak perlu pindah ke Durmstrang karena Hogwarts sudah sangat cukup untukmu. Bukankah kau mendapatkan teman yang menyenangkan disana?

Tidak perlu khawatir, Mother baik-baik saja. Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Aku akan berusaha memastikan Father tidak terlalu ikut campur dan membuatmu tidak nyaman.

Beritahu aku apabila kau membutuhkan sesuatu, jangan lupa kirimi aku surat setiap minggu seperti yang sudah kita sepakati. Aku menyayangimu, Draco, my lovely Son.

Narcissa Malfoy.

Draco menghela nafasnya. Ia meletakkan surat dari Narcissa di kopernya. Sudah beberapa kali Narcissa mengirimkanya surat tapi belum ada juga yang Ia balas.

Ia berjanji akan membalasnya nanti.

*
Hermione mengambil beberapa buku untuk Ia pelajari di mata pelajaran besok. Ia perlu baca buku cukup banyak, Ia menyadari Ia adalah Muggleborn dan perlu belajar lebih banyak dari teman-teman yang lain.

Perpustakaan agak ramai hari ini dan Hermione merasa cukup terganggu. Ia butuh keheningan untuk memusatkan pikiran dan konsentrasinya agar lebih fokus.

Hermione kemudian membawa setumpuk buku yang cukup berat karena Ia lupa membawa tongkat sihirnya. Hermione agak terhuyung-huyung sampai Ia menjatuhkan beberapa buku, Hermione mulai menunduk dan mengambil bukunya satu persatu sampai siulan mulai terdengar.

Bodoh.

Ia terjatuh di hadapan para Slytherin, tidak ada Draco Malfoy untungnya. Tapi ada Adrian, Crabbe, Goyle, dan beberapa orang yang tidak ingin Hermione tahu namanya siapa.

"Kau sengaja terjatuh disini supaya kami dapat terpesona olehmu ya? Dasar bodoh."

"Tidak, Ia mungkin sengaja memamerkan tubuhnya saat Ia mengambil beberapa buku."

Hermione menyipitkan matanya dan menahan diri untuk tidak membuat keributan dan segera berlalu tanpa memerdulikan perkataan para ular yang tidak tahu diuntung.

Hermione keluar dari pintu perpustakaan sampai Ia tertabrak seseorang yang jauh lebih tinggi darinya. Ia mendongak dan mendapati Draco tanpa ekspresi. "Apa lihat-lihat?"

Hermione memicingkan matanya dengan kesal, "Kau! Tidak ada bedanya dengan para ular tidak tahu diri!"

Hermione mendorong tubuh Draco dengan kasar dan berlalu. Draco menyerngitkan alisnya kebingungan tapi kemudian Ia hanya mengangkat bahu. Terserah.

*
Hermione merasa kesal dan nyaris mengubah seluruh orang menjadi buku bila Ia tidak bisa menahan diri. Kenapa Slytherin itu tidak pernah berhenti mengganggunya? Apa Ia tidak bisa hidup tenang saja di Hogwarts?

Entah apapun yang dipikirkan Hermione segalanya bermuara kepada Draco Malfoy yang selalu ada dalam kejadian yang menyebalkan dan membuatnya merasa terganggu. Ia dan teman-temanya bahkan selalu mengganggu Hermione serta Harry dan Ron dalam keadaan yang sangat menyebalkan.

Terrible Lie.Where stories live. Discover now