21: Twenty One

1.6K 224 47
                                    

Chapter Twenty One

Hermione bersama dengan Harry dan Ron mengobrol satu sama lain di meja aula besar. Mereka sedang menanti pengumuman dari Dumbledore sembari bercerita tentang musim panas kemarin. Ginny di depan mereka pun beberapa kali ikut menanggapi.

Di sisi lain, Draco dan Blaise lebih tertarik membicarakan soal Quidditch dan bisnis mereka yang akan mereka rintis setelah lulus dari Hogwarts. Theo belum bisa membersamai mereka karena Theo mengalami salah makan sejak kemarin dan membuatnya harus berada di Hospital Wings sementara waktu.

"Hei, hari ini akan diumumkan Head Boy dan Head Girl?" Tanya Daphne sambil menyenggol lengan Blaise. Blaise menjawabnya dengan anggukan.

"Pasti Gryffindor. Sepasang dari Gryffindor. Bagus lah jadi kita tidak perlu terbebani dengan Head Boy dari Slytherin. Iya kan, Mate?" Draco mengangguk dan meregangkan ototny yang mulai kaku.

"Aku malas sekali. Aku mau tidur." Bisik Draco sambil menguap. Ia tidak tidur cukup dari semalam dan membuatnya mengantuk. Sementara diujung meja lain Hermione memperhatikan Draco entah apa yang di harapkan.

*
"Selamat Cho." Bisik Hermione setelah acara sudah di bubarkan. Kali ini Head Girl adalah Cho Chang dari Ravenclaw sementara Head Boy adalah Neville dari Gryffindor. Entah apa pertimbanganya tapi memang keduanya cukup pantas menjadi Head Boy ataupun Head Girl.

"Aku merasa tidak terlalu pantas. Kau tidak keberatan jika aku bertanya beberapa hal?" Tanya Cho sembari menepuk beberapa bagian di jubahnya. Hermione mengangguk dan tersenyum.

"Cho... apa tugas menjadi Head Girl sangat berat? Bagaimana jika aku merindukanmu? Bagaimana jika nanti..? Astaga aku sudah memikirkan hal yang tidak-tidak." Harry sembari menggerutu memainkan ujung rambut Cho Chang.

"Ayolah Harry, bukankah Cho justru memiliki asrama sendiri bersama Neville?" Sahut Ron semangat sambil mengedipkan matanya disambut pukulan ringan dan kekehan dari Harry.

*
19 September adalah ulang tahun Hermione. Ia terlihat sangat excited karena merayakan ulang tahun di tahun ketujuhnya di Hogwarts. Hermione bahkan merencanakan perayaan kecil-kecilan untuk teman-temanya.

Hermione baru membaca beberapa buku di perpustakaan sampai Draco masuk sambil membawa jurnalnya. Hermione baru akan memanggil Draco saat Draco berbalik dan mengangkat alis tanda menyadari kehadiran Hermione.

Hermione mendekat ke arah Draco dan tidak sengaja menyenggol lengan Draco membuat pemiliknya mengaduh.

"Astaga, kenapa tanganmu, Malfoy?" Tanya Hermione sedih.

Draco tidak segera menjawab tapi menjawabnya dengan ekspresi sakit dan kedinginan beberapa menit, "Aku jatuh tadi saat melatih Quidditch."

"Astaga, apakah parah?"

Draco menggeleng, "Tidak terlalu tapi nyeri. Aku mau mengambil beberapa buku baru ke Madam Pomfrey."

"Mau kutemani?" Tawar Hermione sambil menata ulang buku-buku di pelukanya.

"Tidak. Tidak masalah, aku bisa datang sendiri."

Hermione menyerngit, Ia melihat Draco masih meringis beberapa kali membuatnya khawatir. "Ayo kutemani, tidak apa-apa. Aku tidak akan menertawakanmu."

*
Draco meringis, mengaduh kesakitan saat Madam Pomfrey berusaha membetulkan letak tulangnya. Madam Pomfrey berusaha tidak terprovokasi dan membantu Draco dengan memasang semacam gendongan untuk tanganya.

"Miss Granger, apa kau tidak bisa memperhatikan kekasihmu sedikit?" Tukas Madam Pomfrey saat selesai membebat lengan Draco.

Hermione melongo sementara Draco hanya tersenyum jahil, "Hermione sangat sibuk, Madam."

Terrible Lie.Where stories live. Discover now