MARK: 12

14K 1.7K 22
                                    

Kabar perang dingin antara kedua ratu menyebar cepat dalam istana. Tentu saja berkat mulut-mulut penggosip yang dengan lancarnya menyebar berita.

Tidak ada pernyataan perang secara resmi, hanya saja sikap keras kedua ratu yang bertentangan membuat mereka mengambil asumsi sendiri.

Setelah raja Mark pergi ratu Lisa lah kini yang mulai menunjukkan kekuasaannya.

Seolah mengatakan, "Aku ratunya disini, kau melawanku artinya kau ingin kehilangan kebebasanmu."

Hanya ratu Haechan lah yang berani menentang perkataannya. Bahkan ratu Renjun dan Jaemin hanya diam.

Mereka sudah melakukan ini bahkan sebelum Haechan datang. Tapi setelah Haechan datang mereka baru mempunyai keberanian untuk menentang.

"Kau menuduhku lagi ratu Lisa."

"Hanya kau yang patut dicurigai ratu Haechan."

"Atas dasar apa aku berhak dicurigai? Sedangkan kau sendiri tidak mempunyai bukti."

"Ruanganmu harus tetap diperiksa!"

"Silahkan saja, ratu Lisa yang terhormat..."

Memandangi dua orang pelayan wanita yang sedang menggeledah ruangannya dalam diam.

Haechan rasa itu lebih seperti membuat berantakan, sekarang semua barangnya berserakan.

Ratu Lisa pun tidak berhenti menunjuk sudut-sudut ruangan Haechan. Ia tidak ingin ada satupun yang terlewat.

"Maaf harus mengatakan ini ratu Lisa. Tapi kau adalah ratu utama bukan? Posisimu hampir setara dengan posisi raja di istana ini, kuharap kau bisa mengambil keputusan lebih bijak lagi. Jangan hanya karena kau membenciku selalu aku yang akan jadi tersangkanya."

Ia tidak membalas, hanya berlalu bersama dua orang pelayan tadi.

Perkataan Haechan baginya seperti sebuah penghinaan yang berhasil membuat ia malu. Terlebih saat tuduhannya tidak terbukti.

Sekarang Haechan harus mengatur ulang keadaan ruangannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hati-hati berlarinya, pangeran."

Jungwon tidak mendengarkan, ia tetap melanjutkan larinya.

Haechan sendiri membiarkan pangeran kecil itu berlarian, tidak baik jika kita selalu melarang anak-anak melakukan hal yang ia sukai.

Tapi tangis anak itu membuatnya berlari mendekat sambil tertawa kecil. Jungwon terjatuh.

"Tadi aku sudah mengingatkanmu untuk berhati-hati bukan?"

"Humm..."

"Itu karena aku tidak ingin kau terluka pangeran kecil. Tujuanku baik, kau harus mendengarkannya. Jika apa yang aku beritahu itu bertujuan buruk kau tidak perlu mendengarkannya. Apa kau mengerti?"

MARK✓Where stories live. Discover now