MARK: 7

14.9K 1.9K 90
                                    

"Ini semua pasti gara-gara kau, ratu Haechan!"

"Maaf ratu Lisa yang terhormat. Bahkan sejak pagi pun baru saat ini aku melihatmu. Seharian ini aku berada diruang membaca dan tidak melakukan apa yang kau tuduhkan."

"Mark! Dia pasti berbohong."

"Istirahatlah Lisa, kau tidak bisa ikut bersamaku untuk mengunjungi makam ibuku."

"Tapi setiap tahun aku ikut!"

"Kondisimu yang seperti ini hanya akan membuatku repot."

Haechan mengikuti Mark pergi keluar. Ia malas jika harus terus berada disatu ruangan yang sama dengan ratu Lisa.

Sejak awal ratu itu yang selalu menunjukkan ketidaksukaannya. Bahkan secara terang-terangan.

Dan ia juga akan secara terang-terangan membalas ketidaksukaan ratu Lisa padanya.

"Kau yang akan ikut denganku."

"Maaf raja, istrimu ada 4 kenapa tidak pilih yang lain saja selain aku?"

"Aku tidak menerima penolakan."

"Dan aku pun tidak menerima pemaksaan. Permisi raja."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Cepatlah!"

"Naik kereta kuda ini? Tidak bisa yang mulia."

"Apa maksudmu tidak bisa? Kau membuang-buang waktu."

"Kereta ini dikhususkan untuk ratu Lisa karena dia perempuan. Dan aku laki-laki. Aku ingin menaiki kuda biasa saja bukan kereta kuda."

"Tidak bisa."

"Baiklah aku tidak jadi ikut saja. Sebentar ya, aku akan memanggil Ratu Jaemin kemari."

"Ambilkan dia Bruce!"

"Baik yang mulia!"

Senyum Haechan tidak hilang sepanjang perjalanan menaiki Bruce. Kuda itu sangat cantik dan gagah, rasanya Haechan sudah jatuh cinta.

Sebenarnya Haechan agak sedikit dongkol. Ratu Jaemin dan Renjun bersama dengan pangeran Jungwon yang manis berhasil membujuknya untuk ikut.

Ia sebetulnya sangat malas. Apalagi saat ratu Lisa memelototinya saat ia berkata iya.

Siapa suruh ratu itu terjatuh dan kakinya keseleo. Jika tidak kan Haechan tidak perlu repot-repot pergi dengan raja menyebalkan ini.

"Aku tidak mau tidur denganmu yang mulia."

"Terserah. Kalau kau memang tidak mau silahkan tidur diluar tenda."

"Apa tidak ada tenda cadangan?"

"Tidak ada."

"Payah sekali. Mana mungkin kerajaan Aludra yang besar tidak memiliki tenda cadangan."

MARK✓Where stories live. Discover now