MARK: 4

16K 1.8K 151
                                    

Pernikahan penguasa kerajaan Aludra dan pangeran dari kerajaan Altair tentu saja mewah dan meriah.

Kerajaan-kerajaan lain turut hadir sebagai tamu undangan. Begitu juga dengan pangeran Gazara Jeno Mizar.

Tidak bisa dilihat kebahagiaan dari wajah Haechan yang sedari tadi berdiri disebelah raja Markala.

Saat mata keduanya bertemu pandang bisa dilihat pancaran penyesalan dari keduanya.

Haechan menyesal karena buka Jeno lah yang menjadi pendampingnya. Sedangkan Jeno menyesal tidak bisa mempertahankan Haechan untuk tetap disisinya.

Berbeda dengan Mark yang dalam benaknya sudah tertawa terbahak-bahak. Menghancurkan hubungan seseorang adalah hal yang menyenangkan.

"Jika kau macam-macam aku tidak segan untuk menusukmu."

"Kau tidak akan bisa melakukannya."

"Jangan meremehkan ku. Kau bahkan belum tau apa yang bisa aku lakukan."

"Memangnya apa yang bisa dilakukan pria lemah sepertimu?"

Beberapa detik kemudian tubuh Mark diterjang membuatnya seketika jatuh kebelakang. Ditambah satu pukulan telak.

Mark bahkan tidak menyangka istri barunya ini bisa berlari secepat itu.

Ya, jangan meremehkan Haechan. Di kerajaannya berlari kesana-kemari adalah sebuah hobi. Tidak heran jika lari Haechan cepat.

Buagh!

Satu pukulan keras juga mendarat di pipi Haechan membuatnya langsung terhuyung kesamping.

Wajahnya bahkan sudah memerah karena kesakitan.

"Kau memang cepat. Tapi kau lemah."

Haechan ditinggal sendirian. Air mata sudah keluar dari mata bulatnya.

Bukan tidak pernah Haechan mendapat pukulan. Ia sering mendapatkannya saat berlatih beladiri bersama ayah dan kakaknya. Tapi tidak sesakit ini.

Ditambah tubuhnya lelah setelah acara pernikahan-sial-nya dengan si raja yang tidak berbelas kasihan.

Malam pertamanya hanya berisi tangisan. Jangan mengharapkan sesuatu yang mesum akan terjadi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dengan wajah bengkak dan lebamnya Haechan tetap datang menghadiri acara yang memang diadakan untuknya.

Pengenalan ratu baru katanya.

Lagipula Haechan membenci pernikahan ini, jadi untuk apa juga acara ini diadakan. Lebih baik uang untuk acara ini diberikan kepada rakyat yang kekurangan.

Tapi ini adalah tradisi, Haechan tidak bisa menolaknya.

"Perhatian. Kalian sudah mengenal dia bukan? Dia ratu baruku Adara Haechan Ludra."

MARK✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora