MARK: 2

25.8K 2.2K 88
                                    

Acara Carxa ternyata lebih meriah dari acara Zarxa yang selalu ia kunjungi.

Disini banyak sekali penjual makanan. Ada juga orang-orang yang berani memamerkan suara indahnya disepanjang jalan.

Pangeran Haechan tentu saja senang. Makanan adalah kesukaannya, musik juga. Ia sangat suka bernyanyi.

Sementara pangeran Hendery yang mengikuti dibelakangnya tetap memasang gesture waspada. Jika adiknya kenapa-napa dialah yang dalam bahaya.

"Kak, ayo beli itu."

"Kau belum kenyang juga?"

"Belum! Aku sengaja berpuasa kemarin agar bisa makan sepuasnya hari ini."

"Baiklah ayo beli."

Dengan semangat Haechan memakannya. Olahan daging panggang yang dibaluri saus tomat asam manis.

Rasanya lebih enak dari yang pernah Haechan makan. Hendery juga bisa merasakan cita rasa yang bercampur dalam mulutnya.

Hanya saja, ia tidak berbinar-binar seperti Haechan. Hendery harus mempertahankan wibawa dalam dirinya.

Tidak ada yang curiga, karena memang mereka tidak dalam balutan pakaian kerajaan. Tapi mereka tetap menarik perhatian karena visualnya.

Dan sebelum benar-benar pergi dari sana Haechan memutuskan untuk menyumbangkan sebuah lagu.

Oh maybe we found love right where we are 
And we found love right where we are

Tepuk tangan menggema saat Haechan menyelesaikan lagunya. Semua terpesona dengan suara pangeran muda itu.

Bahkan penguasa daerah itu pun ikut terpesona. Pria dalam balutan pakaian biasanya menyeringai penuh makna.

Ia bukan tidak tau siapa yang berada disana. Kerajaan sudah menerima surat izin dari kerajaan Altair. Dan demi menuntaskan hasrat penasarannya, disinilah ia sekarang.

Bukan cinta pada pandangan pertama. Raja muda itu tidak percaya dengan omong kosong bernama cinta pandangan pertama. Ia hanya tertarik.

Wajah tampan serta manis pria itu membuat raja Markala ingin memilikinya.

Tatapan lembut dan berbinar namun tajam disaat yang bersamaan. Sesuatu yang unik ada dalam dirinya.

"Cari tau tentang pangeran kerajaan Altair, Lucas."

"Baik yang mulia."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Ibu tau, makanan disana banyak sekali..."

"Tau, itu kan memang festival makanan."

"Lain kali kita harus kesana bersama bu. Kak Dery tidak asik. Dia hanya diam sambil mengikutiku."

"Kau kan tau bagaimana kakakmu itu."

MARK✓Where stories live. Discover now