2. Dunia Baru

85 12 15
                                    

Reyna tertawa bersama temannya sambil membawa belanjaan di tangan kiri dan kanannya.

Plak

"Eh eh lihat itu!" Semua orang berbisik-bisik membuat Reyna dan teman-temannya kebingungan.

"Ada apaan sih?"

Reyna menerobos orang-orang yang tengah melihat keributan. Beberapa diantara mereka memaki Reyna, tapi tentu itu hanya dianggap angin lalu oleh Reyna.

"Dia itu pacar aku. Dan kamu, cuma selingkuh aku!"

Mendengar itu sontak orang-orang langsung mengutuk wanita yang tadi berbicara. Bisa-bisa nya wanita itu meninggalkan pria tampan seperti itu, pikir orang-orang.

"Rey?" panggil Reyna saat melihat kalau pria yang ditampar tadi adalah adiknya.

Plak

"Lo apain adik gue sampe kayak gini?" bentak Reyna. Rey yang berada di belakang Reyna hanya bisa memegangi lengan kakaknya yang tengah emosi itu.

"Gue sumpahin lo mati ketabrak mobil!" teriak Reyna.

JDER!

Langit mulai menggelap, petir tiba-tiba menyambar dengan keras. Hujan badai turun tanpa rasa bersalah. Gak njir! Lo kira ini film azab apa?

"Yuk Rey! Tinggalin aja perempuan GG kayak dia!" ajak Reyna.

"GG apaan kak? Good Game?" tanya Rey.

"GG, Gak Guna." jawab Reyna. Anjir malah ngelawak;v

Rey dan Reyna menyebrang jalan. Tapi sialnya, saat menengok Reyna tidak melihat Rey disisinya. Dia justru melihat Rey sedang melamun di tengah jalan.

Mobil dengan kecepatan tinggi itu berjalan ugal-ugalan. Reyna yang melihat itu tentu panik, dan tanpa pikir dua kali, dia berlari ke arah Rey.

"Rey!"

Brak

Kedua orang itu tertabrak mobil hingga terpental cukup jauh. Orang-orang yang melihat itu memekik kaget. Mereka dengan cepat memanggil ambulan.

Pelajaran 1.
Janganlah kalian menyupah serapahi orang lain! Liat sendiri kan? Sumpahnya malah balik ke kita anjir!

"Rey kita bakalan ke syurga atau neraka ya?" batin Reyna.

"Kalian seimbang. Jadi gue kasih hadiah dah karna kalian goblok." ucap malaikat maut.

"Gue kasih kalian dunia lain deh ya? Mau arisan nih, gaada waktu."

Ada ya malaikat maut kek gitu? Kalo ketemu gue tebas njir palanya.

...

Reyna mengerjabkan matanya beberapa kali. Dia merasakan panas di punggungnya. Dia membulatkan matanya kaget kala dia menyadari jika dia tengah ada dilangit, terjatuh dan siap mati untuk kedua kalinya.

Rey juga sama terkejutnya, dia buru-buru memegang tangan kakaknya. Memejamkan matanya rapat-rapat, dan...

Loh, kok gak sakit?

"Anjir kayak digendong," batin Reyna.

"Kalian tidak apa-apa?" tanya orang yang menggendong Reyna dan Rey.

Mendengar suara seorang pria, Reyna buru-buru membuka matanya. Betapa kagetnya dia saat melihat orang itu.

"Anjir ganteng." pekik Reyna. Rey yang mendengar teriakan kakaknya itu langsung membuka matanya.

"Kayak mirip seseorang, tapi siapa ya?" batin Rey.

"Hosh... hosh... kak hosh... Itac hosh... Chi hosh...!" panggil seorang anak kecil dengan nafas yang tersenggal-senggal akibat berlari menyusul kakaknya yang tiba-tiba meninggalkannya.

"Itachi? Uchiha Itachi maksudnya?  "batin Rey.

"Itachi? Namanya aneh banget! Tapi gak papa deh kalo yang punya nama ganteng kek gini"!" batin Reyna.

Segera Itachi menurunkan Rey dan Reyna. Mereka mendongkak untuk melihat Itachi.

"Rey! Kok dia tinggi banget ya?" Tanya Reyna. Rey mengangkat bahunya tidak tahu.

"Kalian Bisik - bisik apa?" Suara anak kecil mengalihkan perhatian mereka.

"Kok kayak Sasuke?" batin Rey.

Reyna mengedarkan pandangannya. Matanya berbinar saat melihat orang-orang disana.

"Yaampun! Nikmat Tuhan ngeliat cogan. Mana mereka pakek baju item-item lagi kek mau ke kuburan." batin Reyna.

"Kalian tidak apa-apa kan? Aku melihat kalian terjatuh dari langit," tanya Itachi.

Reyna membalikan tubuhnya dan Rey.

"Lo inget gak apa yang di omongin malaikat waktu itu?" tanya Reyna.

"Gak tau. Dunia baru - dunia baru gitu kan?" jawab Rey.

"Beneran? Kok gue ingetnya dia mau arisan ya?" Otak lo goblok Reyna.

"Kalian tidak apa-apa kan?" tanya Itachi lagi.

"Gak apa-apa kok kak." jawab Reyna.

"Rumah kalian dimana? Mengapa kalian bisa terjatuh dari langit?" tanya Itachi.

"Kita bukan dari dunia ini kak." jawab Reyna.

Pletak

"Kok lo ngomong kayak gitu sih njir?" geram Rey.

Reyna yang di jitak oleh Rey pun mengaduh kesakitan. Apa salah dan dosanya? Dia gak buang-buang cinta suci kok?

"Hahaha... imajinasi kalian sangat tinggi ya,"

"Iya kak tingginya ampe langit." Rey menjawab sambil menunjuk langit.

Reyna langsung saja menoyor kepala adiknya itu. "Lo kalo goblok, goblok aja. Jangan goblok banget!"

"Gue goblok kan ketularan lo kak."

Tokohnya gak ada yang bener njir:v plis siapapun Authornya, ini cerita gak jelas banget!

"Rumah kalian dimana? Biar kakak antar ya?" Mendengar itu Rey dan Reyna pun saling melirik. Mereka sepertinya sudah tau harus jawab apa.

"Di sana!" Reyna yang menunjuk kanan, dan Rey yang menunjuk kiri.

"Kok lo nunjuk kesitu sih?"

"Jadian lagi, jadian lagi!"

"Di sana!" Reyna yang menunjuk ke bawang dan Rey yang menunjuk ke atas.

"Gue kira kita udah mati, jadi gue nunjuknya ke tanah."

"Tapi kita muncul dari langit oncom!"

"Jadi?"

"Gak punya rumah," jawab mereka bersamaan. Kemudian saling pandang dan mengacungkan jempol.

"Orang tua kalian?" tanya Itachi lagi.

"Udah meninggal kak." Mereka menjawab bersamaan lagi.

"Mengapa kalian ada di atas langit?"

"Ngelindur kak," jawab Rey.

"Sambil terbang." lanjut Reyna.

Itachi hanya memandang mereka dengan lembut.

"Masih anak-anak, sabar ya! Kata Author orang sabar disayang diri sendiri." batin Itachi.

"Jadi kalian bukan dari desa ini?" tanya Itachi yang langsung dibalas gelengan oleh Rey dan Reyna.

"Walaupun kalian masih anak-anak, aku akan tetap membawa kalian kepada Hokage." ucap Itachi.

"Hokage bakal ngelakuin apa ke kami?" tanya Rey.

"Mungkin kalian akan diinterogasi terlebih dahulu selama beberapa hari ini." jawab Itachi.

...

Votenya!

Mampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang