19. Mokuton

16 6 1
                                    

Zero meremas jarinya pelan, siapa yang harus ia pilih? Jika ia memilih Kak Rey, pasti dia akan kalah. Mengingat Rey adalah salah satu pengguna Taijutsu terbaik di Konoha. Apalagi membayangkan pukulan maut Rey yang hampir sama mengerikannya dengan milik Hokage.

Tapi jika dia memilih Kak Yami, itu juga tidak akan bagus. Mengingat Yami adalah petarung jarak jauh dengan element airnya. Dan Zero, adalah petarung jarak dekat. Benar-benar tidak menguntungkan.

Yang bisa ia harapkan hanyalah melawan Kak Reyna. Walaupun Reyna adalah salah satu ninja tercepat di Konoha, tapi ia masih memiliki Sensor untuk menemukan keberadaan pembimbingnya itu. Apalagi semua orang tau jika Reyna sangat lemah dalam Taijutsu apalagi pertahanan, membuat Zero memiliki secuil harapan agar dapat mengalahkan Reyna.

Ananda paham?

Jadi guys guys ku yang aku benci.

Bejanda sayang:)

Jadi kalau si Zero mau setim sama Reyna dkk, dia harus mengalahkan salah satu dari ketiga pembimbingnya itu. Nah, dia udah mutusih kalau dia bakal ngelawan Reyna, karena emang cuma si Reyna yang mungkin bisa ia kalahkan. Ananda paham?

"Baiklah, pertarungan dimulai dari ...

Besok! "

Plak!

"Dimulai dari sekarang lah tolol! Besok kan mau ngejalanin misi! " Yami menampar Rey yang benar-benar sifat gobloknya udah nempel di ubun-ubun kayak pake lem tikus.

Rey dan Yami pergi menjauh dari pertarungan, mereka hanya mengintip dari balik pepohonan.

"Katon : Goukakyu no Jutsu! "

Reyna merapalkan Jutsu andalan klan Uchiha itu dengan segel tangan yang sangat cepat.

"Suiton : Suijinheki! "

Melihat bola api besar itu mulai mendekat, Zero langsung membuat dinding air yang menyebabkan area sekeliling mereka tertutup oleh asap yang ditimbulkan dari bentrokan kedua Jutsu tadi.

Reyna melesat ke arah Zero dengan pisau cakra di tangannya. Dia menebas dalam diam, tapi sialnya Zero adalah Tipe Sensor yang sensitif membuat anak itu bisa mengetahui serangan Reyna.

Zero menunduk kemudian bersiap untuk memukul Reyna. Reyna yang notabennya tidak pandai dalam bertahanpun harus terhempas ke pohon.

Terlihat Zero dengan tangan kanan yang dilapisi oleh element tanah. Pantas saja pukulannya terasa sangat menyakitkan.

Reyna menyeka darah yang keluar dari mulutnya. Anak itu mengetahui titik lemahnya, pikir Reyna.

Yami dan Rey yang melihat itu menyeringai, Reyna terlalu meremehkan bocah Mokuton itu. Pertarungan ini semakin menarik.

Reyna mulai bersiap dengan pisau cakra yang lebih tajam dari sebelumnya. Dia melesat dengan cepat menuju Zero yang sudah bersiap dengan kuda-kudanya.

Mereka saling beradu, Reyna dengan kecepatannya dan Zero dengan Taijutsunya.

Zero meloncat mundur beberapa meter. Dia tidak mungkin bisa melukai Reyna. Walaupun ia bisa melihat beberapa celah, tapi tetap ia tidak bisa menembus celah tersebut karena Reyna yang sangat cepat.

Jika terus seperti ini, ia pasti akan kalah dan akan langsung kembali ke akademi. Memalukan! Dia adalah siswa terbaik ke-2 setelah Konohamaru, dia tidak mungkin kalah!

Mau tak mau ia harus mengeluarkan salah satu kartu As-nya.

Zero merapalkan segel tangan kemudian muncul akar-akal kecil yang keluar dari tanah. Reyna berhasil keluar dari kuncian akar-akar tersebut, tapi nasib sial memang selalu ada di pihaknya, ternyata semakin banyak akar-akar yang muncul dari persembunyiannya.

Dan Reyna semakin disulitkan oleh Zero yang juga menyerang dengan Taijutsunya. Reyna akui, Taijutsu bocah itu cukup hebat untuk seorang Genin.

Zero terus menyerang Reyna, tapi kalian tau jika gelar Chunin bukan main-main.

"Aku akan kalah jika terus seperti ini!" batin Zero.

"Nyebelin banget sih Jutsu Kayunya si Zero! " batin Reyna.

Pertarungan mereka semakin memanas begitu pula Rey dan Yami yang sedang memperlihatkan keduanya dengan secangkir kopi dan beberapa camilan lainnya yang menemani mereka.

Mereka berdua sedang memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari setiap serangan bahkan setiap gerakan yang dilakukan Zero. Hal itu dapat mempermudah mereka dalam melatih Zero.

Zero semakin disulitkan dengan kelincahan Reyna membuatnya harus mengeluarkan kartu Asnya yang ke-2.

Tiba-tiba muncul air yang memanjang seperti benang cakra yang menyerang Reyna. Air-air itu membuat Reyna kualahan, membuat kekesalan Reyna memuncak dan siap meledak kapan saja.

Zero melotot kaget kala melihat ekor dan telinga kucing di depannya. Dia pernah mendengar tentang kejadian 2 tahun lalu saat penyerangan yang dilakukan Desa Suna saat Ujian Chunin.

Rumornya mengatakan jika salah satu Jounin disana melihat wanita berekor dan pria bersayap yang membantu Tuan Hokage ke-3. Tapi sampai sekarang belum ada bukti yang jelas terkait berita tersebut.

Dan siapa sangka jika berita itu benar adanya, dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata sang wanita berekor itu adalah Idolanya sendiri. Sungguh mengejutkan hingga bisa membuat Zero berbicara dalam ginjal:v

"Miao! "

Prok prok prok

Yami dan Rey bertepuk tangan kala pertandingan telah usai. Mereka memuji dalam jantung tentang kehebatan Zero.

"Aku tidak mungkin bisa mengalahkan Kak Reyna." ujar Zero.

Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba aja Reyna ngegetok palanya Zero. "Terlalu cepat 10.000 ribu tahun buat kamu bisa ngalahin aku! " ucap Reyna.

"Tapi tadi kamu keren banget bisa bikin Kak Reyna ngeluarin ekornya! " puji Rey.

"Ya, Rey benar. Hanya sedikit orang saja yang bisa membuat Reyna mengekuarkan ekornya. Dan kau adalah salah satu dari mereka. Kau membuat Reyna terpojok dengan Jutsu Kayumu dan ditambah Jutsu Airmu membuat Reyna mau tak mau harus mengeluarkan satu ekornya. " jelas Yami.

"Tapi tetap saja, aku tidak lulus dalam Ujian ini, " Ketiga Chunin yang mendengar itu tersenyum lembut.

"Kata siapa kamu gak lolos? Kamu lolos kok. Kami cuma mau liat Jutsu Mokuton kamu aja. " jelas Rey.

"I-itu berarti sedari tadi aku sudah lulus? " tanya Zero yang dijawab anggukan oleh Ketiga pembimbingnya itu.

"Lalu mengapa kalian tidak memberi tahu dan tetap melanjutkan pertandingannya?! " kesal Zero.

"Kami cuma gak mau ngecewain kamu, apalagi saat kamu sangat hebat waktu ngelawan Kak Reyna. Jadi sayang aja kalau gak ditonton. " ucap Rey.

"Kalian jahat! " pekik Zero membuat ketiganya tertawa.

Kurasa hari-hari mereka akan jauh lebih sial mulai sekarang:)

...

Ternyata oh ternyata saia gak bisa kalau disuruh update seminggu sekali:) bawaannya gatel pengen buru-buru update:v

Mampus!Where stories live. Discover now