7. Berlatih 3

28 7 0
                                    

Hari demi hari terus berlanjut tanpa henti, tahun demi tahun mulai berganti. Sudah dua tahun sejak Rey dan Reyna masuk Akademi.

Mereka juga sedang mencoba untuk mempelajari Jutsu Rasengan dan Chidori. Tapi sayang mereka gagal. Yaiyalah goblok, lo kira pelajarin Jutsu segampang buat cilok apa?

Tapi dengan kekuasaan Author tentu mereka berhasil membuat Jutsu baru. Nama Jutsunya adalah Igea dan Bola Naga Petir.

Igea adalah Jutsu yang dibuat tidak sengaja oleh Reyna saat dia membuat Rasengan. Bukannya berputar kesegala arah dan menjadi bola, cakra Reyna malah berputar ke satu arah dan membentuk cincin. Walaupun bisa dibilang kalau Jutsu Reyna lebih lemah dari Rasengan, tapi Jutsu itu cukup untuk melarikan diri dari musuh.

Bola Naga Petir juga Jutsu ketidak sengajaan yang dibuat Rey. Sebel karena Jutsu Chidorinya selalu gagal, jadilah Rey ngumpulin cakra petirnya ke tangan karena udah bener-bener kesel dan tiba-tiba jadi bola. Gila sih, sejenius itu Rey:)

Gak tau kenapa nama Jutsunya Bola Naga Petir, padahal gak ada Bola yang bentuknya Naga, dan gak ada juga Naga yang bentuknya bola.

Hari ini Reyna sedang berlatih Taijutsu dengan Hinata di kediaman Hyuga. Mereka melakukan pemanasan sembari menunggu Rey yang tengah menjemput Sasuke dan Naruto.

"Taijutsu mu semakin berkembang Reyna," puji Hinata.

"Dan sialnya, Taijutsu mu juga terus berkembang. Ku rasa aku tak akan pernah bisa menandingimu," balas Reyna.

"Aku menang karena kau tidak memakai Ninjutsu. Aku yakin jika kau memakai Ninjutsu, aku pasti akan kalah." Ucap Hinata.

"Ck, dasar lemah!"

Reyna dan Hinata menengok ke arah suara pria dingin nan tajam yang menghina mereka tadi.

Terlihat seorang anak laki-laki berambut panjang, bermata sama seperti Hinata, dan ditambah ikat kepala yang menghiasi dahinya.

"Kak Neji,"

"Hah, Neji? Kayak pernah denger," batin Reyna.

"Lemah tetap saja lemah," ucap Neji.

Reyna melotot tak percaya. Hey, dia bahkan lebih menyebalkan dari pada Sasuke. Wah, tidak bisa dibiarkan! Dia pasti akan membasmi orang-orang SONGONG kayak dia.

"Enak aja kalo ngomong! Emang seberapa kuat sih kamu huh?" Tantang Reyna.

"Kau menantangku he?" Ejek Neji.

"Kayaknya gue pernah denger deh nama Neji. Dia kuat gak ya? Mana dia udah Genin lagi," batin Reyna.

"Iya kenapa? Kamu takut?" Ejek Reyna sambil menelan ludahnya sendiri.

Pertanyaannya tadi seperti di tanyakan kepada dirinya sendiri. Siapa yang tidak takut dengan tatapan tajam pria itu? Dengan wajah angkuh dengan tubuh yang bersender di dinding, itu sangat cukup membuat tubuhnya bergetar.

"Ouh, kalau begitu ayo! Aku juga ingin melihat kekuatan teman Nona Hinata." Ucapnya dengan wajah mengejek.

"He hey! A apakah kalian su sungguh-sungguh?" Tanya Hinata yang dihiraukan oleh kedua orang tersebut.

Reyna dan Neji memasang kuda-kuda masing-masing. Mereka saling menatap tajam walaupun tatapan Reyna sedikit bergetar karena ragu. Tentu pandangan itu tak luput dari penglihatan Neji.

"Tolong ya, Nona Hinata." Ucap Neji.

Hinata yang mendengar perkataan sepupunya itu hanya menghela nafas pelan. Apa perlu mereka bertarung?

"Baiklah, mulai!"

Reyna muncul di belakang Neji dengan pukulannya. Neji yang menyadari itu hanya mendengus sebal, kemudian menghindar dengan mudah.

Mampus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang