10. Misi 2

19 5 0
                                    

"Hoam..."

Dahi Reyna mengerut kala dia merasakan kantuk yang terus menyerangnya bertubi-tubi. Kemarin dia belajar Ninjutsu Medis hingga malam, bahkan sampai lupa jika di pagi buta dia dan temannya harus bertemu dengan Hoshi.

Tak lama kemudiam Hoshi datang. Dia mengangkat sebelah alisnya saat melihat Reyna yang sudah setengah tidur. Kemudian dia menggelengkan kepalanya pelan.

"Baiklah. Apa kalian sudah tau element dasar kalian?" Tanya Hoshi.

"Element dasarku air." Jawab Yami.

"Element dasarku petir dan tanah." Jawab Rey.

"Hoam... angin dan api." Jawab Reyna.

"Baiklah. Latihan akan dimulai. Reyna! Kau harus beristirahat sebentar. Jika tenagamu sudah pulih, kau bisa melatih Ninjutsu Medismu. Kemudian Rey! Aku akan melatihmu Kage Bunshin. Dan Yami! Kage Bunshin ku akan membantumu soal Jutsu baru yang akan kau buat." Jelas Hoshi membuat ketiganya mengangguk  paham.

3 bulan sudah berlalu sangat cepat. Tim 15 terus berlatih dan menjalankan misi. Mereka berkembang dan terus berkembang tanpa henti.

Hari ini mereka akan pergi keluar Desa. Mereka sangat bersemangat. Terakhir kali mereka menjalankan misi keluar desa, mereka hanya mengantarkan barang berharga dan melawan bandit.

"Eh? Dimana wanita kemarin?" Tanya Reyna sambil melihat ke sekelilingnya.

"Sopanlah sedikit! Dia itu seorang Putri." Tukas Yami.

"Terserah!"

Tak lama kemudian seorang gadis cantik seumuran mereka datang dengan senyum hangat yang menghiasi wajahnya.

"Maaf. Kalian pasti sudah menunggu," ucapnya.

"Tidak apa-apa," ucap Hoshi.

Kemudian mereka berjalan, maksudnya si Tuan Putri mah tentu pake kereta dong ya. Eh bener kan namanya kereta? Ah, bodo amat lah:v

"Hei, namaku Jijie!" Ucap Putri Jijie pada Rey.

Rey hanya melirik sedikit. "Rey." Balasnya.

"Kau pasti Ninja yang hebat,"

"Nggak juga."

"Jangan merendah!"

"Jangan sok tau!"

Yaampun Rey! Untung aja lo nggak di penggal karena gak sopan sama Tuan Putri. Kalo lo sampe di penggal beneran, gue bakal sukuran. Gue bakal ajak warga kampung gue buat ngerayain kematian lo:v

Saat di tengah jalan, mereka dihadang oleh beberapa Ninja bayaran yang di tugaskan untuk menangkap Jijie. Sontak yang lain terkejut bukan main, saking terkejutnya ampe wafat! Gak njir!

"Mau apa kalian?" Tanya Hoshi.

"Kami akan menculik Putri Jijie." Jawab Ninja 1.

"Kalo mau nyulik harusnya diem-diem dong!" Tukas Rey.

"Oh iya lupa,"

"Yaudah ganti. Kami ingin membawa Putri Jijie." Jawab Ninja 2.

"Tidak akan kubiarkan!" Bentak Yami.

"Kok pada drama sih? Heh, aku mau di bawa sama mereka. Kalahin dong! Pukul kek, tendang kek, atau mau kertas gunting batu juga boleh dah!" Yaelah ni Tuan Putri malah ngelawak lagi-_-

Ada 6 Ninja bayaran. Ku rasa 4 diantara mereka sekelas Genin dan 2 diantara mereka sekelas Chunin.

"Reyna! Jaga Tuan Putri!" Titah Hoshi.

Kemudian Hoshi, Rey, dan Yami melawan 6 orang Ninja tadi. Reyna melotot kala merasakan ada orang di atas kereta.

Segera Reyna meloncat ke atas kereta dan menendang Ninja yang mungkin setingkat Chunin.

"Igea!"

Reyna melemparkan Cincin itu ke arah Ninja tadi.

"Fuuton : Kamaitachi!"

Igea nya di gagalkan oleh Fuuton milik lawan. Fuuton berbentuk bulan sabit itu datang dan siap membelah Reyna.

"Tuan Putri! Keluar dari kereta!" Titah Reyna.

Jijie keluar dari kereta tanpa banyak protes. Tapi sayangnya Kamaitachi lawan sangat cepat hingga Reyna harus mendorong Jijie hingga ia dan Jijie berguling di tanah.

Boom!

Kereta terbelah menjadi dua. Sungguh element Fuuton yang mengerikan. Reyna kembali membuat Igea, tapi sekarang Igeanya di lapisi Fuuton, sukses membuat Igea itu tampak seperti Shuriken.

"Igea Angin!"

Reyna melemparkan Igea itu pada Ninja tadi. Ninja musuh meloncat mundur dan segera membuat dinding tanah.

"Doton : Doryuheki!"

Dinding tanah itu hancur oleh Igea Angin yang meledak dan membuat Cincin besar. Tapi sial, saat Ledakan Cincin itu mengenai Musuh, ternyata musuh hanyalah Bunshin tanah.

"Dasar lemah!" Teriak musuh dari atas Reyna.

"Jangan menyakiti kakaku!" Teriak Rey.

Bugh!

Musuh terpental sangat jauh akibat pukulan maut dari Rey. Musuh terus berguling hingga sepasang kaki menghentikan tubuh musuh. Ternyata datang lagi 4 musuh di tempat dimana Ninja yang terkena pukulan dari Rey berhenti berguling.

"Ayo Rey, kita tunjukan Jutsu kombinasi kita!" Ajak Reyna yang diangguki oleh Rey.

Mereka mengangkat tinggi-tinggi tangan mereka. Kemudian muncul bola petir yang dikelilingi oleh Igea angin.

"Igea Angin Naga Petir!"

Boom!

Ledakan dasyat akibat dari Jutsu gabungan Duo Rey itu membuat semua orang terpana. Begitu indah, begitu cantik, namun mengerikan disaat yang bersamaan.

"Gausah pamer juga kali!" Decak Yami yang sudah membereskan 6 orang tadi bersama Hoshi.

"Bilang aja ngambek karena Jutsu barunya gagal terus," ledek Rey membuat Yami naik pitam.

"Banyak omong!" Tukas Yami.

"Ku kira ini hanya misi tingkat C?" Tanya Hoshi.

Jijie menggeleng kuat. "Aku tidak tau apa-apa." Sangkalnya.

"Misi masih berlanjut. Ayo! Kita jalan!"

Mereka sudah menggantar Putri Jijie sampai ke Kerajaannya. Hoshi juga bertanya pada Raja tentang penyerangan tadi. Tapi sayangnya Raja tidak tau. Mungkin ada seseorang yang ingin uang, sehingga mereka nekat ingin menculik Jijie agar Raja memberi mereka uang untuk menukar Jijie.

...

"Yaelah, ini misi gaada yang elit dikit napa? Masa kita disuruh bersihin kandang Anjing dari klan Inuzuka," gerutu Rey.

"Jangan begitu Rey, setiap misi pasti akan ada pembelajarannya." Yami memberi nasehat.

"Pembelajarannya adalah jangan pernah menghina tukang bersih-bersih. Gaenak cuy apalagi ngebersihin kotoran. Mending ketemu setan deh," ucap Reyna.

Mereka sedang menuju ruang Hokage. Ditengah perjalanan, mereka bertemu dengan tim Neji yang juga akan pergi ke kantor Hokage.

"Misi kali ini hanya membawa beberapa tanaman obat-obatan. Kalian tidak akan dipandu oleh pembimbing kalian karena mereka sedang menjalankan tugas Khusus. Ku harap kalian berhati-hati, bisa saja di perjalanan kalian dihadang oleh bandit atau bahkan Ninja." Jelas Hiruzen.

"Baik."

"Siapa yang akan menjadi kapten tim?" Tanya Hiruzen.

"Kami berikan pada yang senior," ucap Rey, Reyna, dan Yami.

"Kalau begitu pasti Neji," ucap Tenten.

"Huft, baiklah. Mohon bantuannya ya,"

Mampus!Where stories live. Discover now