18. Mencurigakan

15 4 0
                                    

Rey, Reyna, dan Yami melihat  dengan tenang acara kelulusan Jenin baru dari atap gedung akademi.

Terlihat Konohamaru dan teman-temannya sedang menyombongkan ikat kepala baru mereka.

Seharusnya guys, yang pertama itu kelulusan Konohamaru dulu, baru Ujian Chunin di Desa Suna. Tapi karena Author lupa jadi gak papa ya Kelulusannya sekarang:v wkwkwk

Pikiran mereka menerawang tentang kejadian 2 tahun lalu saat mereka juga melakukan hal bodoh yang sama. Sekarang mereka jadi berfikir, untuk apa menyombongkan ikat kepala?

Dasar!

Tapi melihat betapa senangnya anak-anak itu, Reyna meringis pelan. Mereka tidak tahu saja apa yang akan terjadi saat mereka menjadi Jenin. Reyna saja sempat hampir mati untuk yang kedua kalinya di tengah misi.

Mereka terlalu bahagia.

Adakah yang berfikir untuk apa Rey, Reyna, dan Yami melihat kelulusan?

Jawabannya simpel,

Mereka sedang mengawasi anak bernama Zero yang baru saja mererima ikat kepala.

Anak laki-laki dengan rambut dan iris mata coklat itu tampak sangat mencolok dengan wajahnya yang tampan.

Reyna menebak jika anak bernama Zero itu pasti memiliki penggemar gila yang banyak seperti Sasuke di Akademi.

Jadi tadi pagi Nona Tsunade memberi misi dadakan seperti tahu bulat. Misinya adalah mengawasi anak bernama Zero itu. Nah, kenapa diawasi? Karena diketahui x = 2+3 = 5

Kok malah jadi MTK sih?

Karena diketahui anak bernama Zero itu bisa menggunakan Mokuton-_- lu tau kan Mokuton? Mokuton yang itu loh. Mokuton, masa lo nggak tau sih? Mokuton yang Hokage 1 itu loh-_-

Jutsu Kayu anjim! Gila sih emang, kan di cerita cuma ada si Yamato doang yang bisa Jutsu kayu. Lah tiba-tiba muncul bocah yang bisa pake Jutsu kayu. Mencurigakan emang:)

Rey, Reyna, dan Yami berkedip menjauh saat anak yang mereka awasi mengetahui keberadaan mereka.

1 kebenaran terungkap, dia tipe sensor. Ku rasa mereka harus lebih hati-hati.

Tsunade mambaca pencapaian siswa bernama Zero itu. Awalnya ia juga kaget saat ia mendapat kabar jika salah satu siswa akademi ada yang bisa menggunakan Mokuton.

Pencapaian Zero di Akademi cukup baik. Dia cerdas, cepat, kuat, dan tentu dia juga populer diantara gadis-gadis.

Matanya beralih menatap ketiga anggota Anbu muda di hadapannya. Dia memandang dengan tajam, ketiga remaja itu memiliki prestasi Anbu yang cukup memuaskan.

"Kalian tidak lelah menjadi Anbu? Terus melakukan misi melelahkan siang dan malam? Apa kalian tidak merasa bersalah sudah merenggut kehidupan banyak orang dalam satu malam? " Pertanyaan Tsunade membuat ketiganya terdiam.

"Tentu. " Sebagai kapten Iblis menjawab pertanyaan Tsunade. "Tentu saja melelahkan, tapi kami sudah bertekad untuk menjadi Anbu atas kemauan kami. Kau sendiri dan Tuan Hokage ke-3 menyetujui keinginan kami. Dan soal merasa bersalah, hati kami sudah sepenuhnya membeku, kami bahkan hampir tidak merasa khawatir saat teman kami hampir saja mati. "

"Kalian hebat. Kalau begitu untuk 2 tahun kedepan kalian berhenti terlebih dahulu menjadi Anbu, " ucap Tsunade.

Hening. Tidak satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Mereka sedang mencerna apa yang di katakan Hokage.

"Ngelawak ni Hokage" Rey tertawa pelan.

"Ini beneran, kamu kira muka saya kayak Sule apa? " balas Tsunade.

Mampus!Where stories live. Discover now