20. Ulang Tahun

12 6 1
                                    

Sudah berapa tahun ya Rey dan Reyna ada di dunia anime ini? Mereka benar-benar seperti bagian dari dunia Naruto ini. Mereka terlalu bahagia, hingga mereka lupa jika mereka sudah pernah mati satu kali.

Untunglah alur cerita Naruto masih sama seperti aslinya. Kedatangan Rey, Reyna, dan Temari hanya mengubah hal-hal kecil yang tidak akan pernah mengubah alur cerita. Seperti Neji yang jauh lebih kuat, Yami yang tiba-tiba hadir menjadi salah satu tokoh pembantu, dan Gaara yang sejak kecil sudah mendapatkan cinta dari Temari. Mereka bertiga hanya mengubah hal itu saja. Tidak mungkin berdampak pada alur cerita kan?

Ya, mungkin ada satu yang kurang. Akhlak yang mereka buang di tong sampah.

Sama seperti sekarang, para makhluk tiada akhlak itu sedang berkumpul di pinggir sungai untuk sekedar ngobrol, ngegosip, atau melakukan hal tidak penting lainnya.

"Bosen banget njir!" pekik Kiba yang kewarasannya sudah diambang kehancuran.

"Pas ada misi aja kita pengen cepet-cepet beres biar bisa liburan, eh pas gaada misi kita malah bosen," ucap Yami yang kalem dengan kewarasan hampir setengah sudah hilang.

"Itu memang sifat asli Manusia." ucap Shikamaru, manusia zenius nan idiot disaat yang bersamaan.

"Hadeh, padahal kita udah kumpul-kumpul disini loh? Ngomongin apa kek biar seru," Ino melemparkan batu yang ia pegang ke sungai. Benar-benar tidak ada kerjaan lain.

"Iya nih, Rey biasanya kamu kan yang paling bacot, ngapa sekarang jadi diem?" tanya Shino.

"Kamu kesurupan?" tambah Hinata.

"Enak aja kalo ngomong! Gue tuh lagi bikin topik buat dibahas," jelas Rey.

"Eh, katanya hari ini ada yang ulang tahun ya?" ujar salah satu dari mereka.

"Wah? Kalo gitu kita harus ngerayain dong!" seru Temari.

"Bener banget! Dirumah siapa nih?" tanya Reyna yang entah sejak kapan sudah ikut bergabung.

"Di rumah aku saja, lagipula ibuku sangat jago bikin kue." usul Choji.

Semua orang mengangguk setuju. Acara ulang tahun ini harus dibuat semeriah mungkin. Selain yang ulang tahun adalah teman mereka, alasan lainnya adalah karena mereka tidak punya kerjaan lain.

"Kalau gitu kita bagi tugas," usul Temari.

"Gue, Ino, Hinata, sama Reyna bikin kue sama cemilan lain.

Rey, Yami, sama Shino beli bahan-bahan buat kue.

Shikamaru, Kiba, sama Choji beli bahan dekorasi." ucap Temari.

Segera mereka berpencar untuk mengerjakan tugas masing-masing. Sama halnya dengan Rey, Yami, dan Shino yang sedang berdebat tentang memilih bahan kue.

"Yang ini lebih mahal Shin," ucap Rey.

"Tapi biasanya orang-orang milih bahan ini buat bikin kue" jelas Shino.

"Tau dari mana lo?"

"Aku kan suka liat Hinata bikin kue" jawabnya.

"Bener kata Rey, yang ini lebih mahal." ucap Yami.

"Kok malah bela dia?" tanya Shino.

"Ya karena Rey lebih bener." jawab Yami.

"Aku lagi yang salah,"

"Jangan sedih gitu dong, lo kan emang kadang-kadang selalu salah dimata dunia." ucap Rey.

Kasihan Shino:( tapi yaudahlah bodo amat, hidup dia ini bukan hidup gue:v

...

"Kamu nempelin balonnya ketinggian Kiba! Harusnya lebih rendah dikit!" ucap Rey.

"Bacot! Dari tadi kau hanya mengoceh tanpa mau membantu!" kesal Kiba.

"Yaudah sih, jangan ngegas dong!"
"Harusnnya aku yang bilang seperti itu!"

"Berisik kalian! Aku paketin ke Desa Suna nih!" tukas Temari.

Mereka sekarang ceritanya lagi bikin dekorasi seburuk mungkin di rumah Choji. Tapi ya gitu, emang dasarnya otak mereka cuma seperempat jadi mereka dari tadi adu bacot ampe mulut mereka berbusa.

"Ini si Reyna masih lama nyampenya?" tanya Yami.

"Gak tau, tadi katanya masih dijalan." jawab Ino.

"Kebiasaan Reyna katanya dijalan padahal masih siap-siap," ucap Yami. "btw kamu tau dari mana kalau Reyna ada dijalan?" tanya Yami.

"Nebak aja sih." Bazeng! Dunia Naruto mulai penuh azab ya bund:)

Reyna berjalan dengan santai, hari ini salah satu temannya akan ulang tahun. Ia buru-buru beli barang terbagus di toko untuk dijadikan hadiah. Tapi sialnya hadiah yang akan ia beli tertinggal di rumahnnya, membuat gadis bersurai pirang itu harus putar balik kembali kerumah.

Reyna memandang rumah Choji yang terdengar sangat berisik bahkan dari jauh. Pasti teman-temannya sedang ribut didalam.

Tanpa menyusahkan orang tua Choji, Reyna memanjat rumah Choji untuk pergi ke lantai dua. Padahal tinggal ketok pintu terus nanti bakal dibukain sama orang tuanya Choji. Tapi namanya juga Reyna kalau ada yang susah kenapa harus yang mudah?

Dengan sopan dia langsung menerobos masuk lewat jendela, membuat seisi ruangan yang tengah berdebat itu kaget dan menghentikan kegiatan mereka.

"Malem fans, Nona Tsunade yang cantik nan bohai dateng!" Reyna datang sembari melambaikan tangan layaknya artis papan triplek yang sedang berjumpa dengan fans.

"Yee Na, kalau Nona Tsunade bentukannya kayak lo mah gaada yang ngefans." celetuk Yami.

"Enak aja, justru kalau Nona Tsunade mukanya kayak gue fansnya makin histeris"

"Iya karna gak terima Nona Tsunade mukanya jelek kayak lo," Reyna mendelik sebal kearah Temari.

"Eh guys aku mau nanya ni!" teriak Reyna.

"Siap-siap ngehujat guys! Bentar aku siapin kuda-kuda dulu buat ngumpat!" ucap Rey. Dasar adik gaada akhlak lu Rey:v

"Kita pakai tenaga luar buat hujat Rey!" ucap Kiba.

"Oy aku mau nanya nih, kok malah dikacangin sih?" kesal Reyna.

"Ya tinggal bilang aja cantik! Ribet amat!" tukas Ino.

"Apa bener kalau kesambet petir dua puluh kali gak bakalan sakit kalau gak kena?"

"Tahan gue dong tolong!" pekik Shino.

"Tolong dong gobloknya dikondisikan!" ucap Yami.

"Nggak ngerti lagi sama apa yang ada diotaknya Reyna. Isinya apaan sih?" tanya Shikamaru.

"Nih aku kasih tau, Kosong!" jawab Hinata lengkap dengan Byakugan yang melihat isi kepala Reyna.

"Pengen giveaway Reyna aja rasanya" Sabar Tem, orang sabar disayang diri sendiri.

"Aku diam aku nyimak," batin Choji yang sedari tadi hanya ngemil di pojok.

"Dia yang goblok, aku yang malu!" Kiba meratapi nasib.

"Salah aku dimana?" tanya Reyna. Masih nanya aja ni anak:)

"Lo nafas aja udah salah kak." jawab Rey. Dasar adik sholeh lo Rey.

"Btw ini udah pada beres?" tanya Reyna.

"Udah dong. Kalau ada cogan mah, semua pasti beres. Ya gak Kib?" ucap Rey.

"Yoi." jawab Kiba.

"Ini yang ulang tahunnya mana dah? Perasaan dari tadi kagak muncul-muncul?" tanya Shikamaru.

"Lah bener juga, yang ultah mana woy?" ucap Ino.

"Njir pantes aja ada yang janggal, ternyata"

"Kita kan gak punya temen yang ulang tahun hari ini!" pekik Temari.

"Tapi tadi bukannya ada yang bilang kalau ada yang ulang tahun hari ini?" tanya Hinata.

"Eh bener juga, siapa yang bilang ya?"

"Duh jangan-jangan... "

Jangan-jangan apa hayo:)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mampus!Where stories live. Discover now