DBF|09

196 24 5
                                    

Setelah sampai dirumah sakit Zoe membopong Raja sampai masuk ke dalam rumah sakit.

Cukup berat menurutnya, tetapi dia bukan lah perempuan yang mudah lelah apalagi putus asa.

"Bisa pelan pelan gak sih!"

Ucapan Raja tidak diperdulikan, intinya kegiatan kebaikannya itu cepat selesai dan berlalu dengan segera.

"Sus tolong teman saya," ucap Zoe dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

Suster mengangguk dan langsung memanggil suster lain untuk mengambil brankar dan membawa Raja ke ruangan darurat, agar cepat ditangani oleh dokter.

Setengah jam berlalu..

Zoe masih setia menunggu Raja di kursi tunggu. Gerak gerik serta wajah nya tampak santai, tetapi tidak dengan hatinya.

Penuh kegusaran dan kekhawatiran.

Suara pintu dari ruangan Raja terdengar oleh nya. Dia pun langsung bangkit dan berjalan menghadap dokter.

"Teman saya gimana dok?"

Dokter tersenyum,"hampir saja dia kehabisan darah apabila kamu membawa nya telat ke rumah sakit. Tapi syukurnya itu tidak terjadi"

Zoe mendengar itu sangat lega.

"Tapi tidak infeksi kan dok? soalnya dia terkena tusuk pisau berkarat"

"Tidak, mungkin jika pisau tersebut masih berada ditubuhnya dia akan terinfeksi."

Zoe tersenyum,"kalau gitu saya boleh menjenguk teman saya?"

Dokter mengangguk,"iya. Dan untuk masa penyembuhannya kira kira seminggu baru sembuh"

"Baik dok, terimakasih"

Habis itu Zoe langsung masuk ke dalam ruangan Raja.

"Tidur ternyata," gumamnya sambil berjalan mendekati Raja.

Zoe langsung mengambil kursi dan mendekatkan jaraknya dengan brankar sisi kanan Raja.

Diapun duduk dikursi tersebut.

"Kasian banget sih lo. Gara gara gue jadi kayak gini" ucap Zoe dengan rasa bersalahnya.

Dirinya memegang tangan kanan Raja. Mengelusnya dengan lembut, andai andai efek tersebut dapat dirasakan oleh Raja dan Raja pun bisa segera sembuh.

"Gue bakal rawat lo selama lo sakit, bagaimana pun penyebab masalah ini karena gue"

Zoe berucap seperti itu sambil melihat wajah Raja yang pucat dengan lamat.

***

Dewa Algentara.

Dirinya lolos dari kejaran dua polisi yang di panggil oleh anak buah Zoe.

Zoe memberikan amanah dengan anak buahnya, jika nyawa dia terancam segera menghubungi polisi.

Pengintaian terus terjadi semasa Zoe dan Raja memasuki ruangan markas Black Diamond dengan anak buah Zoe.

Dan cara itu lah yang membuat kedua polisi mengejar Dewa tetapi nihil mereka tidak berhasil menangkap bedebah itu.

Sekarang Dewa sudah berada di ruangan lain. Entah ruangan apa dirinya juga tidak tahu, yang terpenting dirinya selamat.

Tuk tuk tuk..

Ketukan langkah kaki manusia menderu terdengar ditelinga Dewa, dirinya terkejut mendengar suara tersebut.

Jangan jangan itu polisi? ah tapi tidak!

Sepertinya dia mengenali langkah kaki itu, sangat familiar ditelinganya.

DANGEROUS BEST FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang