DBF|02

951 55 3
                                    

Seorang perempuan berumur lima belas tahun tengah mencari cari adiknya menggunakan motor yang dia miliki, diri nya mendapatkan info bahwa sang adik di culik oleh satu orang laki laki menggunakan mobil pickup berwarna putih dengan plat seri 02 3DZ.

Hal itu diberitahukan oleh teman teman adiknya yang saat ini duduk dibangku kelas satu sekolah pertama, dan kebetulan satu sekolah dengan dirinya.

Wajah mereka hampir mirip, hanya saja adik nya seorang laki laki, jadi masih ada sedikit perbedaan dari jenisnya.

Ckitt..

Decitan suara motor perempuan itu sangat nyaring, motornya diberhentikan secara mendadak karena dirinya menemukan mobil yang dia incar sejak tiga jam yang lalu.

perempuan itu segera turun dan membuka helmnya lalu meletakkannya di spion motornya.

Dia berlari menyeludup gedung tua yang sangat tinggi dikota jakarta, nyali dia seakan akan menguak, rasa takut yang dia miliki dalam sekejap sirna begitu saja demi sang adik yang akan diselamatkan hari ini.

"Diam!!" teriak laki laki seperti membentak seseorang didalam gedung tua.

Perempuan itu semakin percepat jalannya, bahkan sekarang sudah berlari dan masuk menelusuri gedung tua itu.

"Argh!! s-sakit" teriak serta ringisan suara anak laki laki.

Diapun berhenti saat suara itu terdengar ditelinganya,"Julian! i-iya itu suara dia!" gumamnya.

"Tolong maafkan aku, apa salah aku?" teriak rintihan dari anak laki laki tsb.

Perempuan itu menemukan letak suara yang dia dengarkan sejak tadi. Ruangan minim cahaya saat ini yang dia lihat, tak lupa dia juga memicingkan matanya untuk memastikan apakah itu benar adiknya atau bukan.

"Ini belum apa apa, karena! rasa kecewa saya masih ada semenjak orang tua kamu menolak untuk memberikan dana ke perusahaan saya!" teriak pria paruh baya.

"Tolong om, atas nama orang tua saya, saya ingin minta maaf" ucap Julian.

"Cih! segampang itu heum? mereka berdua sudah janji! dengan gampangnya mereka menarik janji mereka tanpa memikirkan resiko yang saya rasakan!" sambil mengacungkan pisau ditangannya.

"Berhenti!" teriak seorang perempuan.

Lelaki paruh baya itu langsung menoleh kebelakang.

"Siapa heum? beraninya kamu masuk kedalam kandang singa!" teriak pria paruh baya.

Siperempuan mengepal tangannya,"dia itu adik ku! kenapa kamu menyakiti adik ku? yang salah itu orang tua kami, bukan lah salah satu diantara kami!" bentaknya.

"Kamu diam anak kecil! kamu tidak paham apa yang saya rasakan!" sambil mencekik si perempuan.

"L-lepas!" bentak si perempuan sambil mendorong pria itu.

Tanpa basa-basi pria paruh baya tersebut mengikat perempuan itu ditiang besi ruangan menggunakan tali yang sangat kuat, sampai sampai perempuan itu meringis tanpa hentinya.

"Kamu akan melihat pertunjukan yang sangat spektakuler," bisiknya lalu tertawa puas.

"Jangan lakukan!" teriak perempuan itu.

"Diam!" teriak pria paruh baya.

Pria tersebut langsung mengambil kapak dan juga pistol yang sudah bergantung di dinding gedung tua, dan menyungguhkan nya didepan mata kepala Julian.

"Oke, pertunjukan akan dimulai" ucapnya lalu tersenyum dan mengambil pistol.

Diarahkannya pistol tersebut dikening milik Julian, pelan tapi pasti orang tersebut  menekan pelatuknya.

DANGEROUS BEST FRIENDSحيث تعيش القصص. اكتشف الآن