DBF|25

66 2 0
                                    

Pemakaman Ayra dimulai pada pukul delapan pagi dan berlangsung dengan cepat, sampai semua tidak sadar sudah jam sebelas siang.

Mereka yang mengunjungi pemakaman mulai satu per satu berpamitan untuk pulang.

Alen senantiasa memeluk gundukan tanah yang berisi Mommy nya dibawah sana.

"Mommy pasti sekarang udah ketemu sama Daddy kan? pasti bahagia di sana," ucap Alen.

Kalimat tersebut membuat Zie tersentuh, perih rasanya. Diapun langsung berjongkok dan memeluk Alen.

"Kamu yang tabah ya sayang.. disini masih ada ka Zie, ka Zia, ka Zoe, ka Raja dan juga om David. Kita semua bakalan jagain kamu kok" ucap Zie.

Alen menyeka air matanya,"makasih ya kak Zie.."

Zie tersenyum tipis,"iya sayang.."

Tak berselang lama ponsel Zie bergetar seperti tanda ada yang menelfone dirinya, dia pun langsung melepas pelukannya dan mengangkat telfone tersebut.

"Oh Bryn.." cicit nya setelah melihat layar nama si penelepon.

"Halo Bryn?" ucap Zie.

"TOLONGIN GUE DIA DATENG KESINI!!!!" teriak Bryn histeris dibalik telfone, setelah itu telfone nya putus sepihak.

"Halo Bry! BRY!" teriak Zie panik, dan semuanya langsung menoleh ke arah Zie.

Raja menghampiri Zie,"Bry?" tanya nya.

Sang empu menatap Raja dengan tatapan yang Raja pun tak tahu, pertanyaan Raja saja tidak dibalas oleh nya. Dia sibuk berkutat di ponselnya.

Menelfone Bryn berkali-kali meski tidak ada jawaban sama sekali.

Diapun langsung berlari untuk bergegas masuk ke dalam mobil dan menuju apartemen.

Zia yang melihat Zie seperti itu langsung berteriak memanggilnya.

"Zie lo mau kemana?!" teriak Zia.

Zie mengabaikan Zia begitu saja, dia terus menghubungi Bryn yang dirinya tidak tau kalau sang empu sudah tewas di apartemennya.

"Ayok dong angkat!!!!!" ucap Zie dengan nada panik sambil berlari menuju mobilnya.

"Ck!" geram Zie.

***

Perlahan-lahan mata Eza terbuka, lalu ia melihat sekeliling.

"Hah.. syukurlah gue ngga apa apa," ucapnya sambil mengelus dada.

Diapun langsung bangun meski masih sempoyongan akibat dipukul oleh Mr.Pen.

"Lah di kunci?" heran Eza ketika dirinya tahu pintu apartemen Zie terkunci.

Lalu matanya terarah kebawah pintu, melihat jelas darah mengalir dibawah sana.

Eza melotot kaget,"d-darah?"

Dirinya panik, dia pun hendak ingin mendobrak pintu apartemen Zie.

Tetapi Eza mendengar teriakan yang memanggil namanya.

"EZA!" teriak Zie sambil berlari menghampiri Eza.

Eza langsung membungkam niatnya.

"Zie! syukurlah lo sekarang disini," ucap Eza.

Zie terpanah dengan darah yang berada dibawah pintu, dirinya langsung melemas dan berharap darah yang mengalir itu bukanlah darahnya Bryn.

"D-darah Za! DARAH!" histeris Zie.

"Iya gue tau Zie! mangkanya gue mau dobrak pintu apartemen lo," jawab Eza.

"Dobrak? bukannya engga di kunci,"

DANGEROUS BEST FRIENDSWhere stories live. Discover now