DBF|16

90 9 0
                                    

Sesudahnya pihak polisi dan pihak dari rumah sakit pergi dari kediaman rumah Dewa Algentara, mereka berdua kembali masuk ke dalam rumah dan mencoba untuk menenangkan Hera.

Saat mereka berdua sudah masuk, mereka terkejut dengan keberadaan Hera yang berada disofa telah menghilang.

"Ja! Tante Hera kemana?" bingung Zoe.

Raja tidak langsung menjawab bahkan dia mondar mandir seperti berfikir kemana Hera menghilang.

Setelah itu Raja berhenti dan menatap Zoe dengan face bingungnya,"gue juga gak tau Zoe! Menurut gue sih gak mungkin dia kabur. Sebabnya apa?" ucap Raja.

Zoe mendekati jaraknya dengan Raja, supaya Raja bisa langsung yakin dengan kata katanya disituasi seperti ini.

"Gak ada yang gak mungkin, rumah ini ada pintu belakangnya. Bisa aja tante Hera kabur lewat sana karena dia gak mau dirinya diusik, iyakan?" ucap Zoe.

Raja mengangguk cepat,"iya lo bener kita harus ce_"

Prang!!!

Bunyi pecahan beling terdengar dengan kencang dari arah dapur, membuat ucapan Raja tak berlanjut sehingga mereka berdua langsung menuju ke sumber suara tersebut.

"Tante Hera!!" teriak keduanya.

Hera terkejut dengan kedatangan beliau, diapun langsung menodong keduanya dengan pisau yang dia pegang untuk membunuh dirinya sendiri.

"JANGAN MENDEKAT!!" peringat Hera dengan lantang.

Nafas Hera memburu, akibat ucapan Mr.Pen Hera rela menyusul Sasya dengan keadaan yang sama persis saat dirumah sakit nanti.

"Jika kalian mencoba mendekat, pisau ini akan lebih cepat membunuh diri saya sendiri!" lanjut Hera lagi.

Keduanya panik, terlebih lagi Zoe. Nafsu dia seketika meningkat setelah melihat benda tajam tersebut, ingin rasanya membunuh tetapi Hera bukanlah mangsa yang tepat.

Raja mencoba mendekat sedikit demi sedikit dengan ucapan yang dia lontarkan untuk Hera.

"Tante.. coba deh tante pikir lagi, apa ini salah satu cara untuk menyelesaikan semua masalah dihidup tante?" ucap Raja.

"Tindakan ku tidak pernah salah! Toh lebih baik aku mati, dari pada aku menyelesaikan masalah ini dengan sendiri!" balas Hera.

Raja mencoba untuk tersenyum,"Tante gak sendiri kok. Tante jangan takut, disini ada Raja dan juga Zoe yang bantu tante untuk menangkap pembunuh itu" ucap Raja.

Hera tertawa mendengar penuturan kata dari Raja,"omong kosong! Yang ada kalian semua akan mati ditangan pembunuh itu!"

"Apa tante fikir pembunuh itu adalah tuhan? Yang bisa mengatur dan memilih siapa yang berhak hidup didunia ini atau tidak? heum.. TANTE SALAH BESAR!" ucap Zoe dengan meninggikan kalimat akhirnya.

Gue harus bisa mancing tante Hera, gue yakin tante Hera ngelakuin semua ini pasti tertekan akibat kalimat manusia yang tidak punya hati! - batin Zoe.

"Aku yakin pembunuh itu kenal dengan tante. Jadi gak salah, tante ngelakuin ini semua karena takut dengan pembunuh itu, Tante adalah salah satu orang yang PENGECUT DI DUNIA INI!!" lanjut Zoe lagi agar Hera termakan amarah akibat kalimatnya, terlebih lagi Zoe memberikan senyuman picik dihadapan Hera.

Maksud Zoe apa? - batin Raja.

"Kamu bilang pengecut? SEORANG HERA PENGECUT ?!" ucap Hera dengan penuh penekanan.

Zoe tertawa remeh,"ya! Tante seorang pengecut yang hanya bisa menyelesaikan masalah dengan cara bunuh diri dan tak bertanggung jawab!" jelas Zoe.

Hera kehabisan kesabarannya, dia mengepal tangannya dengan kuat dan menatap Zoe dengan penuh kesal.

DANGEROUS BEST FRIENDSWhere stories live. Discover now