DBF|24

76 5 0
                                    

Zie masih berlari gesit untuk mengejar si dalang dari aksi penembakan massal tadi.

"WOI ANJING BERHENTI!" teriak Zie.

Tetapi si mangsa tetap tidak berhenti, dia tidak mau tertangkap basah oleh Zie.

"Oh iya.. gue.. masih.. punya peluru di.. pistol," ucap nya dengan terengah-engah.

Zie langsung membidik pistol nya tepat ke arah kaki si mangsa.

DOR!

Akhirnya laki laki tersebut berhenti berlari dan tersungkur diatas tanah.

"Argh!" erang nya.

Zie langsung menangkap si mangsa, dan melepas topeng yang selama ini dipakai oleh laki laki tersebut.

"LO?!" herannya.

Tak Zie sangka ternyata orang yang dia tembak ini sangat dikenal oleh dirinya, bahkan hampir menaruh rasa suka dengan orang tersebut.

"Sorry Zie.. gue terpaksa," ucapan suara beratnya.

Zie menonjok lengan laki laki tersebut.

"Terpaksa kenapa hah?! Lo punya utang!" kesal Zie.

Laki laki tersebut mengangguk,"lebih tepatnya orang tua gue"

"LO GILA BRYN!" bentak Zie.

"Mau gimana lagi Zie? Gue juga ngga tau kalo om David itu kenalan kalian semua, kalo gue tau pun gue engga bakal ngelakuin ini. Sumpah!"

"Terus apa hubungannya sama om David?"

Bryn terdiam sebentar,"orang yang dipinjam uang nya sama bokap gue musuhnya om David"

"Argh! Jinjja! dunia sempit banget dah, punya masalah aja harus sama orang yang gue suka!" serapah Zie.

"Suka?" tanya Bryn.

Zie membeku, dalam hati dia merutuki dirinya kenapa bisa bodoh sekali jujur disaat situasi seperti ini?

"Eum.. anu g-gue ah! iya gue suka sama lo! PUAS?"

Bryn terkekeh,"lucu" gumamnya.

Lalu Zie langsung membukuk dan berjongkok guna untuk melihat luka Bryn karena ulahnya.

"Maaf ya.. kalo gue kenal sama lo mungkin ngga akan luka kayak gini," ucap Zie sambil melilit luka tembak Bryn dengan Layer nya.

"Ngga apa apa kok, tapi Zie gue mau ngomong serius" ucap Bryn yang mampu membuat Zie menatap berani dirinya.

"Serius?"  Zie terkekeh,"tumben.." lanjutnya.

Bryn menangkup wajah Zie dengan kedua tangannya, tak lupa menatap Zie dengan lekat.

"Dengerin gue.." ucap Bryn dan Zie mengangguk.

Bryn mengambil napas panjang dahulu.

"Gue ngga mau lo sakit hati Zie.. sebenernya gue juga suka sama lo! tapi situasi gue lagi ngga beruntung banget, bisa aja gue ninggalin lo buat selamanya. Dan gue mohon, jangan naruh perasaan lebih dari sekedar suka sama gue.. inget kalimat awal, gue ngga mau lo sakit hati. Gue ngga mau liat Zie yang lemah," ucap Bryn.

Zie tertawa hambar,"maksud lo apa sih? ninggalin gue selamanya? mati maksud lo"

Bryn melepas tangkupan tangannya,"iya.."

"Ngga masuk akal Bry.."

"MASUK AKAL KARENA GUE GAGAL ZIE!"

Bentak Bryn, dan yeah Zie tersentak kaget yang amat dahsyat untuk pertama kalinya.

DANGEROUS BEST FRIENDSWhere stories live. Discover now