DBF|10

180 22 0
                                    

Hari sudah menjelang malam, suasana have fun yang direncanakan oleh Zoe sepertinya tidak akan terjadi. Karena sang perencana harus melakukan tanggung jawabnya hingga selesai.

Tetapi para sahabatnya dan juga rekan rekan Savage Huns sudah berada di markas dengan pakaian yang bisa dibilang sangat cocok untuk bersenang senang pada malam hari ini.

Namun sosok yang mereka tunggu belum juga hadir, membuat mereka semua menunggu terlebih dahulu.

"Ini sebenernya jadi atau gak sih?" tanya salah satu anggota Savage Huns.

Semuanya menoleh ke arah dirinya.

"Gue juga gak tahu, belum di konfirmasi lagi sih sama dia" jawab salah satu anggota mafia Zie.

Karena merasa ada kejanggalan terhadap leadernya itu, Zia langsung menghubungi Zoe segera.

***

Malam ini Zoe masih menemani Raja, sang empu yang ditemani tidak mau memberi tahu hal ini dengan kedua orangtuanya.

Katanya tidak mau merepotkan.

Apa bedanya jika tidak memberi tahu soal ini? bahkan lebih merepotkan.

Menurutnya seperti itu.

"Gue bilang aja ya ke nyokap bokap lo? pasti mereka heran, kenapa lo belum pulang sejak tadi siang" ujar Zoe.

Raja menatap Zoe malas, sudah kesekian kalinya dirinya itu menolak tentang hal tersebut masih saja di perdebatkan.

"Kalau gue bilang enggak ya enggak Zoe! understand gak sih lo? heum!"

Zoe mengerjap cepat, bisa bisanya orang sakit seperti dia membentaknya seperti tadi.

Ajaib bin aneh memang.

"Y-ya udah sih! gak usah ngebentak, inget lo itu lagi sakit" dan memukul tangan Raja hingga mengenai infusan ditangannya.

"Aw! sakit bego!" lalu mengelus tangannya.

"Ih orang sakit mah emang lebay, apa apa sakit. Caper lo! dasar letoy"

Raja mendengar itu seketika membulatkan matanya, apa tadi Zoe bilang? letoy? awas saja, jika sembuh nanti dia bakalan tau seberapa beringasnya seorang Raja Alexander.

Tiba tiba saja ponsel Zoe bergetar sebelum Raja mengungkapkan unek unek nya.

Tetapi saat Zoe ingin mengambil ponsel miliknya, dengan cepat Raja menahan tangan kanan sang pemilik ponsel.

"Ngapain?" ucap Zoe dengan tatapan sudah malas tingkat monas.

"Engga jadi deh," alasan Raja.

Dirinya mengulur niat untuk berbicara dengan Zoe karena tatapan yang dikeluarkan oleh Zoe.

Merasa dirinya tidak enak dan juga perlakuan nya yang sudah diluar batas, maka dia harus mengurung niatnya.

"Hallo?" ucap Zoe saat sudah mengambil ponselnya dan menggeser tombol hijau dilayar ponsel.

***

"Di angkat gak Zia?" tanya Zie.

"Belum, tumben banget lama" balas Zia.

Beberapa detik kemudian..

"Hallo?"

"Akhirnya! lama banget si lo? ngapain aja heum?"

"Ada urusan"

"Lebih penting mana urusan sama janji?"

Zoe terdiam sejenak.

DANGEROUS BEST FRIENDSWhere stories live. Discover now