13. Tentang Mantan

601 118 48
                                    

Asahi mondar-mandir sejak 5 menit yang lalu, hatinya gelisah. Aiko—kakak perempuannya pun jengah melihat tingkah adik laki-lakinya ini.

Aiko melempar bantal ke arah Asahi, "duduk!"

Asahi menatap sinis kakaknya, "kamar gue jangan diberantakin! Butuh kerajinan ekstra buat rapihin kamar gue, tau!"

"Halah, paling harus dimarahin Mama dulu baru lo langsung gerak!" ledek Aiko.

Asahi langsung duduk di samping kakaknya itu, "coba ngomong sekali lagi."

"Jangan incest, Malih!" Aiko menggeser posisinya untuk berjaga-jaga kalau nanti adiknya itu akan berbuat hal aneh.

Asahi terkekeh, "ogah gue incest sama lo, hati gue masih buat Nara!"

"Wih, gaya banget adik gue udah mau punya pacar lagi."

"Iya, lah, emangnya lo, betah banget nge-jomblo dari lahir, HAHAHAHAHAHAHAH!"

Aiko memukuli adiknya dengan bantal, sudah kesal dirinya.

"Sakit, Malika! Kejam banget lo kayak Bawang Merah!"

"Lo ngatain gue hitam kayak Malika? Kedelai hitam yang dibesarkan sepenuh hati seperti anak sendiri? Lo juga ngatain gue kayak Bawang Merah, berarti gue udah hitam terus jahat, gitu?"

Asahi mengangguk polos.

1

2

3

"MAMAAA!!!"

"BERANI-BERANINYA LO NGATAIN GUE, DASAR ADIK KURANG AJAR!"

"MAMAAA, AIKO NYA MAIN FISIK!"

"LO DULUAN YANG MULAI!"

"SAKIT TANGAN GUE, AH!"

BRAK!!!

🎶🎶🎶

"Aiko duluan yang mulai," adu Asahi.

"Dih, jangan mengada-ada, ya, lo duluan tadi ngatain gue!" elak Aiko.

"Lo duluan yang lempar bantal ke gue!"

"Lo duluan!"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo!"

Mama yang terlihat pusing pun akhirnya menggertak dengan membanting sapu lidi yang langsung membuat kedua anaknya diam tak berkutik.

"Dua-duanya salah, minta maaf sekarang!" tegas Mama.

Dengan terpaksa, mereka berdua saling meminta maaf, tentu saja dengan senyum yang dipaksa pula.

"Mama gak mau dengar kalian teriak lagi malam ini sampai seterusnya. Sekarang tidur, besok Asahi sekolah, Aiko kuliah."

"Iya, Ma."

Mama akhirnya beranjak dari kamar putranya, yang menyisakan Asahi dan juga Aiko.

"Sana keluar, gue mau hidup damai!"

"Kurang ajar banget ngusir kakaknya sendiri," ucap Aiko.

Asahi berdecak sebal.

"Rencana semalam berhasil gak?" tanya Aiko.

"Berhasil, lah. Gue gak kayak lo, ya. Pepet kakak kelas tapi gak berhasil terus padahal udah hampir satu tahun."

Aiko memukul mulut adiknya.

"Licin banget itu mulut," kata Aiko.

"Bawel, sana keluar dari kamar gue," Asahi mendorong kakaknya agar keluar dari kamarnya.

Music • AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang