26. Nara-chan, daisuki!

406 88 19
                                    

"Tolong kalian kasih ini ke kelas 11 IPA 2. Ke ketua kelasnya, ya."

Seorang wanita paruh baya dengan penampilan yang membuatnya terlihat muda itu memberi secarik kertas pada Nara. Nara tidak sendiri, ada Wonyoung yang menemani.

Awalnya mereka berdua hanya ingin keliling gedung sekolah sekalian menikmati angin. Namun, saat melewati ruang guru, kegiatan mereka terpaksa jeda karena seorang guru memanggil mereka. Guru yang bernama Im Yoona itu tersenyum karena ada yang mau membantunya.

"Cus ke kelas 11 IPA 2!" seru Wonyoung.

Nara melirik Wonyoung sejenak, lalu tertawa, setelah itu berucap, "Semangat banget lo."

"Lumayan buat cuci mata, anak kelas 11 cakep-cakep apalagi yang cowok. Sayang banget, Ra. Mubazir kalau dibiarin gitu aja,"

"Makanan kali ah mubazir," kata Nara.

Hanya butuh waktu 3 menit mereka tiba di kelas 11 IPA 2. Suara riuh dari dalam kelas sudah cukup membuat telinga terasa sakit. Ditambah lagi dengan suara melengking milik Son Dongpyo saat sedang teriak.

Tidak ada respon apapun saat Nara maupun Wonyoung mengetuk pintu. Pintu itu sepertinya sengaja ditutup.

Nara menekan knop pintu, kemudian menarik pintunya. Setelah terbuka, ia menyembulkan kepalanya.

"Permisi," katanya.

Yang Nara lihat, siswa-siswi di kelas ini sedang duduk di lantai. Meja yang dirapatkan seakan membuat panggung dan tak lupa beberapa kursi di atasnya membuat Nara menggelengkan kepala. Tak habis pikir kata Nara.

Seseorang duduk di atas sana dengan gitar yang ia pangku. Suara merdu milik orang itu mampu membuat Nara tak berkutik. Nara benar-benar terhipnotis dengan suara itu.

Hingga akhirnya...

"ANJIR ADA KEPALA NONGOL!"

Semua langsung menoleh ke arah pintu. Mereka berteriak kaget dan ketakutan. Sedangkan Nara hanya memasang wajah kaget dan bingung.

"Ketua kelasnya mana?" tanya Nara.

"SIAPA TADI YANG TERIAK ADA KEPALA NONGOL, HAH! BIKIN PANIK AJA LO!" teriak Ryujin.

"JAEHYUK TUH JAEHYUK!"

"Gue diam dari tadi, gak usah mulai!"

"DAEHWI TUH YANG TERIAK!"

"LAMBE LO MAU GUE SLEPET WAHAI SON DONGPYO?"

"HEH, BACOT!"

Yedam turun dari panggung buatan itu. Kemudian menyuruh Nara untuk masuk saja. Sebelum itu Nara menarik lengan Wonyoung karena ia tak berani sendirian.

"Kak, ini dari Bu Yoona," kata Nara sambil memberikan secarik kertas pada Yedam.

Yedam pun mengambilnya dengan senang hati, "ini apa, Ra?"

"Baca aja, tapi nanti."

"CIYEEEEEE YEDAM DIKASIH SURAT CIN—ADUH SAKIT, DAEHWI!"

"Makanya jangan nyerocos mulu kayak bebek!"

Diam-diam Nara mencari keberadaan Asahi dengan matanya. Ah, ternyata yang ia cari sedang duduk tenang sambil mengerjakan sesuatu di kursinya. Ia lalu tersenyum simpul.

Asahi merasa panas melihat Yedam dan Nara berinteraksi seperti sudah kenal lama. Ia menghentikan kegiatannya, memasukkan buku gambarnya ke dalam tas. Kemudian, ia pergi ke luar kelas. Asahi merasa kesal melihatnya.

"Ra, gebetan lo keluar kelas, tuh," bisik Wonyoung.

"Kak, kalau gitu gue sama Wony permisi, ya."

Music • AsahiWhere stories live. Discover now