Extra Part 2

371 33 0
                                    

"Aku tahu bahwa kalian yang membunuh Jose."

******

Orlando dan Hazel saling menatap satu sama lain. Lalu mereka memasang kuda-kuda.

Melihat hal itu, Daniel malah terkekeh, "Aku tidak datang ke sini untuk membalas dendam karena Jose. Aku tidak masalah dengan kematiannya. Aku malah ingin berterima kasih kepada kalian."

"Lalu untuk apa kau ke sini?" Tanya Hazel dengan was-was.

"Aku membuka sebuah organisasi seperti Jose. Aku ingin kalian bekerja untukku." Ujarnya sambil mengeluarkan sebuah amplop cokelat.

"Ini adalah kontrak kerja kalian. Aku berjanji akan memberikan kalian bayaran yang sangat mahal. Tentu saja, aku juga akan memberikan kalian fasilitas seperti jet pribadi dan rumah di pulau eksklusif. Aku juga akan memberikan kalian pembagian keuntungan dari bisnis kartel yang akan kudirikan nanti. Bukan tawaran yang buruk, bukan?" Daniel mengetukkan jari-jarinya di atas amplop itu sambil tersenyum angkuh. Dia sangat yakin Hazel dan Orlando tidak akan menolaknya

Hazel menggelengkan kepalanya Dan berkata, "Aku tidak bisa, Daniel. Aku sudah memutuskan untuk keluar dari dunia seperti itu. Kau bisa mencari orang lain. Silahkan pergi!"

"Tidak ada pembunuh sepertimu, Blank. Percayalah, aku sudah mencari pembunuh berbakat sepertimu ke seluruh dunia. Namun, kau masih menempati posisi teratas di pandanganku."

Daniel tidak bohong saat mengatakan itu. Hazel memang sangat berbakat hingga sulit untuk dibandingkan dengan rekan seprofesinya. Bakat serta latihan berat yang diterimanya sejak belia membuatnya sangat tangguh. Daniel sangat membutuhkan Hazel untuk membangun reputasi organisasi yang baru didirikannya. Ditambah lagi, jika dia berhasil membuat Hazel bekerja padanya Orlando pasti juga akan ikut. Kesempatan mendapatkan Blank dan Black Shadow bagaikan menemukan tambang permata yang tidak mungkin dilewatkan oleh Daniel.

"Maaf, kami tidak akan menerima penawaranmu." Hazel berbicara mewakili dirinya dan Orlando. Dia mencoba berbicara sesopan mungkin. Tetapi, sesungguhnya kesabarannya sudah menipis menghadapi Daniel yang sedari tadi terus-menerus bersikap keras kepala.

Daniel menampilkan smirk, "Kalian tidak punya pilihan untuk menolak. Apa kalian tidak tahu bahwa anak buahku sudah mengepung tempat ini. Menyerahlah dan bekerja padaku!"

Orlando langsung menatap Daniel dengan tatapan tajam. Dia bangkit berdiri dan menatap Hazel beberapa saat. Kemudian dia berkata, "Baiklah, kami akan menandatangani kontrak itu. Aku akan mengambil pena di kamarku."

Setelah mengatakan hal itu, Orlando menghilang ke dalam kamar. Hazel menghela napas dan tersenyum pada Daniel, "Pastikan kau tidak melanggar kontraknya. Aku menginginkan fasilitas tambahan berupa kapal pesiar yang mewah."

Daniel mengangkat bahunya sebagai tanda bahwa itu bukan merupakan sebuah masalah. Bagi Daniel fasilitas itu tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkannya dari Hazel dan Orlando. Mereka akan membuat organisasinya terkenal dan membuat organisasi lain takut padanya. Kemudian, Daniel berencana membangun kartel narkoba raksasa di seluruh dunia melalui organisasinya itu. Menurut perkiraannya, keuntungan yang akan didapatnya akan mencapai miliyaran USD.

Tidak lama, Orlando kembali dari kamar membawa sebuah pena berwarna hitam dengan ukiran emas. Lalu, Orlando membuka amplop cokelat itu dan membaca berkasnya. Di sampingnya, Hazel ikut membaca isi berkasnya dengan serius.

Tanpa Daniel sadari, tangan kiri Orlando bergerak ke belakang punggung dan menyerahkan sebuah pistol pada Hazel dari balik punggung. Hazel juga menggerakkan tangannya ke belakang dan menerima pistol itu. Kemudian dia memasukkannya ke dalam saku belakangnya tanpa ketara. Semua itu dilakukannya sambil berpura-pura membaca berkas dengan serius.

GIRL ACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now