#19

6.6K 440 4
                                    

Enjoy

Jet Kito mendarat di bandara Haneda, yaitu bandara pusat Tokyo yang dekat dengan segala macam akses transportasi. Hazel dan Orlando keluar saling beriringan. Di tengah langkah mereka saat keluar dari jet, Hazel menatap langit dan berbisik dalam hati,"Welcome Japan! I hope i can stay in this country without the accident and trouble."

* * * * *

Hazel dan Orlando menetap di Tokyo, tepatnya di kediaman Kito. Tampangnya Kito menerima keberadaan Hazel dan Orlando di rumah nya dengan tangan terbuka.
Sayangnya, baik Hazel maupun Orlando tidak bisa berlama-lama di ibukota Jepang itu. Keberadaan mereka bisa tercium jika terlalu lama berasa disana. Oleh karena itu Hazel memutuskan untuk pergi ke kota yang lebih kecil.

Sebelum Orlando dan Hazel pergi, Kito menawarkan Hazel dan Orlando until tinggal lebih lama di rumahnya yang megah bak Istana itu.

"Kalian bisa tinggal disini semau kalian." Kata Kito sambil tersenyum.

"Terima kasih atas tawaranmu, tetapi kami tidak ingin merepotkanmu lebih jauh lagi. Kami akan pindah ke tempat yang aman bagi kami." Ucap Hazel sambil menarik koper miliknya ke luar pintu.

"Sampai jumpa, jangan lupa telepon aku jika kau mendapat masalahnya! Aku akan membantumu sebisaku." Ujar Kito sambil tersenyum.

* * * * *

Kini Hazel dan Orlando telah sampai di Hida-Takayama yang juga biasa disebut "Little Kyoto". Kota ini juga berada di sebelah utara Prefektur Gifu.

Di kota ini, rencananya mereka akan tinggal di rumah teman Kito. Kito memang mempunyai banyak teman karena pergaulannya yang sangat luas, juga karena bisnisnya yang maju pesat.

Hazel melihat kertas berisi alamat Dan menyusuri perumahan dengan model rumah kuno.

"Ini dia rumahnya." Kata Hazel sambil menunjuk rumah kayu sederhana khas rumah jepang kuno.

Orlando melangkah lalu mengetuk pintu rumah itu.

Tok tok tok

Tak lama pintu itu dibuka oleh seorang kakek-kakek berumur sekitar 80-an. Namun dia masih tampak bugar dan mampu berjalan tanpa ditopang tongkat.

"Apa urusan kalian?" Tanya kakek itu dalam bahasa Jepang. Nada suaranya jauh dari kesan ramah.

"Kami datang atas rekomendasi Kito-sama." Jawab Orlando.

Begitu mendengar nama Kito, ekspresi kakek itu menjadi rileks Dan ramah. Bahkan kakek itu langsung menyuruh Hazel dan Orlando untuk masuk ke rumahnya. Ketika masuk ke dalam, Hazel dan Orlando terkejut karena dalam rumah kakek ini sangat besar. Jauh berbeda dengan kesan sederhana luar rumah itu.

Di dalam rumah itu ada tempat pelatihan khusus bela diri.

"Sebenernya kakek ini siapa?" Tanya Hazel.

"Aku adalah asisten Kito selama hampir 40 tahun. Setelah itu, aku pensiun dan melatih orang-orang yang direkomendasikan oleh Kito padaku."

"Jadi Kito menyuruh kita berlatih padanya?" Bisik Hazel di telinga Orlando.

"Ya."

"Huh hampir seluruh hidupku selama ini sudah kuhabiskan untuk berlatih. Haruskah aku berlatih lagi?" Gerutu Hazel.

GIRL ACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now