#26

5.4K 361 5
                                    

Bella tersenyum angkuh saat melihat Hazel jatuh ke sungai. Namun, keangkuhan itu tidak bertahan lama.

Lima menit kemudian, saat Bella tidak melihat Hazel muncul di permukaan sungai, ia mulai resah dan panik.

"Where is she?!!" Tanya Bella dengan panik.

Enjoy

Bella meminta teman-temannya mencari Hazel di sungai, namun teman-temannya menolak karena takut terseret arus sungai. Bella memandang ke arah sungai dengan ketakutan.

"Kalo sampe anak baru itu mati tenggelam dan polusi nyelidikin, gue bisa masuk penjara. Gue gak mauu!" Batin Bella.

Di dalam air, Hazel menyelam dan keluar dari sungai di sisi sungai yang tidak terlihat oleh Bella. Dia berjalan dengan seragam yang basah dan mengganti seragamnya dengan kaos dan jeans. Wajahnya datar tanpa emosi. Hazel membiarkan rambut sebahunya terurai basah.

Hazel masuk ke kamar asrama dan bergumam,"Inikah hidup remaja? Dibully? Tidak indah dan tidak buruk juga. Mereka mendorongku ke sungai dan membuatku menyelam di sungai dan itu sama sekali tidak buruk. Aku mengira mereka akan mem-bullyku dengan pisau atau semacamnya."

Hazel melihat sekeliling kamarnya dan menarik laci meja di kamarnya. Disana ada sebuah anting dan kalung kesayangannya. Kalung dan anting itu adalah senjatanya. Dia memasang anting dan kalung itu dan bercermin. Dia meraba lehernya yang terdapat bekas sayatan. Hazel mencoba mengingat darimana dia mendapatkan bekas itu, namun kepalanya sakit saat mencoba.

Hazel memegang kepalanya yang berdenyut lalu mengambil segelas air dan meminumnya. Ia mengambil keputusan untuk melupakan apa yang ia lupakan. Lagipula rasanya ia tidak memiliki hal penting untuk diingat.

Hazel pergi ke sungai tempat para seniornya mendorongnya. Disana, ia melihat para seniornya itu melihat sungai dengan ketakutan. Dia bersandar pada pohon sehingga senior-seniornya tidak menyadari keberadaannya.

"Bel, kalo dia mati gimana nih? Gue takut dituduh." Kata teman Bella.

"Lo sih, Bel. Pake bully yang parah kayak gini. Kan kalo ada apa-apa kita juga kena." Tuduh temannya.

Bella memandang teman- temannya dengan sengit,"Jadi lo semua nyalahin gue?!"

Hazel memutar bola matanya dengan malas, "Drama remaja, mereka melakukan sesuatu tanpa mau bertanggung jawab."

Akhirnya Hazel menghampiri seniornya karena dia muak melihat perdebatan seniornya.

Bella dan teman-temannya syok melihat Hazel menghampiri mereka. Penampilan Hazel dengan kaos dan jeans yang rapi membuat Bella terheran-heran. Bagaimana Hazel bisa berganti baju dan keluar dari sungai dengan arus deras itu?

"Lo pasti arwah-nya anak baru itu kan? Dia gak mungkin bisa keluar dari sungai, soalnya tadi gue gak ngeliat dia keluar dari sungai. Dia tadi tenggelam." Kata Bella sambil menatap Hazel ketakutan.

Teman-teman Bella ikut beringsut menjauhi karena takut dengan Bella. Sedangkan Hazel hanya menatap mereka tanpa ekspresi.

"Arwah? Apalagi itu ada? Kalian percaya takhayul?" Tanya Hazel sambil menatap Bella dkk.

"Iya, buktinya lo. Lo kan arwah. Gimana gue gak percaya kalo arwahnya di depan gue??" Kata Bella.

Hazel mendekati Bella dkk. Bella dkk mundur dengan ketakutan.

"Di belakang kalian sungai, selangkah lagi kalian mundur kalian akan jatuh ke sungai." Ujar Hazel memperingati.

Bella dkk melihat ke belakang mereka dan bergidik.

"Nasib gue sial banget. Di depan arwah, di belakang sungai." Batin Bella.

Bella memberanikan diri menyentuh baju Hazel,"Kok tangan gue gak nembus pas nyentuh lo?"

Hazel mengangkat alisnya,"Emang aku bilang kalo aku arwah? Kan kalian sendiri yang berspekulasi begitu."

"Gimana lo bisa keluar dari sungai itu?" Tanya Bella masih menjaga jarak dengan Hazel.

"Berenang" jawab Hazel singkat.

Bella mendengus, "Gue juga tau kalo lo berenang. Maksud gue gimana caranya lo bisa melawan arus sungai yang deras itu?"

"Ya dengan berenang melawan arusnya." Jawab Hazel sarkastik.

"Tapi kenapa gue gak ngeliat lo keluar dari sungai?" Tanya Bella penasaran.

"Karena aku tidak keluar dari sisi sungai ini, tapi aku keluar dari sisi disana." Hazel menunjuk sisi sungai sekitar 50 meter di seberang.

"Lo berenang sejauh itu dengan menyelam di dalam air?" Bella menatap Hazel tidak percaya.

Hazel tidak menjawab. Dia hanya menatap Bella dkk.

Bella mengisyaratkan teman-temannya untuk memegangi Hazel. Teman-teman Bella mencekal Hazel dengan takut-takut.

Bella menyeringai licik," Gue mau tau kalo gue mukul lo, apa lo juga bisa ngelawan?"

Bella menampar Hazel. Tamparannya cukup keras, namun tamparannya tidak cukup keras bagi Hazel.

Dor

Terdengar suara tembakan. Sebuah peluru mendarat di taman di dekat kaki Hazel. Hazel melepaskan cekalan teman-teman Bella dan memandang sekelilingnya dengan was-was. Saat peluru melesat dari belakang Hazel, Hazel bersalto menghindarinya. Lalu, ia berlari ke arah sumber tembakan dengan kecepatan penuh dan membuat Bella dkk tercengang.

"Siapa dia sebenernya?" Gumam Bella bertanya-tanya.

Bella dkk masih terperangah karena kejadian yang terjadi begitu cepat. Tubuh mereka masih gemetaran karena ketakutan oleh tembakan yang hampir mengenai mereka.

Hazel mengejar orang yang menembaknya. Dia berlari menelusuri pepohonan tanpa memperdulikan lengannya yang tergores duri dan ranting pohon. Hazel menajamkan Indra penglihatan dan pendengarnya semaksimal mungkin untuk mendeteksi keberadaan musuh. Namun, hasilnya nihil. Hazel kehilangan jejaknya.

Hazel kembali ke tempatnya semula dengan perasaan kesal. Bella dkk tidak berani menatap Hazel yang terlihat mengerikan. Tatapan Hazel Persis seperti elang yang sedang memangsa musuhnya.

Tiba-tiba Hazel bersuara,"Kalian masih ada disini?"

"Gue sama yang lain hmm udah mau pergi kok." Cicit Bella.

"Aku tidak akan mengizinkan kalian pergi sebelum. . ."

TBC

New update

Happy reading

GIRL ACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now