#14

7.9K 495 7
                                    

Enjoy


Hazel membuka matanya dengan perlahan. Saat kesadaran Hazel pulih, rasa kram di pergelangan tangannya langsung menyerangnya. Hazel mencoba menggerakkan tangannya, namun ia mendapati tangannya terikat di kursi yang ia duduki. Hazel melirik tangan dan kakinya yang diikat dengan tali tambang. Di bagian dekat siku dan lututnya ada luka gores memanjang yang masih mengeluarkan darah.

"Kelihatannya itu luka baru." batin Hazel. Hazel tidak bisa mengeluarkan suara karena mulutnya ditutupi oleh lakban perak.

"Hmmmffhh." Hazel mencoba berbicara tetapi ia tidak dapat berkata-kata dengan jelas, hanya suara tertahan saja yang terdengar.

Tak lama, Gide datang bersama beberapa anak buahnya.

"Aku tidak menyangka Blank yang dielu-elukan begitu hebat, dapat dikalahkan dengan mudah." ejek Gide sambil menyeringai.

Hazel menggeram marah, tatapannya menyala-nyala menatap Gide.

Gide terkekeh,"Sepertinya banyak yang ingin kau katakan, Hazel." Gide pun membuka pakban yang membungkam mulut Hazel.

Begitu lakban terbuka, Hazel langsung mengumpat Gide habis-habisan.

"Keparat kau! Pergi saja kau ke neraka!"

Gide menjentikkan jarinya, lalu anak buah Gide langsung maju dan memberi Hazel pukulan-pukulan brutal. Hazel berusaha melawan, namun apa daya tangan dan kakinya terikat. Satu-satunya perlawanan yang bisa Hazel lakukan hanya menggigit tangan anak buah Gide hingga mereka mengaduh kesakitan. Gigitan itu sampai menembus kulit dan mengeluarkan darah. Tetapi setelah itu, Hazel mendapat perlakuan yang jauh lebih parah. Para anak buah Gide itu mengambil pisaunya hendak menyiksa Hazel hingga ambang kematian. Hazel berusaha mati-matian untuk melepaskan ikatan tangan dan kakinya. Akhirnya ikatan tali itu terlepas paksa, walau pergelangan kaki dan tangan Hazel menjadi terluka.

Setelah ikatan tangan dan kakinya terbuka, Hazel langsung bersalto melewati anak buah Gide. Hazel menyangga kaki salah satu anak buah Gide, dan memukul ke bagian vitalnya. Satu per satu anak buah Gide pun berguguran di tangan Hazel. Hazel menatap buas ke arah anak buah Gide yang masih bertahan. Hazel menarik tangan anak buah Gide, hingga terdengar suara tulang berderak diiingi jeritan yang memilukan. Hazel melakukan tendangan memutar ke arah wajah anak buah Gide yang lain. Kini, semua anak buah Gide di ruangan itu tergeletak tanpa bisa bangun. Sementara Gide sendiri sudah pergi entah kemana.

"GIIDEEE!!" jerit Hazel mencari Gide ke sekelilingnya. Hazel berlari menuju pintu keluar, ia berjanji pada diri sendirinya untuk membawa Gide ke pintu kematian. Baru saja Hazel ingin keluar, puluhan orang berbadan tegap menghadang jalan Hazel. Hazel mendesis marah,"Jangan halangi jalanku!"

Orang-orang itu tetap menghadang jalan Hazel, walaupun mereka kelihatan sedikit gentar begitu melihat tatapan Hazel. Mereka berusaha kelihatan tidak takut, namun ketakutan mereka terlihat di wajah mereka dengan jelas. Beberapa dari mereka bergidik begitu melihat rekan mereka yang tergeletak dengan kondisi yang berbeda-beda. Yang pasti tidak ada satupun dari rekan mereka dalam keadaan baik-baik saja.

Hazel bertarung terus-menerus. Staminanya lama-kelamaan menjadi berkurang, tak ayal beberapa pukulan anak buah Gide pun mengenainya. Wajah Hazel sudah berantakan. Sudut bibirnya mengeluarkan darah, terdapat lebam di wajahnya. Namun Hazel tetap bersiri tegak menantang lawan di depannya tanpa perasaan gentar sedikitpun. Bagi Hazel, rasa sakit dari semua lukanya adalah tanda bahwa dia harus lebih berjuang lagi bukannya malah mundur. Hazel pun membereskan anak buah Gide dengan beringas. Lalu, datang lagi 8 orang rekan dari orang yang dilawan Hazel. Ternyata, Gide sudah menyiapkan banyak anak buahnya untuk melawan Hazel.

Di tempat yang berbeda, Gide mengawasi jalannya pertarungan dari kamera CCTV ruangan tempat Hazel bertarung. Gide menggeleng-gelengkan kepalanya takjub melihat Hazel yang melawan semua anak buahnya dengan tangguh. Walaupun dikepung banyak orang, Hqzel sama sekali tidak lengah. Dari sekian banyak pukulan yang dilancarkan, hanya beberapa pukulan yang mengenai Hazel dan itupun tidak fatal. Lukanya masih terbilang ringan walaupun sudah melawan banyak orang terus-menerus sendirian.

GIRL ACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now