#07

11.8K 746 3
                                    

Hazel Pov:

Sekumpulan kejadian-kejadian menghantam pikiranku. Aku mengingat hal-hal yang aku lupakan. Aku mengingat masa kecilku, keluargaku, dan pujaan hatiku di masa lalu. Aku meringis membayangkan ekspresi mereka saat mengetahui aku melupakan mereka. Bagaimana bisa aku melupakan orang yang berperan penting dalam kehidupanku seperti mereka?

Orlando...Aku mengingatnya sekarang. Dia adalah teman masa kecilku sebelum peristiwa yang merenggut ingatanku terjadi.

Flashback

Orlando mengejar mobil hitam yang menculik Hazel. Namun, apa daya kecepatan larinya tidak secepat kecepatan mobil yang dipacu dengan kecepatan tinggi.

"HAZEL!!!!" jerit Orlando

Sementara Hazel meronta-ronta di dalam mobil meminta dilepaskan pada orang berkostum hitam yang berbadan kekar.

"Hmmpff...Lehmmpaskan akuu!!"

Beberapa detik kemudian... kepala Hazel terkulai setelah seseorang dari orang berkostum hitam itu menempelkan kain yang mengandung obat bius. Begitu bangun, Hazel mendapati penculik itu membawanya ke ruangan serba putih. Lalu Hazel kembali hilang kesadaran. Begitu ia bangun untuk kedua kalinya, Hazel merasa seperti baru lahir. Kenangan-kenangan dan memori dalam otaknya terhapus seketika. Bahkan Hazel tidak dapat mengingat namanya sendiri. Setelah itu, Jose lah yang memberinya nama "Blank" untuknya. Namun Jose sempat memberitahu Hazel bahwa nama aslinya adalah Hazel.

Flashback End

Hazel memeluk Orlando erat...
Orlando mengusap puncak kepala Hazel berusaha menenangkan Hazel. Di tengah suasana haru tersebut, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari arah pintu.

DUARRR

Sebagai seorang pembunuh profesional, tubuh Hazel refleks melepaskan pelukannya dan mengambil kuda-kuda siap bertarung.
Orlando merogoh saku celananya dan mengeluarkan pistol semi otomatis miliknya. Hazel dan Orlando berjalan beriringan menuju pintu dengan langkah pelan.

Hazel bersembunyi di balik tembok kemudian memantau keadaan dengan menengokkan kepalanya secara sembunyi-sembunyi. Begitu melihat ada pasukan berbaju hitam berdiri di dekat pintu, Hazel melemparkan granat tangan ke arah segerombolan pasukan itu. Pasukan berbaju hitam itu terlihat panik dan tidak sempat untuk kabur. Akhirnya, mereka berbaur dengan ledakan granat.

GIRL ACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now