Dhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya.
Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Keadaan memaksa untuk melepas, namun perasaan memaksa untuk bertahan."
...
Otak: yuk ngetik yuk! Jari: Hih, apaan?! Mager!
-HAPPY READING!-
🌹🌹🌹 •••
"Siapa yang menyangka jika Dhevan berpacaran dengan anak dari si pelaku pada kecelakaan yang menimpanya dulu?" ucap Baron, Diva memalingkan wajahnya dari lelaki yang seumuran dengan sang papa.
"..."
Baron mendekati Diva, lalu berbisik tepat di telinga Diva. "Sekarang kamu pilih. Meninggalkan Dhevan, dan mamamu akan tetap tenang dengan rahasianya. Atau tetap bersama Dhevan, tapi akhirnya kamu akan kehilangan keduanya."
"Jadi, Audrey itu mamamu?" suara Keysa membuat Diva langsung menoleh, sejak kapan Keysa berada disini?
Keysa menghampiri Diva kemudian menariknya agar menjauh dari Baron. "Dia Mamamu?" tanya Keysa mengulang pertanyaannya, Diva haya bisa menunduk enggan menjawab.
Atensi Keysa beralih pada Audrey yang berdiri di samping Baron, pertemuan dengan Keysa adalah hal yang paling Audrey hindari.
"Audrey? Jadi, kamu pelakunya?" tanya Keysa, suaranya bergetar seolah tidak percaya. Kecelakaan yang dialami Dhevan ternyata ulah dari seseorang yang Keysa kenal di masa lalu.
"Tidak... Mama Diva gak salah. Diva--"
"Hei, bukankah kamu melihat kejadian pada malam itu? Kamu sendiri yang mencegah percobaan bunuh diri yang akan dilakukan mamamu." ucap Baron. Diva tidak habis fikir, sebenarnya apa yang direncanakan Baron. Kenapa Baron tidak meyangkal apa yang dilakukan istrinya.
Tangan Keysa mengusap wajahnya secara kasar, bulir air mata terasa mengenang di pelupuk matanya. Karena bingung harus berkata apalagi, Keysapun memilih pergi, potongan memori saat Dhevan bersimbah darah terlintas di pikirannya.
Diva baru menyadari jika Dhevan bersama Kevin berdiri terpaut beberapa meter di belakangnya, Kevin dengan raut marah serta Dhevan dengan pandangan kosong.
Kevin memilih untuk menyusul Keysa sambil memaksa Dhevan untuk mengikutinya.
•••
Di dalam kamar, Dhevan masih terdiam memikirkan hal yang didengarnya tadi, jadi Diva juga terlibat dalam kecelakaan yang dialaminya.
Suara panggilan pada handphonenya ia abaikan, beberapa buble pesanpun tidak Dhevan balas.
Karena pintu kamarnya sedikit terbuka, Dhevan bisa mendengar suara gaduh yang ditumbulkan oleh mama dan papanya.
Dhevan mendengar Keysa menangis, serta Kevin yang mencoba menenangkan sambil berusaha memanggil seseorang lewat via telepon.