"Kemarin hanya kenangan pada hari ini, sedangkan besok adalah impian yang akan datang."
.
.
.
.
Special tag: aalea_ , pvffyluv , dan ZolanyaCeye
Readers dari jaman-- ah sudahlah entah dari jaman kapan
Ini pendek, tapi gak papa ya
HAPPY READING!
-💜-
🌹🌹🌹
•••
Dhevan mengiyakan saja permintaan Elina untuk mengikutinya, padahal Arsa dan Ardan bersikeras menolaknya.
Tidak ada obrolan serius di dalamnya, sesekali Elina mencoba membuka topik dan ditimpali seadanya oleh Dhevan.
"Oh, lo ngapain ada disini?" tanya Dhevan, ia merasa heran kenapa bisa kebetulan berada di tempat yang sama dengan Elina.
Elina diam sejenak, gelagatnya seperti sedang mencari alasan. "Aku nemenin mama belanja, tapi bosen. Yaudah aku kesini, eh kebetulan liat kak Dhev." ucap Elina.
"Halah bacot." ujar Arsa, entah pada siapa karena bocah es itu sedang sibuk bermain street basketball arcade. Bocah itu fokus melempar-lempar bola basket.
"Aku diem, serius dari tadi aku gak banyak bacot." timpal Ardan saat mendengar ucapan sinis dari Arsa.
Arsa mengediknya bahunya tanda tak peduli, sudut matanya melirik tajam ke arah lawan bicara Dhevan.
"Aku--" saat Elina hendak kembali bicara, tiba-tiba Arsa berbicara sedikit keras.
"Gak usah bacot, bisa nggak sih!"
"Sa, aku daritadi diem ih!" ujar Ardan kesal karena Arsa daritadi seperti membentaknya
.
•••
"Pulang yuk. Kak" ajak Kayla, ia mulai jenuh terus-terusan main di timezone. Ia duduk sambil menyedot air di botolnya.
Aldra tidak menjawab, dirinya sibuk berbalas pesan entah dengan siapa.
Tadi maksa buat nemenin jalan-jalan, tapi akhirnya diabaikan.
Kaylapun pergi tanpa pamit, membiarkan Aldra tertawa sendiri dengan handphonenya.
"Kay? Kay? Eh anjir dia kemana?" Aldra berujar panik, ia langsung menyimpan handphonenya lalu bergegas mencari sang pujaan hati. *skipskip alay
Aldra menyusuri semua tempat, akhirnya ia menemukan Kayla. Disana terdapat Kayla sedang bersama dengan orang yang merecokinya di grup chat tadi.
"Heh! Lo jangan kegatelan sama cowok orang!" ucapan Kayla terdengar begitu nyaring, Aldra lantas ikut bergabung dengan cara menghampiri mereka.
DU LIEST GERADE
Dhevan's Personality
JugendliteraturDhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya. Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...
