𝟙𝟛

10.2K 1.8K 163
                                    

"[Name]-san gimme that book! I wanna try something." -Kuroo
("[Name]-san berikan aku buku itu! Aku ingin mencoba sesuatu.")

Kuroo pun menaikkan satu sudut bibirnya hingga terlihat barisan gigi putih disana.

"Nani ka hoshi?" -Kuroo
("Kau butuh sesuatu?")

Tanya nya pada Kenma. Yang ditanya pun nampak berpikir dan menggeleng.

"Ore no nintendo wa–" -Kenma
("Nintendo milik ku su– ")

"Iya iya. Tabemono ka, sunaku toka." -Kuroo
("Bukan bukan. Makanan atau snack misalnya.")

"Onigiri?" -Kageyama

"Yakinikuuu!!" -Bokuto

Sahut duo otak udang yang sebenarnya tak mengerti apa yang tengah dilakukan Kuroo & Kenma.

Kuroo mulai menggambar nasi berbentuk segitiga tumpul dengan nori ditengah nya pada buku diary [Name]. Tak tanggung-tanggung, ia langsung menggambar nya 6 buah.

"Yoshh!!" -Kuroo

Kuroo terdiam, begitu juga Kenma. Semacam menunggu sesuatu, hampir 15 menit mereka hanya terdiam tak bersuara.

"Nanka tabemono wa amari guteitekide wanai" -Kenma
("Sepertinya makanan itu tidak terlalu spesifik.")

"Maa na, jya barēbōru?" -Kuroo
("Memang sih, kalau begitu bagaimana kalau bola voli?")

Lagi-lagi Kenma menggeleng, tengah yang lain masih memperhatikan. Seperti nya yang fokus mencerna hanya Tsukishima seorang.

Ia pun mulai paham, Kenma juga Kuroo ingin memastikan bagaimana jika benda atau makanan dari dunianya yang di gambar di dalam diary [Name]. Apakah akan ada reaksi yang sama. Apakah benda itu akan muncul di kamar gadis itu, atau tak akan terjadi apa-apa. Sebab jika diperhatikan, buku itu sudah layaknya magnet namun dapat menarik segala hal.

Dan yang Kenma maksud spesifik adalah, benda itu benar-benar hanya ada satu di dunia mereka. Hingga dapat mereka pastikan betul, bahwa itu benar-benar berasal dari sana. Jika saja yang mereka gambar adalah makanan atau bola voli, di Jepang versi [Name] pun mungkin akan ada banyak.

Misalkan saja mereka mempunyai benda khusus yang hanya mereka seorang yang memilikinya. Atau setarakan saja dengan sebuah bola voli milik mereka, yang mungkin terdapat tanda tangan khusus pemain internasional. Itu akan mempermudah.

Atau boleh saja jersey voli mereka. Sayang nya, jersey mereka sudah melekat di tubuh sedari tadi.

"Kuroo-san." -Tsukishima

"Hm?"

"Boku no jaketto, ano karasuno burakku jaketto. Ii desu ka?" -Tsukishima
("Jaket ku, jaket hitam karasuno. Bisa kan?")

Kuroo sedikit menaikkan kedua alisnya, boleh juga pikirnya. Ia memberi buku diary [Name] pada Tsukishima.

Tsukishima mulai membuat guratan diatas buku diary [Name], namun tak jadi. Ia memberi buku serta alat tulis nya pada [Name]. Ya, sepertinya ia tak begitu percaya diri dalam hal menggambar.

"[Name]-san, would you please draw my jacket? The one that I wore on that film. The black one. You know?" -Tsukishima
("[Name]-san, bisa tolong gambarkan jaket ku? Jaket yang ku kenakan di film tadi. Yang hitam. Kau tahu?")

"The one with karasuno writen on the back? Why?"
("Yang bertuliskan karasuno di punggung nya? Kenapa?")

Tsukishima pun menggangguk.

ISEKAI Portal || Haikyuu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang