𝟙𝟜

10.2K 1.8K 349
                                    

"Korera no onigiri o kaesou" -Kenma
("Ayo kita kembalikan onigiri-onigiri ini.")

Daripada diri sendiri yang menjadi bahan percobaan, baik onigiri ini saja yang digunakan pikirnya. Pasalnya jika menggambar di buku diary [Name], apapun itu pasti akan di muntahkan oleh lubang portal tadi. Termasuk dirinya.

Ia bisa melakukan percobaan dengan onigiri-onigiri itu. Mengembalikan ke asalnya, mencari tahu dimana letak kesalahan mereka saat mencoba pulang dengan buku itu tadi.

Namun ada sedikit hal yang mengganjal bagi Kenma. Saat Kuroo menggambar onigiri pertama kali tadi, justru tak terjadi apa-apa. Tak ada tanda-tanda bahwa lubang itu akan muncul dan mengeluarkan sesuatu.

Tapi saat Bokuto menambahkan beberapa onigiri, tak lama kemudian lubang itu muncul lagi dan membuat hujan onigiri. Dilihat dari jumlah nya apakah mungkin berpengaruh, ia tak paham betul.

"Roku purasu nana." -Kenma
("Enam plus tujuh.")

Kenma meraih buku diary [Name], melihat halaman terakhir gambar onigiri tadi yang sudah hilang entah kemana. Ia mulai menggambar satu buah onigiri dan menunggunya tak sampai 5 menit. Entah sudah keberapa kali nya lubang itu kembali muncul. Dan dengan 1 onigiri dikeluarkan dari sana.

Kenma kembali menggambar, namun sekarang dua buah onigiri. Sekitar 10 menit berlalu tapi tak kunjung terjadi apa-apa. Onigiri yang sudah terlanjur di kamar [Name] pun sama sekali tak berkurang. Tidak, berkurang, sebab dimakan oleh teman-teman nya.

"Kisuu ka?" -Kenma
("Ganjil ya?")

Celetuk Kenma pelan. Mengingat saat [Name] menggambar mereka hingga sampai disini, memang jelas jumlah mereka ganjil. Kenma menambahkan lagi satu gambar onigiri pada buku [Name], lagi dan lagi portal itu menyembulkan onigiri.

Kenma berkedip cepat, ia mengambil kesimpulan. Tidak, mungkin ini memang sebuah petunjuk. Ia berhasil mendapat sebuah clue. Mungkin jika [Name] mengerti apa yang ada di otak Kenma sekarang, ia akan bersorak sorai.

Disamping itu, lagi-lagi yang fokus memperhatikan hanya Tsukishima. Sedang sisanya, mereka kembali sibuk dengan onigiri yang memenuhi rongga mulut dan perut mereka. Termasuk [Name] yang hampir tersedak sebab tertawa melihat pemuda yang lain makan dengan rakus semacam tak ingat dunia.

Sekarang bagaimana cara mengembalikan onigiri itu. Sepertinya agak mustahil. Ganjil ataupun genap yang ia gambar, onigiri yang sudah berada di kamar [Name] tetap tak berkurang ataupun beregenerasi melalui portal aneh itu.

Apakah karena terlanjur berkurang sebab mereka makan. Atau karena onigiri adalah sesuatu yang mudah didapatkan, karena memang tak mungkin hanya ada satu di dunia nya. Sedang mahluk sepertinya & teman-teman nya sudah jelas-jelas hanya ada satu.

Ia pun tak tahu onigiri itu berasal dari dunia nya atau dari dunia [Name]. Berpikir, berpikir, & berpikir. Kenma sepertinya sangat serius dalam hal ini sampai—

Grookkk
Ngokk uhuk grokk

Beberapa dengkuran yang mengganggu gendang telinga membuat nya menoleh. Benar, pasti dengkuran itu dari kerongkongan Kuroo. Pun ditambah pemuda burung hantu yang juga terkulai di samping nya, setengah baju nya terangkat hingga pusar nya terlihat.

Seperti nyanyian fals yang merusak indra pendengaran, tersedak air liur hingga terbatuk, dengkuran itu seraya bergantian. Kenyang, amunisi mereka yang penuh ditambah mata yang berat, tak dapat menahan untuk dipejamkan. Tidur adalah surga bagi mereka saat ini.

Bahkan Kageyama sudah meringkal pulas semacam ulat kaki seribu yang tak sengaja tertendang. Gadis yang ikut makan tadi juga sepertinya tanpa sadar menjadikan sebelah lengan Kuroo sebagai bantalan. Nyaman, hangat, tercium harum maskulin khas yang belum pernah ia hirup sebelumnya.

Tsukishima melepas kacamatanya, orang-orang ini benar-benar. Ia terduduk di lantai, menyandarkan tubuhnya di tepi kasur, menyilangkan kedua lengan di depan dada dan mulai ikut memejamkan mata. Percuma saja untuk membangunkan mahluk-mahluk ini, mustahil, pasti akan merepotkan nya.

Kenma hanya bisa menatap bisu, duduk bersila menaruh kedua telapak tangan di lantai sela-sela kaki nya. Melihat itu tubuh nya pun serasa mencapai batas nya. 'Bisa-bisanya mereka lelap saat aku berjuang, sungguh curang' batin nya.

Matanya sayup-sayup, kepalanya terkantuk kantuk.

Nghh

Gadis dihadapan nya sedikit bersuara, wajah nya seperti kesal namun mata nya tetap menutup. Paha nya itu tertiban sebelah kaki kekar Bokuto. Tidur nya brutal.

Kenma terkekeh kecil sambil tersenyum, menghampiri [Name] dan perlahan menyingkirkan kaki Bokuto dari paha sang gadis. Ia ikut merebahkan tubuhnya disamping [Name] sekarang. Indahnya [Name] dapat diapit dua kucing tampan.

Ah Kenma terlupa, ada bantal di kasur gadis itu. Tubuhnya sudah terlanjur direbahkan, sebelah tangan nya terangkat menggapai udara. 'Andai aku bisa telekinesis' pikirnya. Matanya semacam di timpa barbel, sudah terlalu berat untuk dibuka.

°
°
°

Samar-samar cahaya masuk melalui netra (e/c) sang gadis mungil. Pinggang nya seperti terlilit, ada lengan kekar melingkari nya, membuat nya menjadi guling hidup, terasa sedikit sesak.

Tangan itu, sejak kapan lengan Kageyama ada di pinggang nya. Dan hembusan nafasnya terasa hangat di bahu nya. Sedikit saja menoleh, mungkin bibirnya menyentuh wajah pemuda itu. Sungguh pemandangan pagi impian Indonesia.

Semburat merah jambu mulai menjalar di pipi nya, ia menutupi wajah dengan kedua tangan nya. Tunggu, pagi? Cahaya dari jendela tetap terlihat sama seperti kemarin. [Name] merubah senyum nya menjadi sendu. Entah berapa jam ia tertidur sejak makan onigiri.

"Jadi, waktu tetep ga berubah ya?"

"Nani? Nghh.. " -Kuroo

Pemuda itu menggeliat meregangkan tubuhnya disamping [Name]. Menatap gadis itu dengan cengiran hingga matanya tertutup. "Ohayo!"

Ohayo gundulmu Kur. Ta-tapi mimisan ni gue lama-lama.

"O-ohayo.."

[Name] justru tersenyum simpul malu-malu. Kuroo terkekeh.

"Kimi tte itsu made mo suteki na egao o shite ru ne." -Kuroo
("Senyum mu selalu mempesona ya.")

"Kimochi warui" -Kenma
("Menjijikan")

Kenma muncul dari balik pundak Kuroo, bangun dan menggosok mata kanan nya. Matanya memicing melirik kala mendapati lengan Kageyama yang masih terpaut di pinggang [Name].

"Chotto toire." -Kenma
("Aku ingin ke toilet.")

Ketus nya sambil berdiri dan pergi kearah pintu. [Name] yang kembali sadar kemana arah mata Kenma tadi pun menggeser pelan lengan Kageyama dan ikut bangun dari tidur nya.

"Yakimochi suru na" -Kuroo
("Jangan cemburu dong")

Ledek Kuroo pada Kenma. Telapak tangan Kenma yang sudah mengerat pada gagang pintu kamar, menghentikan kegiatan nya. Dengan wajah sedikit kesal ia menatap Kuroo.

"Betsu ni yakimochi nattenaishi." -Kenma
("Aku tidak cemburu.")

Kuroo tersenyum licik.

"Natterushi." -Kuroo
("Kau cemburu.")

Wajah Kuroo benar-benar menyebalkan saat ini.

"Nattenaishi." -Kenma
("Tidak.")

Kenma menatap sebal lalu kembali mengalihkan wajah pada pintu kamar.

"Natteru." -Kuroo
("Kau cemburu.")

🏐🏐🏐

Bcd ni kurtet :) eh ko jadi author yg kesel. Monmap!

ISEKAI Portal || Haikyuu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang