Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana makan malam keluarga Huang terlihat begitu canggung dan sunyi.
Yuta, Winwin dan....
Jaemin saling berpandangan satu sama lain.
Lalu ternyum canggung.
Sedangkan, Renjun.
Anak itu malah sibuk menghabiskan makanannya tanpa memperdulikan kecanggungan yang terjadi di meja makan itu .
Sekitar 35 menit yang lalu.
Renjun tiba-tiba saja berkunjung ke Mansion keluar Huang -ajaib! Tanpa diminta dengan sedikit pemaksaan. Huang Renjun datang dengan sendirinya, dengan membawa serta Na Jaemin.
Tanpa memperkenalkannya terlebih dahulu, Renjun langsung duduk dan ikut bergabung di meja makan.
Membuat bukan hanya Yuta dan Winwin saja yang terdiam cengo. Jaemin pun juga menatapnya dengan tatapan sama. Merasa tak habis pikir- bagaimana Renjun membiarkannya berada dalam keadaaan yang Canggu seperti ini?!!!
Oh ayolah!! Jaemin sama sekali belum mengenal 2 sosok pria dewasa-Ayah dan Ibu( tiri) dari pria kecil -imut ini. Huang Renjun.
Tak ingin berlarut dalam suasana yang aneh ini.
Jaemin berdiri dari tempat duduknya.
Dan membungkukkan badannya ke arah Yuta dan Winwin yang duduk tepat di seberangnya.
"Hallo , paman -Bibi? Saya Na Jaemin"
Jaemin sedikit melirik ke arah Renjun, yang saat ini telah selesai dengan acara makan malamnya dan lihat!
Tanpa merasa bersalah, pemuda Huang mungil itu malah melihatnya dengan santai sambil memakan jeruk.
Ck ck ck!
Sudah untung Jaemin mau menemaninya datang kemari, setidaknya perkenalkan lah aku pada orangtuamu-
Kira-kira begitu jeritan hati seorang Na Jaemin yang sepertinya di anggap kasat mata oleh Si Huang mungil.
Jaemin mau berteriak marah sebenernya, tapi tidak jadi .
Renjunnya sedang mencoba menahan tawanya sih sekarang.
Itukan terlihat sangat lucu.
Rasanya Jaemin pengen cium seluruh permukaan wajahnya;)
"Saya- Na Jaemin,Kekasih dari putra anda. Paman"
Jaemin menyeringai puas.
Ketik ia melirik kembali ke arah Renjun.
Jaemin Melihat betapa lucunya ekspresi terkejut dari Huang mungil.
