0.2,Rival...yakin?

2.8K 375 34
                                    

3 Lamborghini dan 3 Mercedes besz dengan 3 warna yang berbeda,Terlihat terparkir di sebuah Taman luas.

Di susul dengan munculnya ke 12 sosok Tampan nan manis dari dalam masing-masing satu Mobil .Yang di isi oleh 2 orang.
Ekspresi mereka nampak begitu datar, malas dan kesal secara bersamaan.

Berdiri berjajar  tepat  di depan pintu besar sebuah bangunan tinggi yang mulai saat ini dan seterusnya -
Sampai batas waktu yang tak mereka ketahui- Akan mereka tinggali. Bersama.

Ingat!! BERSAMA!!!

"Hah!"

Helahan nafas keluar dari salah satu bibir ke 12 remaja itu.Choi Beomgyu.

"Ayolah! Mau sampai kapan kalian akan berdiri di depan pintu?" Mark selaku pemuda yang paling tua di antara mereka semua bersuara.

Menepuk bahu Jisung ,Mark mengedikkan dagunya meminta agar Jisung segera masuk kedalam terlebih dahulu.

"Panas! Ayo masuk"

Jisung mengangguk, menggeret koper merahnya masuk kedalam Bangunan megah yang biasa para orang tua mereka gunakan untuk berkumpul_ sekedar untuk menghabiskan waktu luang bersama.Di sela-waktu  kesibukan mereka masing-masing dalam mengurus perusahan.

Sky Castle.Begitulah para Orang Tua dari ke 12 remaja itu menyebutnya.

"Eum... Hei! Manis-manis? Kalian tidak ingin masuk? Panas loh.Nanti kulit kalian bisa hitam seperti Haechan"

Taehyun dengan  tampang polosnya, berhasil membuat seorang Lee Haechan naik pitam.

"Yak!!! Kang Brengsek Taehyun!! Mau mati ya kau!!!!"

Berikutnya terjadilah aksi kejar-mengejar ala FLM India.Antara Taehyun dan Haechan .Membuat para anak-anak yang lainnya menggelengkan kepala meraka tak habis pikir.

Taehyun dengan kecepatan kilatnya meraih kopernya dan berlari masuk kedalam Rumah.Tentu dengan di ikuti teriakan murka Haechan yang mengejar.

Jeno yang melihat sang ekhem..calon penghuni hatinya berlari masuk kedalam ,pun juga turut meraih kopernya dan berlari masuk kedalam Rumah.

Menyiskan Renjun,Jaemin, Chenle, Jungwoo, Soobin, Yeonjun dan juga Beomgyu.
Berdiri kaku dengan tangan yang menggengam erat pegangan koper masing-masing.
Ekspresi wajah mereka nampak begitu memelas, enggan -sangat untuk masuk kedalam Rumah tersebut.

"Hah-"Chenle menghembuskan nafasnya keras.
Mengapit lengan kiri Jungwoo ,Pemuda Asal China itu tersenyum lebar" Tidak apa-apa Jungwoo Hyung!
Ini tidak akan seburuk yang kau pikirkan" Menyengol bahu Renjun " Benar kan Renjun ge?"

Renjun tersenyum kaku" Ya...tentu, ini tidak akan seburuk yang Hyung pikirkan.

Kan ada aku-kita-"

Katanya .Menghembuskan nafas .
Renjun merapatkan coatnya ,melirik sekilas kearah Jaemin yang ternyata tengah menatap kearahnya.

"Ayo masuk!" Katanya lembut, Menatap pada Jaemin datar.

"Yeah... Ayo"

Desah Jungwoo ,Mulai melangkahkan kakinya untuk  masuk kedalam Rumah ,tak lupa Jungwoo meraih koper berwarna Birunya dan tangan Beomgyu.
Sedang Chenle dan Renjun mengekor di belakang.

















"Hei!!! Jaemin ~ah.... Mulailah berusaha untuk memperbaiki segalanya" Yeonjun berujar.Menepuk ringan bahu Jaemin.

Jaemin menoleh bingung dahinya nampak mengerut.
Yeonjun tersenyum " Bukankah inilah tujuanmu....















Mengajukan hukuman ini kepada para Orang Tua?"


Jaemin terkesiap.











"Kau ingin memperbaiki segalanya'kan?, hubunganmu dan Renjun-"


"Bagaimana kau-"





Jaemin tercekat.


"Saat itu kebetulan, aku dan Soobin ada disana" Yeonjun melirik kearah Soobin dan tersenyum manis.

"Kami mendengar segalanya" Soobin menyambung.

"Na Jaemin, kita sekarang memang tidak terlalu dekat.Yeah ..
Walau sebenarnya kita dulu seorang teman baik"

Jaemin menunduk"Kau tau itu hanya kesalah pahaman Soobin.

Aku tak bermaksud berkata begitu "

Gumamnya.

Soobin menghela nafas "Arra ,Tapi Renjun tidak-

Dia sudah terlanjur sakit hati dengan apa yang dia dengar keluar dari mulutmu ,Jaemin.

Yeah..walaupun  kenyataannya yang dia dengar itu merupakan kesalahpahaman saja.

Renjun itu sangat keras kepala.Sebayak apapun kita mengatakan dan menjelaskan bahwa apa yang dia dengar dahulu itu merupakan kesalah pahaman ,tetap saja .."Soobin  mendesah lelah.
Kepalanya tiba-tiba saja terasa berdenyut nyeri.

Yeonjun yang berdiri tepat di sampingnya, mengusap bahu sang kekasih dan tersenyum lembut.

"Jangan di pikirkan lagi,Kami semua tau Renjun itu seperti apa luar dan dalamnya.

Walau kita sering bertengkar, mencakar bahkan tak segan untuk saling memukul satu sama lain.
Kami itu tau_ingat?!! Kita dahulu merupakan teman baik"

Soobin mengangguk.








Yeonjun kembali menatap kearah Jaemin yang terdiam merenung " Jadi Jaemin?

Apa rencanamu setelah ini?

Kami- Semua siap membantumu __





























  












Eh kalian ngerti gak sih dengan jalan ff ini?

Aku ragu:(

Ini ff Alurnya ringan kok,dan keknya gak nyampe deh 20 Chap(?)
gak tau juga sih,setelah aku periksa lebih lanjut dan dalam...

Ternyata banyak Part yang menghilang, dan aku harus muter otak lagi untuk marakit jalan ceritanya dari awal lagi:(







BEAUTIFUL TIME{JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang