0.5,Rival...yakin?

2.5K 347 27
                                    


Makan malam siap, setelah Jaemin dan Renjun bersama-sama 'berperang' dengan berbagai macam peralatan Dapur.Tentu dengan diselingi cacian dan umpatan satu sama lain.

Seperti biasanya, apa bila keduanya berada dalam radius jarak 1m.

Kini semua orang tengah duduk bersama menikmati ?
Tidak! Tepatnya mengamati hidangan yang.. Yeah.. ...

Sedikit berbentuk aneh dan juga berwarna kecoklatan. Seperti telur gulung yang berbentuk segitiga dengan warna sedikit kehitaman.

Yeonjun menatapnya dengan kedua alis yang hampir menyatu "Apa begini bentuk nyata dari telur dadar,Renjun?"

"Hehe...sedikit gosong,sudah makan saja. Itu enak kok"

Renjun menyengir.

"Lalu ini apa?" Kali ini Chenle menatap kepada Jaemin.Mengangkat satu sepotong Ayam utuh dari dalam panci.Dan menunjukannya kepada semua orang.

"Itu sup Ayam"

Saut Jaemin dengan nada ragu.

"Uh....sebaiknya kita memesan makan malam dari Resto saja.Aku tidak mau mati karna keracunan"

Soobin meringis, menatap nanar beberapa hidangan yang sudah tersaji diatas meja.

"Ya..sebaiknya begitu-"

Mark menelan ludahnya kasar,mendorong piring miliknya ketengah meja, yang mana di ikuti oleh yang lainnya.Terkecuali Jaemin dan Renjun yang langsung menunjukan ekspresi cemberut mereka.

Huh-

"Jika tau begini,mengapa aku harus berusaha keras mencari tutorial cara memasak di Youtube huh?
Buang kuota saja"..

Renjun mendengus ,dengan bibirnya yang mengerucut lucu.

Jaemin menoleh,DanTersenyum tipis .

_



"Kemarikan!"

"heh-"

Renjun berputar cepat, begitu sebuah tangan ter-ulur dari arah belakang tubuhnya, meraih tangan kirinya .

"Apa?"

Nafasnya tercekat, begitu mendapati Jaemin kini tengah berdiri tepat di hadapannya dan menggengam tangan kirinya erat.

"M-mau apa kau?"

Tanya Renjun ketus namun sedikit terbata.
Di tariknya cepat tangannya dari genggaman Jaemin.

Renjun, berbalik dan kembali merapikan semua makanan yang di masaknya tadi dengan Jaemin dan membuangnya kedalam plastik hitam.

Jaemin mendengus ,di putranya kembali tubuh Renjun hingga membuat keduanya kembali berhadapan.

"Apa maumu?? Aku sedang tidak ingin bertengkar, Ok?"

Renjun mendengus.Wajahnya ketara sekali tengah menahan kekesalannya.

Jaemin tak merespon, tatapan matanya begitu dingin nan tajam menghunus tepat ke arah manik Renjun.

Yang seketika membuat nyali Renjun seketika menciut.Tatapan matanya sedikit melembut, menatap Jaemin.

"Tanganmu terluka" Katanya kembali meraih tangan Renjun, sedikit kasar .Jaemin meletakkan salep yang sendari tadi dia pegang keatas telapak tangan Renjun.

"Obati luka bakarmu,Dan berhati-hatilah lain kali"

Setelah mengatakan itu dengan mimik  wajahnya yang sendu.Jaemin berlalu begitu saja.

Renjun di tempatnya mengerjap pelan.kepalanya menunduk.Menatap salep pemberian Jaemin dan juga tangan kirinya yang ternyata nampak sedikit memerah.


"Mengapa ?

....


Mengapa kau melakukan ini?

Nana~ya?!!!"



Dan setetes air mata Renjun mengalir.

Seringan dengan rematan tangannya di dada kirinya.

Renjun menghempaskan tubuhnya keatas kursi meja makan kasar.

Dan menangis .





"Aku merindukanmu"

















"Aku juga-"
..

Dan Jaemin masih disana.Berdiri di balik pilar besar ,mendengar dan menyaksikan semuanya.








Mau lanjut? 




BEAUTIFUL TIME{JaemRen} ☑️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ