Dare

3.5K 353 84
                                    

"Seharusnya, aku tidak usah terpancing akan bujukkan rayuan setan tengil belebel namakan si sialan Lee Jeno dan kekasih pendek bin ajaibnya Lee Haechan.

Ck!

Menyebalkan"

Huang Renjun namanya. Pemuda manis yang sekarang tengah sibuk menggerutu kesal.

Berdiri dengan bibirnya yang mengerucut di antara antrian panjang yang di dominasi oleh perempuan.

Hah-

[Mengapa juga aku harus mau terjebak di sini]

Dia memiringkan kepalanya.

Setelah itu ,ingatannya kembali membawanya ke waktu di mana kesialannnya dimulai.

2hari yang lalu.


"Aku tidak ingin main truth or dare lagi...terakhir kali aku harus di karantina oleh Mama karna kehilangan Mobil baruku"

Renjun jelas menolak dengan nada ketus.
Memalingkan wajahnya kearah samping.

Mengemaskan sekali ,dengan bibirnya yang mengerucut.

Haechan, Jeno dan Chenle di buatnya gemas .
Tangan ketiganya hampir menggapai kedua pipi mochii itu,Namun Renjun yang telah terlebih dahulu menyadarinya segera menepis tangan-tangan laknat ke tiga sahabatnya kasar.

ketiganya merengut sedih.Namun itu hanya berlaku sesaat.Karna di detik berikutnya. Si sepasang kekasih Absrud -Jeno ,Haechan. Menyeringai. Keduanya kompak melipat tangan didepan dada.
Memasang wajah songong menyebalkan mereka.

Tanda siaga 1.

"Apa?!!"

Renjun merengut galak.

Dalam hati ,pemuda manis itu sudah nampak sangat was-was.

Jeno dan Haechan, jika sudah memasang ekspresi seperti ini ,merupakan sebuah bencana bagi Renjun.

Karna apa?.....


Karena.

"Oho!!! Jadi kau itu berubah menjadi penakut ya sekarang?
Kemana Huang Renjun yang katanya sangat pemberani itu?huh!!

Yang mengatakan kepadaku minggu lalu" Aku tidak takut pada apaun,termasuk kepada kedua orang tuaku"

Kau takut kalah lagi ya dengan kami?"

Sialan.

Dan jika sudah seperti ini!! Mana bisa Renjun menolak.

Harga dirinya disini di pertanyaannya.

Ck.

"Ok! Fine ,aku ikut.Kalian puas?!!!"

Dan disambut tepukkan tangan puas oleh Haechan dan Chenle. Sedang Jeno hanya menunjukan senyum manisnya.

Botol di hadapan keempatnya.
Yang sudah di taruh Chenle di atas meja mundur.
Di putar pelan.

Keempatnya menatap botol tersebut dengan harap cemas.

Tak berselang lama,botol pun berhenti berputar.

Dan seperti biasanya. Huang Renjun selalu mendapatkan kesialan.

Ujung botol itu mengarah kepadanya, yang menandakan kekalahannanya.Lagi.

[Sepertinya aku memang tidak berjodoh dengan permainan bodoh ini ]

Renjun merengut kesal.

"truth or dare?!"


Haechan dengan semangat menodong Renjun untuk memilih pilihannya.

BEAUTIFUL TIME{JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang