Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Renjun sudah siap dengan Hoodienya, Ketika Renjun membuka pintu kamar. Senyum merekah Haechan yang sudah berdiri di depan pintu , menyambutnya.
"Woah... Kau terlihat imutttt uhhh!!" komentarnya seraya menarik pipi Renjun dan menciumnya. Renjun terkekeh .
mengapit lengan.
Kedua sahabat itu berjalan menuju lift.
"Mau makan malam apa? Di kantin bawah ada begitu banyak pilihan dari berbagai macam negara"Celoteh Haechan begitu pintu lift tertutup.
"Aku- terserah mu saja lah" Saut Renjun acuh, sembari bermain ponsel.
Ayahnya sedari tadi terus saja menerornya dengan pesan. Sekarang Renjun sedang sibuk untuk membalasnya satu persatu.
"Baiklah, sudah ku putuskan untuk makan malam kali ini kita makan seblak pedas pake ceker , itu makanan dari Indonesia -"Haechan tersenyum lebar.
Renjun yang sudah selesai dengan urusan membalas pesan sang ayah menoleh kearah Haechan dengan kening yang mengerut.
Seblak? Makanan seperti itu baru pertama kalinya Renjun dengar, jadinya hal itu membuat Renjun merasa sedikit khawatir. Ada beberapa jenis makanan yang tidak bisa dia makan. Renjun hanya khawatir jika Seblak akan masuk kedalam salah satunya.
Renjun kan hanya tidak ingin masuk kerumah sakit. Itu sangat tidak menyenangkan.
"Tenang aman kok" Haechan segera menepuk bahu Renjun, ketika menyadari ke- khawatiran di raut wajah temannya itu.
(✷‿✷)
"Naaa! Ayok turun, gak makan malam?"
Mark jengah, Jaemin sendari tadi mendekam didalam kamar. Dan meninggalkannya seorang diri di ruang tamu.
Ceklek~
Ketika pintu kamar Jaemin sudah terbuka. Mark segera berdiri dan terperangah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
