Part 8: Longsor

3.4K 552 385
                                    

"Anak buangan!"

"Kamu tuh seharusnya nggak cocok di sini."

"KERJAIN ITU! YANG BENER NYUCINYA!"

"PUNYA OTAK NGGAK SIH? KAN UDAH DIKASIH MAKAN!"

"Pantes orang tua ngebuang kamu."

Yangyang buka matanya dan langsung duduk. Dia tarik nafas panjang. "Hah... hah... "

"Kamu nggak papa?"

Yangyang natap Xiaojun. "Hah?"

"Mimpi buruk yah? Padahal nanggung, udah jam dua subuh ini."

Yangyang ngangguk. "Sorry." Dia berdiri terus jalan keluar dari kamar, lari ke dapur terus minum.

Ini yang selalu ngebuat dia takut buat tidur. Mimpi itu, mimpi di mana masa kelam dia di panti asuhan.

Bukan kesenangan yang dia dapat tapi penyiksaan.

Yangyang masuk kamar mandi terus nyuci mukanya.

Masih kecil udah disuruh kerja, entah itu jualan, pekerjaan rumah, bahkan sering juga dipukul kalo ngelakuin kesalahan.

Panti asuhan, nggak seindah dan seharmonis yang dikira.

Yangyang keluar dari kamar mandi. Nggak niat masuk kamar jadi dia mutusin ke lantai atas. Buat nenangin pikiran.

Dia duduk, peluk kakinya dan natap langit yang masih gelap.

Sengaja dia kuliah di Manado, ngambil beasiswa biar bisa keluar dari panti asuhan itu.

"Sampe kapan lo gini terus sih!" Yangyang decak kesel. "Bego! Mati aja lo kalo hidup kek gini terus! Nggak guna."

"Nih... "

Yangyang kaget waktu ada minuman dingin di depan mukanya.

Xiaojun senyum. "Aku tau kamu lagi nggak baik-baik aja. Ini minum aja siapa tau bisa buat kamu lebih tenang." Dia ambil tempat duduk samping temen sekamarnya itu.

"Makasih."

"Kamu udah lama di Manado?"

Yangyang geleng kepala. "Kurang lebih satu tahun lebih."

"Kuliah di sini yah?"

Yangyang ngangguk. "Yoay." Dia buka botol minum yang dikasih sama Xiaojun.

"Ngerantau?"

"Yep."

"Ohh." Xiaojun masukin dua tangannya di dalam jaket. Dingin juga malam kek gini. "Sering yah?"

"Paan?"

"Mimpi buruk. Aku selalu liat kamu keringetan waktu tidur maksudnya lebih kek nggak tenang." Xiaojun jelasin.

"Bawaan dari dulu." Yangyang jawab. Walau dia tahu jawabannya ini nggak bisa termasuk dalam jawaban yang masuk akal. Yakali dari lahir tidurnya gelisah :))

"Oh."

"Eh btw, di Tuna House nggak narik orang kerja lagi?"

"Oh kamu mau?"

Yangyang ngangguk. "Dulu gue di KFC tapi karena jadwal kuliah sama kerja sering tabrakan yah gue mutusin berhenti. Terus karena belum dapet kerjaan yah gue milih cuti."

"Ntar aku tanyain ke bosnya."

"Makasih Jun."

Xiaojun ngangguk. Terus mereka diem-dieman lagi.

DUAR!

"HIYAA!" dua orang itu teriak waktu petir tiba-tiba datang.

Nggak sampe sedetik, mereka berdiri terus larik masuk ke dalam.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang