Part 22: Tangkap

3K 513 619
                                    

"Diterima?"

Winwin ngangguk. "Iya!"

Jungwoo senyum lebar. "Wihhh! Congratss!" dia tepuk tangan.

Komik yang Winwin kirim ternyata diterima jadi bisa lanjut ke proses selanjutnya. "Nggak nyangka!"

"Lo berbakat gitu masa nggak keterima."

"Makasih Woo."

Jungwoo ngangguk. "Ntar kalo laku jangan lupain gue lo!"

"Nggak bakalan!" Winwin ketawa. Nggak kebayang deh gimana rasa senengnya dia waktu abis mandi, buka hp, timbul email kalo komiknya diterima.

"Trus abis ini lo gimana?"

"Bakalan ketemu dulu sama editor." Winwin jawab.

"Kapan?"

"Besok sih bilangnya."

"Ohh... semangat!"

Winwin ngangguk. "Makasih."

"Yaudah, gue mandi dulu kalo gitu." Jungwoo berdiri sambil bawa handuk sama pakaiannya.

Lewat dapur dia liat Johnny sama Ten lagi berduaan. "Ehem!"

Kompak aja itu dua orang langsung natap dia. "Batuk lo?" Ten nanya.

"Nggak." Jungwoo nyengir terus dia masuk dalam kamar mandi.

"Mau nggak?" Tadi Johnny lagi buat roti tapi dia pake madu dan Ten tiba-tiba aja keluar dari kamar mandi. Langsung aja dia panggil.

"Emang enak?" Ten mastiin.

"Keliatan sih enak." Johnny jawab. "Madunya menurut lo enak nggak?"

"Ini madu yang waktu itu?"

Johnny ngangguk.

"Yah boleh-boleh aja sih. Manis."

"Oh berarti ini enak. Cobain deh!" Johnny ngasih roti yang dia buat.

"Seriusan lo?" Ten natap ragu.

"Ya lo coba dulu kalo nggak enak tinggal buang." Johnny nyodorin lagi roti yang dia buat. Jadi misi tiba-tibanya dia sekarang.

Ten ragu tapi dia ambil terus abis itu dia makan. Ngunyah pelan-pelan pake ekspresi aneh.

"Gimana?"

"Lumayan sih." Ten ngomong dan makan lagi. "Yaudah, makasih deh!"

Johnny angkat jempol padahal diem-diem nahan senyum.

"Lo nggak makan?"

"Nanti aja." Johnny gulung bungkus rotinya terus dia letakin dalam lemari biar lainnya juga bisa makan. "Eh btw." Dia balik badan terus sandaran.

Ten ngangkat dua alisnya sambil ngunyah.

"Gue diterima."

"Hum?" Ten ngernyit bingung.

"Kan lo suruh gue coba masukin berkas dan yah diterima jadi konsultan pengawas." Johnny senyum sambil masukin dua tangannya dalam kantong celana.

"Oohhh!" Ten nelen roti yang dia kunyah. "Selamat kalo gitu."

"Berkat lo."

"Heh? Kok gue? Lo yang usaha bukan gue."

Johnny nunduk bentar terus abis itu natap Ten lagi. "Hmm... "

"Yaudah, gue harus kerja. Have a good day! Thanks for the breakfast." Ten lambain tangan terus jalan keluar dari dapur.

Johnny senyum kecil. Suka aja liat Ten yang kek gitu. Nggak kayak yang kemaren, pucat, kurus, kek orang mau mati.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang