Chapter 93: Jalan-jalan

2.3K 484 398
                                    

"Positif gue Yut! Anjinglah!"

Yuta ngakak, sekarang dia lagi telfonan sama Mino. Hari ini si tengil itu nggak masuk kerja, kirain bolos ternyata covid. "Hamil? Siapa yang perkosa lo?"

"Bapak lo! Positif covid bego!"

"Mampus! Kasian deh lo! Cepet mati ye."

"Dih! Babi lo! Jenguk gue dong di sini, bawain gue buah kek, atau vitamin gitu."

"Lo kenapa bisa positif? Siapa yang tularin?"

"Lo tau kan gue ngekos."

"Hm."

"Depan kos-kosan gue tuh ada semacam rumah susun nah di sana tempat isolasi warga sini. Yah kemungkinan besar gue kejangkit dari mereka, sekarang gue udah ada di sini malahan. Lantai lima kamar paling ujung kanan."

"Pffft! Kasian deh lo."

"Kampret lo! Cepetan, pulang kerja lo kemari ye?"

"Idih! Ngapain gue ketemu ama lo? Dah, ganggu aja lo gue mau lanjut kerja."

"Anjing lo Yut! Awas aja lo minta tolong ke gue."

Yuta ngakak abis itu dia matiin telpon. Walau ngomong kayak gitu tetep besoknya dia pergi, mumpung pas banget hari Sabtu jadi free.

Bawa temen-temen malahan. Idenya Solar sih yang katanya sekaligus aja mereka datang, ngebagiin sembako, sama ngehibur mereka.

Alhasil mereka pergi bawa lima kardus isinya beras yang udah dibagiin ke dalam plastik kecil, bawa juga gitar biar bisa nyanyi-nyanyi di sana.

Jam tujuh pagi mereka udah sampe. Berdiri cuma di halaman doang mana mau juga deket-deket.

"PAGIII SEMUAAAA!" Hwasa teriak.

"PAGIII!"

"HOY YUTA BABI! DATANG JUGA LO!" Mino teriak dari lantai lima.

Yuta cuma ngangkat jari tengahnya.

"Jadi bapak ibu kita dari organisasi yang kerja sama bareng polisi mau datang ngebagiin beras." Chaerin jelasin.

Bapak ibu bahkan anak muda turun dan mereka berdiri rapi di halaman.

Diliat rame, pak RT datang terus narik tali biar jadi pembatas.

"Makasih pak RT ganteng!" Jessi kedipin matanya.

"Aw sama-sama adek cantik!"

Beras dibagiin, walau bukan mereka yang bagiin. Untung aja semuanya dapat, padahal tadi dikira nggak bakalan cukup.

"Kasian yah ada yang masih kecil lagi." Xiaojun jadi nggak tega ngeliat ada beberapa anak yang kayaknya masih SD.

"Mereka masih kecil imun mereka lebih kuat." Kun ngomong. "Yang harus diwaspadai sih itu orang tua."

Solar ngangguk. "Yang tua lebih rentan, apalagi kalo ada penyakit bawaan."

"Dengerin ndek! Yang tua lebih rentan." Doyoung ngomong.

Taeil ngernyit bingung. "Apasih dek."

"Canda." Doyoung nahan ngakak. Lama-lama jadi nggak enak juga dia godain si Taeil terus, tapi udah hobby gimana dong?

"Emang kurang ajar lo gong." Hwasa geleng-geleng kepala, susah emang kalo udah berurusan sama Doyoung.

"Yok kita joget barenggg! HUHUYYY!" Lisa pegang mic yang dikasih sama pak RT. "Pandangan pertama awal aku berjumpa!"

"WASEEEKKKK!" Jaehyun sambung sambil joget, gitu juga sama yang lain.

Lisa narik Chaerin terus mereka joget bareng. "Pandangan pertama awal aku berjumpa! Seolah-olah aku hanyaaa... impian yang berlalu... JESS!"

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang