Part 10: Salah

3.1K 561 397
                                    

"Papa sakit yah?" Renjun dari pintu kamar natap sedih ayahnya yang tiduran di atas kasur.

Ibunya nganggukin kepala. "Hari ini cuma Njun sama mama aja yang jualan di pasar yah."

Renjun manyun, sedih liat papanya sakit. "Kasian papa selalu pulang subuh terus lanjut jualan lagi."

"Itulah tulang punggung keluarga."

"Papa nggak bolehin Njun bantu nyari ikan ma. Padahal Njun bisa bantu papa."

"Jangan kan kamu nak, mama aja nggak diijinin." Mamanya senyum kecil.

"Tapi kasian. Berangkat malam pulang pagi, subuhnya di laut." Renjun mau nangis aja ngebayangin kerja keras ayahnya.

"Makanya Njun harus bersyukur punya papa yang mau kerja keras dan sayang sama keluarga."

Renjun ngangguk. "Iya ma."

"Yaudah, belajar gih terus abis itu kamu ke pasar nyusul mama."

"Iya. Hati-hati ma."

"Iya sayang."

Renjun hembusin nafas panjang. Dia ngintip dulu gimana keadaan papanya baru abis itu balik ke kamarnya sendiri.

***
Hari Selasa kayak gini di kosan emang cuma ada tiga orang doang. Hendery, Xiaojun, sama Jessi si penghuni kosan tiap pagi.

"Widih! Berduaan aja." Hendery samperin Xiaojun sama Jessi yang lagi duduk santai di lobby kosan.

"Perusak suasana datang." Jessi decak kesel.

Xiaojun cuma senyum aja.

"Gibahin apa lo berdua?" Hendery ambil tempat duduk di tengah.

"Ini, diskon di rumah makan belakang." Jessi ngasih tau. "BBQ, satu orang dua lima ribu terus makan sepuasnya selama satu jam."

"Seriusan?" Hendery melotot kaget.

Jessi ngangguk. "Iya. Terus gue mau ajak lo semua weekend ini aja. Kan asik gitu bareng-bareng."

"Gaslah!"

"Kan pas tuh kalo weekend Ten udah keluar dari rumah sakit. Jadi lengkap." Xiaojun juga nyambung.

Hendery ngangguk. "Yoay."

"Bagusan hari apa Hen? Sabtu Minggu?"

"Minggu aja biar semua free."

"Yaudah deh! Gas!" Jessi senyum lebar.

"Mantap ini mah... "

"Eh bentar." Hp Jessi tiba-tiba aja bunyi, pesan masuk. "Anj-- GUE HARUS CABUT!" Jessi berdiri lari ke kamarnya, ambil jaket sama topi terus lari keluar kosan tanpa pamit.

"Kesurupan." Hendery cengo.

"Kita ada dua puluh, berarti totalnya 500 ribu. Untung sih si ibu." Xiaojun manyun.

Hendery natap datar. "Dihitung lagi."

Xiaojun nyengir. "Hehe-- loh? Mimisan lagi kamu weh!"

Hendery melotot kaget, dia pegang hidungnya. "Anjir! Kalo kek gini bisa abis darah gue!"

"Kamu sakit?" Xiaojun panik sendiri.

Hendery geleng kepala natap Xiaojun. "Nggak. Gue cabut dulu ke dalam." Dia lari masuk dalam kamarnya.

Hari ini dia harus ke dokter. "Keknya gue kena penyakit bahaya nih!"

***
"Gue nggak mau makan." Ten nolak baik-baik.

Johnny decak kesel. "Lo itu harus makan biar cepet sembuh!"

"Ya tapi gue nggak mau! Gue kenyang. Kok maksa sih?"

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang