Part 14: Kejadian

3.3K 532 457
                                    

"BENERAN?" Hendery teriak kenceng.

"Nyantai aja pak!" Kun elus dada, shock denger temennya teriak.

Taeil ngangguk. "Polisi sekarang lagi nyari tau siapa pelakunya."

"Weh weh weh... " Hendery panik sendiri. "Jadi pencurinya tiga orang kan?"

"Iya." Taeil anggukin kepala.

"Pake item-item?"

Taeil ngangguk lagi. "Ciri-cirinya gitu dan mereka nyuri barang emas di rumah yang ada di lorong belakang itu. Kalo udah malam kan di sana sepi banget."

Hendery tepuk tangan. "Xiaojun ngobrol sama mereka kemarin malam waktu dia bilang jalan-jalan sendiri, terus lo semua nyuruh gue jemput dia." Dia nunjuk Xiaojun.

"HAH?" Semua kompak teriak.

Xiaojun nyengir tanpa dosa. "I-iya... nggak sengaja terus Hendery datang dan tiga orangnya kabur deh."

"Kok lo nggak tahan?" Johnny greget sendiri.

"Mohon maaf pak, kalo Xiaojun segede lo keknya baru lo boleh nanya kek gitu." Chaerin senyum lebar dan ngebuat lainnya ngakak.

"Lo babon dia semut anjir!" Lisa nunjuk Johnny sama Xiaojun.

Solar lipat dua tangan depan dada. "Eh tapi lo hafal wajahnya nggak?"

"Ehm, nggak jelas banget hafalnya."

"Dia mau nyolong anjing juga tadi malam tapi untung Xiaojun cepet tangkap. Jadi anjingnya nggak dibawa, itupun si Xiaojun hampir diperkosis." Hendery jelasin.

"Perkosa Hen." Lucas benerin.

Hwasa melotot. "Anjing! Demi apa Jun? Lo hampir diperkosa?"

Xiaojun ngangguk pelan.

"Waaahhh! Bangsat!" Dara ikut emosi.

Chaerin pukul dinding. "Laki-laki aja diembat zaman sekarang!"

Jessi decak kesel. "Biadab! Kesel gue! Ntar ketemu gue iris satu-satu!"

"Terus kita diminta bantu?" Taeyong nanya.

Taeil ngangguk. "Katanya kita bantu nyari dulu."

"Lah, nyarinya gimana?" Dara ngernyit bingung. "Ketemu aja nggak."

"CCTV?" Solar nanya.

Taeil geleng kepala. "Sayangnya nggak ada CCTV di bagian sana."

"Berdoa aja kalo gini mah." Lucas ngusap wajahnya. Masih ngantuk dia, orang si Taeil ngajak ngumpul jam enam pagi lagi.

Yuta ngangguk. "Puasa deh siapa tau dapat jalan keluar."

"Berdoa, puasa, ada lagi tambahan?" Jaehyun natap satu-satu.

Hendery senyum lebar. "Dukun santet."

"Gimana ceritanya kampret." Doyoung ngakak dengernya. "Nggak guna banget solusi lo bertiga!"

"Tapi mereka berani yah." Jungwoo heran. "Cerdas lagi sampe nggak heboh, padahal baru jam sembilan nggak sih itu?"

Taeil sandaran di dinding. "Seharusnya masih jam-jam rame kalo di rumah. Tapi emang lorong bagian sana sepi."

"Kecapean kali itu sesisi rumah makanya langsung tepar." Lisa coba berpikir positif, tumben-tumbenan.

Hwasa ngangguk setuju. "Iya sih, kalo capek trus lo tidur, badai aja nggak ada harga dirinya."

"Pengalaman Hwa?" Solar nanya.

"Oh jelas." Hwasa senyum lebar.

"Terus kita harus gimana?" Winwin nanya, bingung dia sekarang.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang