Part 17: Sunset

3.2K 512 672
                                    

Besok malamnya mereka ngumpul di ruang rapat. Yuta bawa gitarnya dan sambil ngebahas masalah tawaran pak komandan dia main.

"Jadi gimana?" Taeil mulai. Mereka duduk melingkar kayak biasa.

"Kita berenam setuju." Chaerin jawab.

Johnny ngangguk. "Gue juga setuju. Setelah dipikir-pikir nggak ada salahnya juga dicoba."

"Tapi bahaya loh." Taeyong ngingetin.

Doyoung lipat dua tangan depan dada. "Namanya juga kasus, Yong. Bahaya pasti."

"Kalo sebagian udah setuju yaudah kita bakalan terima tapi yah gitu kalian tau pasti akibatnya." Taeil jelasin ke semua. Dia netral, mau ikut yaudah ayo kalo nggak yah nggak papa juga. Semua tergantung anggota timnya.

"Gue setuju." Kun ngomong.

"Lainnya?"

"Ikut!" Winwin ngasih pendapatnya.

Yuta berhenti main gitar. "Gaslah."

"Lagian kalo bareng pasti bisa. Gue ikut." Ten mutusin juga.

"Terima aja." Yangyang benerin hoodienya.

Jungwoo ngangguk setuju. "Terima aja. Udah lebih dari setengah juga yang setuju."

"Oke deh." Taeil tepuk tangan. "Nanti ku kabarin pak komandan."

"Berarti udah nih?" Jaehyun nanya.

"Iya, rapatnya selesai. Emang ada yang mau dibahas lagi?"

Kun geleng kepala. "Itu doang kan emang masalahnya?"

"Sabtu kita berenam mau ke Mantos." Solar tiba-tiba buka suara. "Mau ikut kagak lo semua?"

"Gasss!" Yuta ngangguk setuju. "Dah lama juga gue nggak kesana."

Hendery ngernyit bingung. "Corona anjir!"

Solar decak kesel. "Bentaran doang aelah! Lagian juga kita kerja sering keluar, sama aja!"

"Ikut dong gue!" Yangyang senyum lebar. "Mau ke gramed beli buku juga."

"Sama, aku juga ikut." Xiaojun senyum.

"Yah pokoknya yang mau ikut jam lima kita cus!" Lisa berdiri. "Dah yah, gue mau bocan dulu. Dah ngantuk."

"Eh bentar!" Taeyong nahan. "Sabtu itu jadwal kita bersihin kosan, btw."

"Anjing." Lucas maki duluan. "Dua bulan sekali perasaan cepet amat."

Taeyong senyum lebar. "Jadi Sabtu bangun jam tujuh pagi."

"Adeehh!" Yuta auto sandaran di dinding.

"Seneng lu!" Doyoung natap Taeyong.

"Emang. Jaga kebersihan itu baik!"

Doyoung natap Taeyong geli. "Iming. Jigi kibirsihin iti biyik! Preeet!"

"Julid amat astaga!" Ten ngakak.

Taeyong natap datar, abis kata-kata dia kalo berdebat sama Doyoung.

***
Hari bersih-bersih itu emang udah diputusin setiap dua bulan sekali. Mereka bakalan jemur bolsak, nyapu satu kosan, tambah juga ngepel.

Kalo nggak ada jadwal kek gini kosan pasti bakalan nggak keurus.

"Bagi tugas!" Hwasa langsung ngomong waktu udah ngumpul. "Kita berenam bagian belakang!"

"Se seven!" Solar angkat jempol. "Pokoknya bagian kamar kita, ruang rapat, sama dapur."

"Toilet?" Taeyong nanya.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang