Part 60: Depresi

2.9K 538 608
                                    

Sampe di Tomohon, orang-orang yang bakalan divaksin udah ngumpul di lapangan belakang.

"Lar lo bantuin gue." Kun natap Solar.

"Lah? Kok gue?"

"Ya kan lo pasti tau nyuntik orang."

"Itu suster-suster lainnya? Nggak cukup emang?" Solar nunjuk suster-suster yang ada.

"Biar lebih cepet. Lainnya nanti bantuin atur biar nggak heboh."

"Aman!" Chaerin angkat dua jempolnya. "YO BAPAK IBU MANA SUARANYAAA??"

"Anjirr! Gue malu!" Doyoung nunduk nutup mukanya.

"YAAAAAA!" malah dijawab juga sama bapak ibu itu.

"Sinting Rin! Waras dikit napa malu gue." Lucas natap ngeri. "LEBIH KELAS LAGI MANA SUARANYA???"

"Setan! Dia bilang malu tapi abis itu malah ngikut teriak." Yangyang natap ngeri ke Lucas. "Woo... "

Jungwoo geleng kepala. "Jangan natap gue."

"Pacarnya aja malu." Ten nahan ngakak.

"Oke! Jadi bakalan ada tiga pos buat vaksin dan tolong tertib yah. Kita juga nggak terlalu banyak kan." Taeyong mulai komando.

"Yang belum dapet giliran silahkan tetap duduk di tempatnya masing-masing. Kartu keluarga kan sudah dikumpul, nanti bakalan dipanggil dan dibalikin waktu selesai vaksin." Winwin juga bantu jelasin.

Johnnya maju dikit. "Nanti selesai vaksin dimohon untuk kembali ke tempat duduk."

Hari yang sibuk buat mereka semua. Banyak ibu-ibu yang takut, nangis, ada juga bapak-bapak yang bahkan sempet main kejar-kejaran sama Lucas.

"NGGAK SAKIT PAK!" Lucas berhenti dan ngos-ngosan. Mereka udah sampe di depan jalan karena kejar-kejaran.

Si bapak geleng kepala. "Badusta!" [Bohong!]

"Astaga dragonnnn!" Lucas mulai frustasi. "Ngapain juga gue yang disuruh kejar nih om-om! KAGAK PAK! KAGAK SAKIT! BENERAN!" dia sebagai manusia yang sudah pernah merasakan suntikan mengakui kalo misalnya suntik nggak sakit asal ada Jungwoo di samping dia.

Si bapak geleng kepala. "JANG JA BADUSTA KWA NGANA!" [Jangan suka bohong dong kamu!]

Lucas garuk-garuk kepalanya. "NGGAK BOHONG SAYA PAK! NTAR SELESAI DAPET BONUS ENA-ENA! PERCAYA DEH!"

Si bapak diem.

"Nah kan! Om gatel nih satu... sabar Cas... sabar... " Lucas senyum lebar. "Ayo pak, yakin nggak mau sama enam cewek temen saya?"

Si bapak jalan ngedeketin Lucas. "Gratis?"

Lucas ngangguk. "Gratis! Satu cewek satu jam."

"Serius?"

"Duarius! Tapi harus disuntik dulu." Lucas buat muka yakin, dalem hati mampusin si bapak.

"Yaudah okey deh, ayo saya mau."

Lucas nafas legah. "Akhirnya... ayo pak."

Mereka berdua jalan bareng balik ke lapangan. Jam satu siang akhirnya acara vaksinasi itu selesai.

"Gue ke mobil bentar." Kun pamit tiba-tiba masih pake jas dokternya.

Yangyang ngernyit bingung. "Nggak biasanya tuh om."

"Capek kali dia." Jungwoo coba berpositif thinking.

"Weh bantuin suster-susternya." Winwin nyuruh.

Mereka angkat sampah, bersihin lapangan, semuanya dilakuin.

"Anyway, vaksin kedua kita kapan yah?" Xiaojun tiba-tiba nanya.

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang