Part 16: Atap

3.2K 517 559
                                    

Selesai lukanya diobatin Taeil langsung balik ke kamarnya. Lainnya juga istirahat dan besok mereka harus ke kantor polisi buat jelasin kejadian malam ini.

"Lo kenapa sih?" Yuta natap aneh Doyoung yang dari tadi muter-muter nggak jelas di atas bolsak.

"Nggak enak gue."

Yuta ngernyit bingung. "Nggak enak sama siapa?"

"Si pendek."

"Oh Taeil. Kenapa emang? Karena kejadian tadi?"

Doyoung ngangguk. "Gue belum bilang makasih sama dia."

"Tumben lo nyadar diri." Yuta ngakak tanpa dosa.

"Kampret lo."

"Besok aja lo bilang makasih sekaligus deh lo traktir dia makan. Gue mah kalo ditraktir pasti bakalan seneng tuh, apalagi makanan."

Doyoung natap datar. "Lo kata Taeil itu sama kayak lo?"

"Nggak ada yang tau." Yuta ngangkat dua bahunya acuh.

"Ah! Tau deh!" Doyoung nutup mukanya dan milih buat tidur.

Paginya hampir setengah dari mereka bangun telat, kecuali Hendery sama Xiaojun yang emang hari Selasa nggak kerja. Orang tidur jam lima, kerja rata-rata jam sembilan sama jam dua belas.

Rebutan kamar mandi, bahkan ada yang sampe numpang mandi di rumah orang.

"Seger?" Jungwoo nanya Yuta yang masuk dalam kosan.

Yuta ngangguk. "Sabun mereka wangi."

"Heh! Nggak beradab banget lo. Udah numpang mandi, pake sabunnya lagi."

"Shampoo juga sih."

Jungwoo geleng-geleng kepala. "Dah lah, gue cabut."

"Yo! Liver liver on the street." Yuta dadah-dadah terus masuk dalam kamarnya. Orang dia balik dari tetangga pake celana pendek, baju nggak, ditutup sama handuk aja.

Untung nggak dikira pasien rsj kabur:")

Doyoung lari keluar cepet-cepet, bahkan pake sepatu aja nggak bener. Buat apa? Ngejar Taeil.

"NDEKKKKK!"

Taeil yang merasa panggilan itu nggak asing di telinga langsung balik badan.

"Bentar... huh... " Doyoung atur nafas capek dari kosan ngejar Taeil yang di udah di ujung lorong.

"Kamu kenapa? Ngejar siapa?"

"Ngejar lo lah!" dia tegakin badannya. "Gini... huh... "

"Kenapa?"

"Makasih."

"Hah?" Taeil ngernyit bingung. "Buat?"

"Tangan lo sampe luka cuma buat lindungin gue. Makasih."

Taeil senyum. "Oh itu... sama-sama. Lagian kita kan temen, aku juga bakalan lakuin hal yang sama ke lainnya. Nggak papa, ini mah luka kecil doang."

Doyoung letakin dua tangan di pinggang. "Bagus deh. Tapi pokoknya gue mau bilang makasih terus sebagai bayarannya gue-- "

"Nggak perlu ada bayaran. Udah yah, aku udah mau terlambat." Taeil jalan dia dadah-dadah ke Doyoung.

"Dih! Nda menghargai skali! Orang da bilang bae-bae." [Dih! Nggak ngehargain banget! Orang ngomong baik-baik.]

***
Xiaojun keluar dari kosan udah jam tiga sore. Akibat nggak kerja hari ini dia mau olahraga sore aja, lari-lari di Kawasan.

"Eh Jun!"

NCT: Organisasi Bobrok [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang