🌒- Im (not) Okay

5.8K 556 32
                                    

Abaikan typo,
Enjoy!

.

.

.

.

Cemetery, 7 June 2020 4 PM.

Mega kelabu menggumpal di langit, siap menumpahkan ribuan ton air yang tertampung.

Sayangnya, Haechan bahkan jauh lebih siap berdiri ditengah hujan. Karena dilubuk hatinya, badai lebih dulu menyerang.

Biarlah, kali ini ia berdiri di depan semuanya sebagai Lee Haechan, putra sulung keluarga Lee, yang bahkan tidak memiliki anggota lagi.

Biarlah kali ini ia berdiri di depan semuanya sebagai anak yang kehilangan harta berharganya.

Biarlah kali ini ia menunjukkan sisi lemahnya, tidak menunjukkan senyum yang selama ini terukir di wajah lucunya.

Biarlah kali ini ia memposisikan diri sebagai orang yang dihibur, bukan menghibur seperti biasanya.

Biarlah kali ini ia mengabaikan media dan fansnya, ia ingin menjadi anak biasa satu hari saja. Demi keluarganya.

Hingga langit benar-benar menangis, peti berisi jasad wanita hebat yang Haechan panggil Eomma selesai dikuburkan. Sempurna menyatu dengan tanah, hanya gundukan dengan dua nisan penanda.

Haechan menatap sendiri bagaimana proses pemakaman itu selesai. Hatinya menjerit kala menaburkan bunga. Ingin rasanya ia berteriak, berkata pada semua orang bahwa Eomma hanya tertidur.

Tapi ia menahan diri. Hingga pemakaman benar-benar selesai, semua orang berpamitan pulang.

Tak jarang mereka menepuk-nepuk pundak Haechan, membisikkan kalimat penenang.

"Ikhlaskan saja ya?"

"Eomma sudah tenang, kamu harus melepaskan."

Haechan benci. Benci sekali dengan kalimat manis penuh dusta itu. Nyatanya ia sangat menyayangi dan mencintai Eomma.

Orang bilang puncak tertinggi dari mencintai adalah melepaskan. Tapi bagi Haechan, puncak tertinggi dari kebohongan adalah kata-kata itu.

Haechan tidak mau munafik. Melepaskan tidak semudah itu. Dan memang tidak akan pernah mudah.

Bayang-bayang kepergian Appa dan Minnie masih terekam jelas dalam memorinya, sekarang ditambah oleh kepergian Eomma. Batin Haechan sangat tersiksa.

Satu-persatu tamu pulang. Menyisakan Haechan dan para member juga Manager.

"Haechan, ayo pulang." Yuta mengajak.

Haechan menggeleng, "Kalian duluan."

Para member berpandangan. Akhirnya mereka memutuskan balik ke mobil terlebih dahulu, menunggu Haechan disana.

Lenggang. Hanya Haechan dan Eomma disitu. Tubuhnya masih berdiri tegak memandang makam Eomma.

Hingga Haechan duduk bersimpuh. Tangannya gemetar mengelus batu nisan. Haechan menggigit bibir bawahnya kuat.

Haechan membuka mulutnya. Ingin sekali ia katakan dirinya menyesal dahulu ia sering membantah, membuat Eomma kerepotan dengan permintaannya yang macam-macam.

Meninggalkan Eomma sendirian. Haechan tahu niatnya salah. Ia menjadi idol dengan alasan membuat semua orang bahagia, padahal di belakang sana ada Eomma yang belum ia bahagiakan.

Ia lupa, semakin bersinar karirnya, semakin bertambah pula usia Eomma. Harusnya ia menyadari banyaknya uban yang tumbuh di rambut Eomma, juga kulitnya yang mulai keriput.

STRONG - NCT 127Where stories live. Discover now