🌗- Annyeong Miami!

6.3K 676 63
                                    

Abaikan typo,
Enjoy!

.

.

.

.

.

Ceklek! Haechan membuka pintu rumah perlahan. Jam menunjukkan pukul 11 malam. Cukup larut untuk jalan-jalan.

"Sudah pulang?" Haechan tersentak. Ia berusaha memicingkan mata karena keadaan ruang tengah remang-remang.

Dan ia melihat siluet seseorang duduk di sofa, seolah memang sengaja menunggunya.

"Sudah, Taeyong Hyung," jawab Haechan pelan.

Taeyong menatap dongsaeng bandel di hadapannya. Ia hendak mengomel, tapi melihat wajah sembab Haechan, sepertinya ada yang tidak beres.

"Duduklah," Taeyong menepuk-nepuk sofa di sampingnya, mengisyaratkan agar Haechan duduk.

Dengan langkah patah-patah, ia mendekat. Haechan sedikit mengumpat. Ia yakin hyungnya itu akan mengomel.

"Habis dari mana?" Taeyong menatap lekat manik Haechan. Sang empunya menunduk.

"Maaf Hyung," Haechan tak menjawab.

"Tadi habis dari mana?"

"Em.. aku bertemu ibuku," jawab Haechan agak ragu.

Wajah Taeyong melunak. Ia mengangguk paham tanpa banyak tanya. "Lain kali kabari aku atau Hyung yang lain. Jangan buat khawatir," ucap Taeyong. Haechan mengangguk.

"Kamu sudah makan malam?"

"Sudah Hyung."

"Kalau begitu, cuci mukamu dan segera tidur. Besok kita berangkat pagi-pagi," lanjutnya. Kemudian Taeyong bangkit dan beranjak menuju kamarnya.

Haechan memandang punggung Taeyong yang menjauh. Ia merasa bersalah karena membuat Taeyong harus menunggunya. Hyungnya itu terlihat sangat mengantuk.

Ini salah Haechan juga sih. Tadi setelah acara nangis-nangis, Haechan akhirnya ikut mengunjungi Appa dan Hyemin. Setelah itu mereka makan malam di rumah bibi.

Haechan bangkit dan beranjak menuju kamarnya. Ia membuka pintu pelan dan menemukan Johnny yang sudah tertidur. Haechan melepas mantelnya dan berganti baju di kamar mandi. Setelahnya, ia beranjak duduk di kasur.

Haechan merasa sedikit pusing. Ia keluar menuju dapur dan meminum segelas air.

"Hm? Belum tidur Hyung?" tanya Haechan saat melihat Taeyong turun dari tangga.

"Eh? Kamu juga belum tidur?" tanya Taeyong balik. Ia berjalan mendekati Haechan.

"Hyung punya obat pereda pusing?" tanya Haechan. 

Taeyong menatap Haechan lekat. "Kamu sakit?" tanyanya sambil menempelkan telapak tangan di dahi Haechan.

"Aish, enggak Hyung. Cuma sedikit pusing. Mungkin karena angin malam,"

Taeyong mengangguk saja. Tangannya membuka lemari penyimpan, mencari dengan telaten. Hingga tangannya mendapatkan botol berisi barang yang ia cari. 

"Ini. Setelah ini langsung istirahat. Jangan main game," larang Taeyong.

"Terima kasih, Hyung."  Haechan menegak obatnya secara cepat, kemudian berbalik menuju kamarnya.

"Haechan," panggilan Taeyong membuatnya berhenti. Ia berbalik dan melihat Taeyong yang menatapnya pula.

"Iya?"

"Kalau ada apa-apa, cerita saja. Jika kamu tidak nyaman dengan Hyung, ceritakan lah pada member lain. Jangan sendirian."

STRONG - NCT 127Where stories live. Discover now