🌓- Permintaan

4.8K 467 13
                                    

Abaikan typo, Enjoy!

.

.

.

.

"Aku mau pulang."

Jaehyun menatap Haechan. Yang ditatap hanya memasang ekspresi polos.

Jaehyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Haechan merengut kesal. Ia menarik-narik lengan Jaehyun.

"Bilang sama Doyoung Hyung aja kalau begitu."

Tepat setelahnya, Doyoung keluar dari kamar mandi. Ia menggusak-gusak rambutnya dengan handuk.

"Hyung, aku mau pulang." Haechan tidak perlu basa-basi.

"Gak." Tampaknya Doyoung juga tidak perlu basa-basi menjawab. Singkat, padat, menusuk.

"Iih kenapa?" Haechan memukul-mukul selimutnya. "Aku kangen sama PC."

Doyoung mendekat, menjitak pelan kening Haechan. "Jangan aneh-aneh. Enggak boleh ya enggak."

Haechan memanyunkan bibirnya. Menatap tajam Doyoung.

"Aku beli buah-buahan didepan. Lihat, dikasih bonus lho!" Tahu-tahu Taeyong masuk. Ia berseru semangat sambil mengangkat tas belanja.

Menyadari ada kilatan petir juga aura hitam di antara Haechan dan Doyoung, Taeyong menoleh pada Jaehyun.

"Eh ada apaan nih?"

Jaehyun mengangkat bahunya, "Aku enggak ikutan pokoknya."

Taeyong menoleh pada Haechan. "Ada apa?"

Haechan memasang tampang sedih, "Dia ngeselin!" tunjuknya pada Doyoung.

Taeyong meletakkan kantong belanjanya, kemudian memeluk Haechan sayang. "Iya, Doyoung emang ngeselin kok. Walau Haechan-ie lebih sih."

Haechan melepas pelukan Taeyong. "Hyung, aku pingin pulang."

"Eh? Kenapa?"

"Aku bosen dirumah sakit terus. Pemandangannya cuma ruangan putih, obat-obatan, dokter. Ditambah lihat wajah Doyie Hyung setiap hari, huft!"

Doyoung melotot tidak terima. Tapi mulutnya disumpal Taeyong dengan buah apel.

"Tapi Haechan-ie masih belum bisa pulang sekarang."

Haechan kembali melengkungkan bibirnya. Anak itu bersiap mengeluarkan jurus terakhirnya.

Taeyong gelagapan. "Iya.. iya, nanti coba hyung tanyakan ke dokter ya? Sekarang makan buah dulu saja."

Kedua sudut bibir Haechan kembali naik. Ia menerima buah dari tangan Taeyong dengan senang hati.

Doyoung menggigit apelnya jijik. "Dasar pilih kasih!" sungutnya kesal sambil menggigit buah apel.

---🌻🌻🌻---

Haechan celingukan dari atas kursi roda. Hal itu membuat Mark yang menemaninya bingung.

"Mencari siapa?"

"Sstt.. aku lagi nyari Taeyong Hyung."

Mark menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tapi sebentar lagi kita masuk ruang kemo lho."

Haechan tidak mendengarkan. Ia tetap memperhatikan lorong rumah sakit.

"Haechan-ah. Taeyong Hyung mungkin masih sibuk."

"Hum.. jangan-jangan Taeyong hyung cuma nenangin doang ya?" Haechan bertanya sendu.

Mark berjongkok didepan kursi roda Haechan. "Hei, kamu percaya Taeyong Hyung kan? Dia gak bakal bohong. Sekarang fokus ke terapi dulu ya?"

STRONG - NCT 127Where stories live. Discover now