20. MULAINYA KEKACAUAN

4.3K 495 300
                                    

"Ketika aku tersenyum

Kehilangan menghancurkanku

Ketika aku hancur

Kehangatan menyembuhkanku

Ketika aku bahagia

Keburukan apa yang akan terjadi?"




Sejak kejadian semalam [Name] lebih banyak diam. Gadis itu tidak menyangka akan menemukan atasannya tergeletak di sebuah gang dalam keadaan terluka. [Name] sempat melihat kalau sosok berjubah hitam melarikan diri tepat ketika gadis itu datang. Ia menduga kalau ini adalah serangan terhadap pengguna kemampuan, seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Khususnya untuk [Name] yang belum lama ini pun menjadi korban.

Namun yang membuat [Name] terlihat stress adalah bahwa Fukuzawa selamat namun tak sadarkan diri hingga sekarang dan menderita suatu penyakit misterius. Bahkan Yosano pun tidak bisa menyembuhkan Fukuzawa dengan kemampuannya.

"[Name]-san?" panggil Kyouka yang hari ini menjadi rekan kerjanya untuk membantu [Name] dalam pekerjaan pemulihan kerusakan di kota.

"Ya?" sahut [Name] setengah melamun.

"Daijoubou desuka?" tanya Kyouka dengan raut wajah khawatir. "Kulihat sejak pagi [Name]-san banyak melamun. Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" lanjutnya.

"Aku baik-baik saja, maaf sudah membuatmu khawatir, Kyouka-chan," jawab [Name] seraya tersenyum alami walau tidak seceria biasanya.

"Apa kau memikirkan Sachou, [Name]-san? Saat ini ada Yosano-sensei yang sedang menjaganya. Aku yakin kalau Sachou akan baik-baik saja," kata Kyouka berusaha menenangkan [Name] yang memang tampak gelisah.

"Aku tahu kalau Sachou akan baik-baik saja. Tapi, perasaanku tidak tenang. Aku punya firasat akan terjadi sesuatu yang buruk," ujar [Name] yang benar-benar terlihat tidak tenang.

"[Name]-san, semua akan baik-baik saja. Firasat burukmu itu mungkin karena kau kurang tidur dan sedang mencemaskan Sachou," Kyouka membuat suasana setenang mungkin untuk [Name]. Tak ingin sampai Senpai-nya itu diselimuti kekhawatiran. Bagi Kyouka sosok [Name] tidak cocok dengan kesedihan dan air mata. Tawa dan kebahagiaan adalah yang paling pantas untuk [Name], setidaknya itulah yang Kyouka suka sejak pertama kali bertemu dengan [Name].

"Arigatou, Kyouka-chan. Bagaimana kalau kita cari makan sekarang. Katakan saja kau ingin makan apa, aku akan mentraktirmu. Jarang-jarang kita mendapatkan pekerjaan bersama hanya berdua seperti ini," [Name] berkata dengan nada riang, berusaha untuk menepis segala kegundahan hati yang menyelimutinya sejak semalam.

"Baik," angguk Kyouka yang setuju dengan usulan [Name].

"Bagaimana kalau kita ajak Naomi? Kudengar tadi dia sedang ada di luar kantor untuk mengurus sesuatu. Aku akan menghubunginya," ujar [Name] seraya mengeluarkan ponsel, mencari nama Naomi di daftar kontak. Wajah [Name] kini tampak lebih bersemangat dibandingkan beberapa menit lalu. Ia bersyukur karena ada Kyouka yang bisa mengubah suasana hatinya saat ini.

"Kurasa itu ide bagus, [Name]-san." Kyouka senang karena [Name] mulai kembali bersemangat.

"AKH!"

"[Name]-san?!"

[Name] terjatuh ke lantai trotoar ketika seseorang mendorongnya setelah merebut ponsel gadis itu dan melarikan diri.

REFRAIN (DAZAI X READER)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt